Gray paper
Hidup itu pilihan
kesedihan dan kesenangan ,aku menyetujui mereka yang memilih kesenangan dan
kadang aku juga menyetujui mereka yang memilih kesedihan ,bukankah mereka
mempunyai alasan untuk itu semua,sesuatu yang ada di dunia ini berdasarkan
alasan adanya mereka,bahkan kerikil di depan rumah kita pun juga memiliki
alasan termasuk aku ,aku juga memiliki alasan untuk menghirup udara dan menulis
ini.
“Hidup itu
sederhana…sesederhana kamu yang selalu tersenyum tulus untuk ku,begitulah yang
mereka katakan saat dilanda asmara .”
Cinta itu memang indah seindah surga,tapi juga memberi rasa sakit yang jauh
mengerikan dari pada neraka,”mereka mengatakan ini saat cinta menyakiti
mereka.”wanita terkuat adalah wanita yang bisa menghapus air matanya sendiri
dan bangun di pagi hari dengan melupakan tangisannya semalam dan aku memilih
menjadi wanita yang seperti itu karena aku mempunyai alasan.
Sang surya telah
menampakkan jingganya,ku yakin dunia sangat bahagia hari ini sehingga menampakkan
suasana pagi nan indah.pagi sejuk yang begitu gaduh ditambah lagi dengan suara
musik yang meraung keras dan diramaikan oleh asap yang mengepul menari-nari di udara,serta
segerombolan orang-orang yang berlalu-lalang tepat di depan rumah ku,mereka
tampak sibuk itu terlihat jelas dari raut wajahnya.bukan hanya mereka begitu
pula aku menulis undangan,mengedit foto,mengetik sesuatu yang akan ku share
pada media jejaringan sosialku,itulah kegiatan yang menyibukkan ku pagi
ini,hari ini adalah hari yang begitu spesial bagi seluruh keluarga besar
ku,terutama untuk kakak sepupu ku mbak jihan, begitulah aku memangggilnya,hari
ini adalah hari penting baginya,karena hari ini adalah hari dimana dia dan pasangannnya
akan mengucap janji cinta pada sang pencipta,ya tentunya kalian bisa
menebak,bahwa hari ini adalah hari pernikahannya,aku berdoa semoga mereka
bahagia.
Ku amati mbak jihan
yang mondar-mandir dengan wajah linglung,sepertinya dia sangat gugup untuk ini,ku
tahu dia sedang mencari ku tapi biarlah dia tahu rasanya kalau tidak ada
aku,aku agak kesal padanya karena akan menikah,aku tidak bisa mengobrol lagi
sepuasnya seperti dulu,aku sangat sedih dan begitu gembira melihatnya menikah
dengan orang yang dia cintai,
“lily? …”
Nama ku di panggil ,dia melambaikan tangannya,aku berlari
menghampiri dan langsung memeluknya dengan erat.
“ahh mbak ?”
Panggil ku manja.
”apa dedek ku sayang”
jawabnya tak kalah manjanya.
”kenapa sih harus nikah sekarang ntar aku tidak punya teman”
”enggak kata siapa ? aku tidak akan membiarkan itu,aku janji.
sembari menjulurkan jari kelilingkinngya pada ku.
“benarkah ?”
Dia mengiyankan pertanyaan ku.seorang wanita menghampiri
kita,aku tahu dia akan menyuruh mbak jihan ku untuk masuk kedalam ruangan rias
pengantin,entah mengapa aku sangat sedih ketika dia memeluk ku,air mata ku
tertetes,begitupun dengan mbak, ku lihat air matanya tak terbendung di kelopak
matanya.dia pun berjalan menjauh dari tempat ku berdiri.
Semakin lama
semakin ramai dan kini saat-saat yang sangat menegangkan,sekarang adalah sesi ijab
Kabul,hati ku bergetar melihat mbak jihan duduk di depan penghulu,dia begitu
anggun,mungkin aku akan segera kehilangannya,tak apalah ini adalah
kebahagiannya juga,aliran sungai kecil membasahi pipi putihnya yang halus,tapi
aku juga bisa melihat rona kegembiraan yang tak terlukiskan di matanya setelah
jay selesai membacakan ijab Kabul dalam satu tarikan nafas.
“Alhamdulillah”
Seru para tama undangan.
Hamparan bintang
tertabur di langit,ku duduk menyaksikan rembulan yang begitu cantik berada di
atas panggung sedang bersalaman dengan para tamu yang datang,malam ini adalah
malam resepsi pernikahan mbak jihan,sesekali dia menoleh padaku dan melemparkan
senyum khasnya yang begitu manis.
“ daaar…
aku tersentak dari lamunan ku.
”tenyata kamu bas ”
seru ku.
bastian begitulah namanya,dia adalah teman ku dari kecil
hingga sekarang.
” buat kaget saja”
sambungku.
“makanya jangan sering melamun”
sebenarnya aku lebih muda dua tahun darinya ,tapi aku tidak
memanggilnya kakak karena dia tidak pernah mau aku panggil kakak.
“lily ayo kita foto sama jihan yuk”
ajaknya sambil menarik ku menuju panggung,bastian adalah
teman sekelas mbak jihan.dia sering ke rumah ku,tapi dia lebih dekat dengan ku
dari pada mbak jihan. semua keluarga besar berkumpul jadi satu,di sampingku bastian
berdiri, dia memegang tanganku,belum sempat aku menyuruhnya untuk melepaskan
tanganku,fotografernya sudah menghitung 1,2,3…
*****
Ku rasa beribu
jarum tajam menamcap di kepala ini, banyak tugas kuliah yang terus mengahantui
ku untuk beberapa minggu yang
menyulitkan ku untuk tertidur,memang akhir-akhir ini sakit kepala kepala sering
ku derita,tiba-tiba padangan ku memudar dan kini sinar matahari yang terang tak
terlihat lagi,aku bangkit dari duduk ku,dan…tidak tahu apa yang terjadi,aku
hanya menjerit ketakutan,aku histeris dan selang beberapa waktu kemudian ku
mendapati sosok bastian mendekapku,dia membawa ku duduk di bangku taman
kampus,semua mahasiswi melihat sinis,mungkin mereka melihat aneh diriku ? atau
mereka membenci ku ?karena seorang pria yang mereka idolakan terlihat sangat
mencemaskan ku,sejak dulu dia sudah menjadi pangeran di manapun dia berada tapi
anehnya tak ada satu wanita yang berhasil mencuri hati teman ku yang satu ini.
Bastian menyodorkan sebotol air mineral yang telah di
bukanya padaku,aku berusaha untuk tenang dan mengambil air itu.
”lily” Panggilnya.
“apa “ jawab ku .
”apakah kamu baik-baik saja ?”
Sudah ku tebak dia akan mengatakan itu,apalagi kalau dia
tahu apa yang ku alami tadi.
“memangnya aku kenapa ?”
jawabku sambil berpaling arah darinya.
“kamu tadi kenapa ?”
tanyanya sambil menggambarkan kecemasan di wajahnya.
“ohh tadi.. gak apa-apa kok “jawab ku.
Bastian menatap ku sinis,aku sudah tahu pasti dia tidak akan
percaya begitu saja padaku.
“baiklah..tadi kepalaku sakit dan aku tidak bisa melihat
sesaat “
dia hanya terdiam melihat ku menjawab pertanyaanya ,dia
terdiam ..
”kita pergi ke rumah sakit sekarang “
ajaknya sembari menarik tangan ku.
“tidak.. aku tidak apa-apa ,mungkin karena aku kurang
beristirahat belakangan ini” terang ku.
”kamu selalu begitu pasti begadang mengetik ,menonton DVD ” tebaknya
.
”enggak ..aku negrjain tugas kuliah yang numpuk” bela ku.
“tapi..kamu bilang tidak punya tugas kuliah “
“aku berbohong supaya tugasnya aku yang ngerjain,bukannya
kamu, memangnya kamu saja yang ingin pintar ,aku juga .
“kamu ini !!sekarang bagaimana kepala mu ?”tanyanya .
”sudah mendingan ,ayo kita makan aku sudah laper nih”
ajakku untuk mengalihkan pembicaraan.
“kamu mau makan apa?” tanya bastian .
“aku mau nasi goreng,kamu ?” tanya ku balik .
“sama aku juga mau nasi goring”
“ihh gak kreatif suka nya niru-niru” ledek ku .
“biarin ,masalah buat loh” jawabnya ketus.
*****
“assalamualaikum..aku sudah pulang”
ujarku yang melihat bunda ku menonton TV.
“waalaikumsalam..
jawab bunda tercinta ku ini.
”nak bastian ayo duduk”pinta bunda .
“aku kemarku dulu ya”
pamitku pada bastian.
”cepetan” sahutnya .
“iya.. gak sabaran banget sih “
dia hanya tersenyum mendengar jawabanku ketus ku.
”aaa..kepala ku”
bastian dengan cepatnya berlari ke arah ku.
“weee**…
aku mencibirnya.
”cuma bercanda kalii ini hanya akting woless..woless”
Aku tak bisa menahan tawa ku melihatnya kesal padaku.
*****
“Wiih asik nih ngobrol-ngobrol ”
Sambar ku yang melihat bastian tengah asyik mengobrol dengan
bunda ku entah apa yang mereka bicarakan.
”kenapa lama sekali ?”
Protes bunda.
“aku kan
masih mandi dulu”
“ya sudah sana
pergi,ingat pulangnya jangan malam-malam.
Kalau bunda sudah bilang seperti itu berarti tandanya aku
sudah mendapatkan izin untuk pergi jalan-jalan.
”siap tante”
Jawab bastian mengiyakan syarat bunda ku,
”ok bun”tambah ku.
“tidak makan dulu ”tawar bunda .
“ahh gak bunda kita mau makan di luar saja”
“bunda tidak tanya kamu bunda tanya bastian”
“ihhh bunda jahat amet sih,kayaknya lebih sayang bastian deh
dari pada anaknya sendiri ”
protesku sambil manyun .semuanya tersenyum melihat
tingkahku.
”ya sudah berangkat sana
”dah bunda..emmuachhh “
“mari tante assalamualaikum ”
sudah menjadi kebiasaan kita sering berjalan-jalan dan tidak
heran lagi kalau haters ku bertambah karena sering jalan dengannya.
*****
Deburan ombak
menderu membaur menjadi satu dengan kencangnya angin,birunya laut kini terganti
oleh warna jingga yang mencahayai permukaan air laut ini,sang matahari dengan
semangatnya merangkak perlahan-lahan menuju peraduannya.
“wahhh sungguh panorama yang begitu indah ”gumam ku .
”tapi tahukah kamu kalau kamu lebih indah dari itu ”sahut bastian.
”benarkah, “tanyaku.
“bahkan kamu lebih indah dari apapun di dunia” ini
sambungnya.
”wahh berarti aku adalah sesuatu yang terindah di dunia ini
dong”
jawabku sambil mengukir senyuman ku pada bastian.
“horee ….”teriak ku .
“karena kamu sudah memuji ku,kamu akan ku belikan ice
cream,ayo berdiri ” perintah ku .aku berjalan setengah menari menuju cafe yang
ada di dekat pantai. “lily ?..
aku mendengarnya memanggil ku,tapi harus aku hiraukan .
Lampu-lampu yang
berwarna-warni kini telah menghiasi pantai, yang dulunya gelap sekarang sudah
berkilau ,bak permata yang berkilauan .malam tak membuat ku enggan bermain
dengan ombak-ombak kecil yang datang silih berganti,bastian duduk tepat di mana
aku bermain sesekali dia melemparkan senyuman maskulinnya padaku begitu pula
aku,dengan kaki yang terendam dinginnya air laut kupejamkan kedua bola mataku
ku rentangkan tangan kesamping ku rasakan angin menerpa wajahku,ku hayati
betapa indahnya dunia ini
“bastian ..”
desah ku dan memncoba melepaskan pelukannya.
”ku mohon biarkanlah seperti ini untuk beberapa saat ”jawab
bastian .
”sampai kapan kamu akan mengabaikan perasaan ku aku sudah
lama menuruti keinginan mu,aku sudah menunggu lima tahun,tidak kah itu cukup lama,apa bagi
mu aku tidak menarik ?”
”jangan selalu menungguku,aku yakin kamu akan mendapatkan
wanita yang lebih segala-galanya dari ku ”
Jawab ku seraya melepaskan pelukannya.
“ayo kita makan ”
Ajak ku seraya meniggalkannya yang masih mematung .
“lily !!”
teriaknya, aku tak menoleh yang bisa ku katakan hanyalah
maafkan aku..bas,ku merasakan tangan ku di tarik,dan bastian memeluk ku ,kini
ku lihat matanya berkunang-kunang ,aku mencoba melepaskan pelukan itu,tapi dia
memelukku begitu erat .
“bisakah kamu mengerti perasaan ku setidaknya untuk menit
ini saja , baiklah tak apa kau selalu mengabaikan perasaan ku,sungguh tidak
apa-apa “
dia mengulang-ulang kalimat terakhir itu .
“tapi jangan pernah meninggalkan ku ”
tambahnya,aku tidak bermaksud untuk tidak mnegerti perasaan
mu atau meninggalkan mu aku hanya ingin kamu menemukan wanita yang lebih baik
dari ku,itu ..itu yang ku inginkan.
******
“Sudah pulang ?”
sapa bunda ku yang melihat kami datang .
“ya tante” jawab bastian.
“ya sudah tante bastian pamit pulang dulu”
“iya hati-hati di jalan”
Balas bunda.aku menggiring bunda masuk ke dalam rumah
kulihat bastian pun hilang di telan kegelapan
“kenapa kamu tidak menerima bastian saja”
aku di buat terkejut oleh pertanyaan yang di ajukan bunda .
“ahh bunda, maksudnya apa sih”
tanya ku balik.
”kenapa kamu tidak menerima hatinya ?”
“ahh bunda dia kan
teman dari kecil ku mana bisa kita pacaran”
“apakah kamu tidak bsa melihat cintanya ?”
”kalau aku pacaran dengan bastian terus LeeMinHo oppa gimana
?”ledek ku. ”kamu ini LeeMinHo,LeeMinho terus”protes bunda.
”ya dong , dia kan
calon menantunya bunda”
doga ku sambil tergelak .
“aku mau tidur dulu ya bunda ku tersayang”
”ya sudah sana
pergi”sahut bunda dengan sengitnya.
*****
Sudah tiga hari aku
tidak melihatnya,sejak kejadian di pantai itu dia tidak masuk kuliah aku sudah
paham betul akan sikapnya. bukan hal yang baru jika dia tidak absen kuliah ,ini bukan yang
pertama ,kedua,ketiga atau ke-empat kalinya.entah ini sudah keberapa kali yang
paling parah saat maih SMA dia tidak masuk sekolah sampai empat belas hari,dan
masalahnya sama dengan tiga hari yang lalu aku sunggguh minta maaf ,aku tak
bisa membantunya untuk masalah ini,bagaimana aku bisa membantunya kalau masalah
adalah diriku sendiri,saat seperti ini aku hanya bisa berdiam menunggu dia
memunculkan dirinya sendiri padaku.
Ku duduk termangu
di dalam kelas,ku amati setiap orang yang melintas di depan kelasku,ku berharap
bastian yang melintasi itu,tapi sudah satu minggu aku amati tapi dia tidak
terlihat satu kalipun,aku tertunduk sedih,,
“aaa..kepala ku..
seperti di hantam batu ,begitu sakit ku rasakan,cekikikan
mahasiswi tak terdengar lagi,perlahan aku tak dapat melihat mereka, kegelapan menyapu bersih
terangnya hari ini dan aku tak tahu apa yang terjadi…
Remang-remang ku
lihat di sekeliling ku berwarna putih,ku melihat bastian tertunduk lesu di
samping ranjang yang aku tiduri,dia melihat ku bangun tepatnya siuman .
“aku minta maaf”
sesalnya berkali-kali .
“untuk apa minta maaf ini bukan salah mu ini salah ku karena
kurang istirahat dan jarang makan makanya aku pingsan .
ujar ku mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi .dia
menatap ku ,aku tahu dia akan segera mengulang kata-katanya barusan,aku
langsung menyuruhnya untuk mengambilkan jus jeruk yang menduduki meja di
samping ku.
“Lily,,sudah siuman ?”
tanya seorang dokter muda yang memasuki kamar rawat ku .
“iya dok ” jawab ku pelan .
“dua minggu yang lalu dia juga seperti ini ,katanya sakit
kepala tapi kenapa ?” sebelum bastian menjelaskan lebih panjang lagi aku tarik tangannya
.
”sudah bas aku yang akan mencertiakannya nanti, kan aku yang merasakan bukan kakak ,ya kan dokter cantik ”
ujar ku dengan memasang ekspresi menggemaskan.
“iya ,dan lebih baik lagi kalau lain hari kamu datang ke
sini untuk konsultasi supaya cepat tahu apa yang sebenarnya terjadi”
Jawab dokter.
“baik dok kapan konsultasinya”tanya bastian .
”hari rabu minggu depan,bagaimana kamu bisa lily ? ”
tanyanya sambil menoleh ke arah ku .
“ya dok ”jawab ku dan bastian bersamaan .
“baiklah kamu boleh pulang sekarang ”sambung dokter yang
bernama dita ini. “benar kah ? ”tanyaku gembira .
“apa tidak sebaiknya di rawat inap, saya khawatir lily akan
seperti ini lagi ,dokter bisa lihatkan tadi dia pingsan bagaimana..”
sanggah bastian .
“tidak mau dok saya mau pulang saja ,lily tidak betah disini
nanti bunda khawatir lagi ”
bela ku tidak mau kalah .
“oh ya aku belum sempat beri tahu tante aini ”
tutur bastian .
“ahh jangan-jangan nanti bunda panik ”jawab ku .
“tapi kan
”..
“tidak usah tapi-tapian pokonya gak boleh “
belum selesai bastian menjawab, aku sudah serobot
pembicaraannya .
”baiklah,baiklah ”..
semuanya tertawa menndengarkan ocehan ku…
*****
Udara pagi yang
begitu sejuk pipi ku lembab di terpa angin pagi,kantuk menyerang ku,tapi apa
boleh buat aku dipaksa untuk olahraga pagi oleh si bawel itu,bastian dengan kejamnya berhasil membangunkan aku se
pagi ini dengan bantuan bunda yang sangat menyayanginya.
“dasar jahat ”
teriak ku pada bastian yang dari tadi cengengesan melihat ku
masih memenjamkan mata,pingsan ku waktu itu menjadi senjatanya untuk mengancam
ku ,kalau aku tidak olahraga maka bunda akan tahu.
“wah ternyata kamu licik sekali ”
Sindir ku pada bastian yang masih saja senyam-senyum .
“kalau kamu ingin tante aini tahu ya sudah jangan olahraga ,makanya
jangan sering tidur pagi jadinya sering sakit kan ? sakit kepala,sakit ini lah, sakit itu
lah coba tiru aku, aku tidak pernah mengeluh sakit apapun karena aku rajin
berolahraga,kalau tidak ada aku bagaimana, bisa-bisa kamu akan sakit terus ”
Celoteh bastian dengan nada kesombongan .
“dasar sombong ”
”memang begitu kan ,dasar
sapi”
tambahnya meledek ku.
”apa ? kamu panggil aku sapi ,bastiannnnnnnn !!!! ,berani-beraninya
kamu memanggilku seperti itu ! ku bilang berhenti,berhenti tidak”
teriak ku ,bunda dan ayah tergelak melihat kami seolah-olah
sinetron komedi.
“ awas kamu ya,dasar pria gila .
aku mencoba mengejarnya yang sangat menyebalkan itu.
“jangan sampai aku berhasil menangkap mu bastian,jika itu
terjadi tamatlah riwayat mu.
*****
Sesuai dengan hari yang di tentukan ,hari selasa,iya sih
sebenarnya hari rabu tapi karena bastian tahunya hari rabu maka aku menghubungi
dokter dita,dan merubah jadwal konsultasi ku.
“enak saja kalau bastian ikut pasti dia akan tahu aku sakit
apa dan itu akan di jadikan senjata untuk menakut-nakuti ku,bukan.. tapi
mengancam ku untuk melakukan semua yang di inginkannya,huu bisanya cuma mengancam
, kalau tidak mau,,ya sudah aku bilang ke tante aini saja ”
celoteh ku menirukan bastian .
“hehh dasar cowok menyebalkan,awas saja kalau aku sampai
dapat kartu mu,aku akan balas dendam,aku akan menghajarnya,tak kan ku ampuni,tunggu,sepertinya
ada seseorang di belakang ku,ya ampun… ”
ternyata ada suster yang dari tadi cekikikan melihat semua
adegan konyol tadi,kalau seperti ini aku hanya bisa menyuguhkan senyuman dan
merunduk,ku cepat-cepat keluar setelah lift yang terbuka sambil menahan malu.
“awas kamu bastian kamu akan membayar untuk semua ini ”gerutu
ku.
“sus ”..panggil ku dari jauh .
“iya ”
jawab suster itu sembari mengahampiri ku dimana aku berdiri .
“kenapa dek ?”tanyanya .
“begini sus aku sudah ada janji dengan dokter dita,tapi
dokter dita tidak ada di ruangannya ,ku sudah menunggunya dari setengah jam
yang lalu tapi dokter dita nya tidak muncul-muncul juga ”terang ku.
”dokter dita untuk hari ini memang tidak masuk beliau sedang
keluar kota ” jawabnya
.
”terus dokter dita kapan baliknya ”tanyaku lagi.
”mungkin satu minggu lagi,sebaiknya adek hubungi dokter dita
saja”
“baiklah sus makasih atas informasinya,kalau begitu saya
pulang dulu ”
Pamit ku tak lupa ku tinggalkan senyuman terima kasih ku
padanya.
*****
“lily..bangun sudah waktunya sholat subuh ”
pinta ayah yang sudah bolak-balik ke kamar ku,begitu pula
berkali-kali juga dia berusaha membangunkan
ku agar bangun dan sholat subuh .
“lima
menit lagi yah ,aku masih ngantuk tadi malam aku begadang ngerjain tugas ” tutur
ku.
“lima menit,lima menit lagi,gak gak boleh,dari tadi lima
menit terus,sekarang hampir jam lima, keburu habis waktu subuhnya ,ayo bangun…bangun
”
pinta ayah sambil menyingkap selimut yang menutupi ku .
“nanti tidur lagi
“ ahh iya iya iya aku bangun ”
jawab ku sambil melangkah menuju kamar mandi .
sudah menjadi kebiasaan ku,kalau di bangunin pasti di suruh
tunggu lima menit lagi,lima menit lagi,dan lima menit lagi.tidak tahu kenapa
aku bilang lima menit lagi,kenapa gak 7 menit kek,sepuluh menit kek,atau tiga
puluh menit biar lama.
“Aduh apalagi bunda.. aku sudah sholat tadi, kalau enggak
percaya tanya saja ayah”
protes ku pada bunda yang dari tadi mencoba membangunkan ku .
“bukan masalah itu “ jawabnya .
“hari ini aku kuliah siang “terang ku .
“bukan itu ,kamu di tunggu bastian dari tadi tuh ,kasian
bastiannya nunggu terlalu lama,katanya kalian punya janji ”
“enggak bun dia bohong,aku tidak punya janji sama sekali
dengannya ”
jawab ku cepat ,enak saja ..pasti dia mau ngerjain aku lagi
”
gerutu ku dalam hati .
” bilang saja ke bastian aku masih tidur tidak bisa di anggu
bunda.
“kasian nak bastian sudah menunggumu dari satu jam yang lalu
”
“biarin dia bun”
sebelum bunda membelanya lagi aku tutup wajah ku dengan
selimut.
*****
“ya ampun !pagi ini kok ribet banget sih ?!semalaman aku kan
begadang ngerjain tugas maklum lah kalau aku masih ngantuk,ada-ada saja yang
membuat ku kesal nih hari, pertama ayah ,terus bunda ganggu ,eh sekarang kenapa
kelambu kamar ke buka,sinar matahari
silau banget ganggu konsentrasi tidur ku saja,ada apa dengan hari ini ?” tanya
ku dengan mata yang masih tertutup.
“eh sapi bangun,bangun tidak ”
“apa ?sapi ? ”
mendengar itu aku langsung terbangun ,aku melihat di
sekeliling ku ,ternyata dia, bastian, bastian ada di hadapan ku .
“dasar sapi sudah siang nih kapan bangunnya? ”
teriak bastian lengkap dengan ciri khasnya yang sangat
menyebalkannya itu.
“apa ? kamu panggil aku sapi,dasar kambing jelek menyebalkan”
teriak ku.dan memilih untuk tidur lagi.
“lily bangun, bangun ”
“aku tidak mau dasar kambing jelek ”
gerutu ku di balik selimut .
“ehh sapi !! bangun ”
Pintanya.semakin semangat dia meanarik-narik selimut ku,semakin semangat
pula aku memegangi selimut ku ,walaupun ada banjir terserah.
”aaaaa..bundaaaaaa ”
“teriak saja tidak akan ada orang yang akan mendengar ”
Jawab dengan tenangnya sembari menggendong ku yang masih berselimut.
“aaaaaa….
sekarang gantian yang berteriak ,diapun menurunkan ku dari
gendongan jahatnya itu
“haha teriak saja tidak akan ada yang mendengarkan mu ”
Ledek ku menirukan ucapannya tadi.
“bukanlah lily namanya kalau tidak berhasil membalas dendam
kepada musuh-musuhnya”
Sambung ku di sertai tertawa,layaknya mike Tyson yang sudah menggigit lawannya dalam ring
“weeeeee ”..
ku cibir dia yang kesal pada ku,seyaya cepat-cepat masuk ke
dalam kamar mandi dan menguncinya,ku pegang telingaku yang masih mendengar
ocehan-ocehan bastian di luar..
*****
“kemana ayah dan bunda ?”
tanya ku pada diri sendiri.orang pertama yang kulihat
setelah keluar dari kamar adalah si kambing
gila itu .
“apa ,apa ”
kataku sambil mengangkat-ngankat kepala yang melihat dia
melakukan hal serupa dengan ku .
“kemana bunda dan ayah ?”
itulah hal pertama yang keluar dari mulut ku pada kambing
jelek ini
”mereka akan kerumah kakek mu karena ada resepsi pernikahan di
sana katanya. ”kok
gak bilang-bilang ke aku ”
“kenapa harus bilang ke sapi yang tidak mau bangun-bangun”
aku mendecak jengkel mendengar jawabannya .
“terus kapan mereka akan pulang ? ” tanyaku lagi .
”besok sore “ jawabnya
singkat .
“terus bagaimana dengan ku, kalau aku lapar bagaimana ”
tanyaku dengan nada melemah .
”kan
ada abang mu ini ,sapi ku ”
“tidak mau.. kamu pasti akan menyiksa dan menindas ku ”
jawabku di sertai senyuman jahil ku.
” kamu ini !! cepat makan!! perintahnya..
*****
Bastian membukakan
pintu mobilnya untuk ku,bukan lily namanya kalau tidak menjahilinya dulu,aku
menginjak kakinya dan berpura-pura tidak sengaja melakukannya.
”kamu ini ! ini kaki bukan lantai ”protesnya .
”upps.. sorry aku sengaja ”
ledek ku sambil masuk ke dalam mobil .
“kita mau kemana ?!”
Ku meneriaki bastian yang menyetir dengan ugal-ugalan
seperti kambing gila ,tapi bukankah itu julukannya.
“apa ?,apa ? aku tidak mendengar mu ” jawabnya .
”kita mau pegi kemanaaaaaaaa ?”ulang ku .
”oh kita akan ke rumah sakit ,hari ini hari rabu ingat tidak
? ”
katanya sambil membaptis kening ku.
”ya aku sudah tahu pasti kamu lupa kan , dasar otak sapi ,besar tapi tidak ada
isinya”
sambungnya lagi di lanjutkan dengan tertawa.
”apa kira dia benar, ketawa segala lagi”gerutu ku .
“eh kalau tidak tahu jangan sok tahu,dokter dita bilang kalau
dia hari ini tidak bisa,masak aku mau nyusul dokter dita ke luar kota ,jadi dokter dita
menyuruh ku untuk menunda konsultasi sampai dia datang ! jelas ? ”
tanya ku sambil meninggikan suara.
”aku tidak bisa di bodohi sama sekali ”
”kalau tidak percaya nih telpon dokter dita ”
“nih pegang ! “
perintah ku sambil menyodorkan ponsel yang akan menghubungkan
dia dengan dokter dita.
”bagaimana ?,sudah
percaya ?”
tanya ku ketika bastian sudah mematikan percakapannya dengan
dokter dita
” iya ”
jawabnya singkat ,ku tertawa terbahak-bahak melihat
ekspresinya menahan malu. “sekarang siapa yang otaknya besar dan isinya kosong?
”
sindirku,sebelum aku turun dari mobil yang membawaku ke
kampus
“ya sudah aku kuliah dulu,aku takut dosen akan marah kalau
aku tidak belajar dengan baik,nanti otak ku besar tapi tidak ada isinya
Aku sangat gembira karena aku memenangkan game pagi ini.
“Lily ,lily ?”
ku cari dari mana suara yang memanggil namaku berasal..
”apa ?”
jawabku setelah menemukan orang yang memanggilku barusan..
”kamu di panggil bu linda”
“ada apa ?”
”aku tidak tahu juga tapi kamu di suruh ke ruangannya
sekarang”
”ohh baiklah terima kasih”
kataku sebelum meninggalkannya untuk pergi menuju ruangan bu
linda
“kira-kira ada apa ?” tanyaku pada diri sendiri .
Kupanggil salam lalu mengetok pintu ruangan bu Linda setelah
ada jawaban dari dalam itu tandanya di ijinkan masuk .
”duduk !!”
perintah pertama yang di lontarka bu linda ,aku menuruti perintahnya itu
”tidak usah tegang”
begitu ujarnya .
”apakah kamu masih menulis ?”
“iya bu..
”lily sebaiknya kamu keluar dari universitas ini ”
ujarnya yang membuatku ternganga dengan pernyataannya .
”tapi kenapa aku tidak pernah membuat masalah dan
nilai-nilai ku bisa di bilang cukup bagus semuanya,tapi kenapa aku di
berhentikan dari kampus ini, ibu, bu linda ini keterlalulan banget sih ”
mendengar penjelasan ku bukannya simpati malah di ketawain .
”tunggu dulu sampai ibu selesai bicara baru setelah itu kamu
protes”
Jawabnya yang masih tertawa.
“degarkan baik-baik ,kamu tidak perlu sekolah di sini lagi
karena pengajuan beasisiwa mu di seoul
universitas telah di terima tiga hari yang lalu ”
ya ampun aku sangat bahagia mendengarkan salah satu mimpi ku
tercapai,ya Allah aku sangat berterima kasih untuk ini, tak lupa pula aku berterima
kasih pada pada bu linda yang sangat membantuku dalam hal besiswa seoul ini.
”terima kasih bu”
tutur ku sambil mencium tangannya,aku tak bisa
menyembunyikan kegembiraan ku,aku jingkrak-jingkrak di hadapan bu linda sungguh
itu sangat memalukan, tapi biarlah anggap itu adalah wujud kegembiraan
ku,jantung ku hampir copot rasanya mendengarkan itu.
“tak apa jika mahasiswa-mahasiswi menatap ku heran,sinis ,ahh
terserah,yang penting aku bisa loncat ke sana
kemari,selamat tinggal semuanya karena mulai dari sekarang aku tidak akan
bertemu lagi dengan kalian”
aku pun langsung ke kelas untuk memberitahukan teman-teman
ku serta luna,dia adalah teman yang paling dekat dengan ku sekaligus dia adalah
orang yang tidak suka dengan apa yang semua aku cita-citakan termasuk kuliah di
seoul universitas dia sering memandang rendah mimpi-mimpi ku dan sekarang akan
ku buktikan bahwa mimpi itu takkan selamanya menjadi mimpi kalau kita terus
berusaha dan berdoa,,,dialah orang pertama yang akan aku kasih tahu,,aku tidak
sabar melihat reaksinya mendengar ini.
Ku hela
nafas,,,,huhhh,,,nafas masih tersengal-senggal,ku lihat luna dari balik jendela
kelas, dia sedang memencet-mencet tombol ponselnya entah apa yang dia lakukan yang
jelas aku sekarang akan balas dendam dengan apa yang dia perbuat padaku.
”luna ?”
sapa ku dengan nada yang begitu riang .
”apa ?”
jawabnya ketus.
”aku punya kabar baik sekali ”
Jawab ku sambil meninggikan volume suara .
”apa,,apa ,apa lily “
seru teman-teman ku di dalam kelas dan sekarang berkumpul
menjadi satu di hadapan ku .
” cepat!! ”
desak bela pada ku .
“iya penasaran nih” seru teman-teman ku yang lainnya.
”baiklah kalau kalian sudah penasaran mari aku ceritakan, dengarkan
baik-baik ! dari hari ini kalian tidak usah repot-repot lagi untuk menyembunyikan
kekesalan kalian pada ku karena aku tidak akan belajar di kampus ini lagi”
tutur ku tapi maksudnya untuk menyindir luna, kelihatannya
semua sedih kecuali luna yang senyam-senyum sejak mendengarkan cerita ku tadi.
” tapi lily kami tidak pernah merasa kesal pada mu,malahan
kami merasa terhibur” jawab fais teman ku yang cukup sentimental di kelas dan
di sambung yang lainnya, setelah aku sudah cukup mengerjai mereka semua,dan karena
aku tidak tega melihat mereka berkunang,,,
”tapi teman-teman aku harus tetap pergi”
”tapi kenapa ?”
“jangan seperti itu”
seru teman-teman hampir bersamaan .
”ya sudahlah kita relakan saja lily berhenti dari
universitas ini mungkin pilihannya adalah pilihan yang terbaik”
sahut luna yang sangat membuat ku muak .
“iya betul apa kata luna ,ini adalah pilihan yang sangat
terbaik untuk ku ”
“tapi lily kamu akan pindah kemana ?”tanya yuni .
aku tidak menjawab pertanyaan itu ,sekarang kulihat mereka
menangis dan inilah waktunya…..
”aku harus pindah ke seoul
universitas “
teriak ku menembus suara tangis teman-teman ku,semuanya
terdiam dan menatap ku.
”apa seoul
universitas ?”
tanya bela ,aku hanya mengangguk dan tersenyum .
“berarti aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa korea ”…..
teriak mereka di waktu yang bersamaan….
“pengajuan beasiswa mu di terima ?”
tanya luna dengan ekspresi konyol.
“iya ..
“sekarang waktunya untuk teriak” ujar ku .
“aaaaa…
kita semua teriak kegirangan dan loncat-loncat,kecuali luna
yang mematung di kursi tempat duduknya,haha..
“ rasakan itu, kalau jadi orang jangan suka meremehkan orang
lain sekarang lihat dirimu,begitu menyedihkan”
gerutu ku dalam hati sambil teriak-teriak denganyang
lainnya.
*****
Put your hands up…put put…
”lily ponsel mu berdering terus tuh”
tegur mia padaku yang sedari tadi mengabaikan panggilan
masuk.
”biarkan saja pasti itu bastian,pasti dia menyuruh ku pulang
dan mengganggu pesta perpisahan kita”
”ahhh ganti, ganti Teen Top sekarang yang miss right”
ujar nia .
“ohh iya ganti itu”
ku mengulangi permintaan nia teman tercinta ku ini.
Teen top is back lalalalalalalala…lalalalalala let’s go…Eoneu nal uyeonhi neoreul,musik terhenti
tiba-tiba di saat kita sedang asyik-asyiknya menyanyi,,,hah ternyata bastian
yang melakukan itu
“kamu ini bas , kenapa
di matikan ”
protes ku dengan
ekspresi kesal padanya dan berniat untuk menghidupkan CD nya lagi .
“kenapa kamu
berhenti dari kampus ?pindah kemana ?kenapa tidak bilang pada ku?”
katanya dengan
berteriak-teriak .
”soalnya aku baru
tahu tadi siang kalau pengajuan beasiswa korea ku sudah di terima”
jawab ku lekas-lekas .
”puas ?!
sekarang giliran ku
yang meneriakinya .
”benarkah ?”
tanyanya dengan
nada lembut .
”kamu tahu dari
mana kalau kami disini”
aku sudah tahu
pasti dari luna,ku lirik luna yang hanya terduduk diam,wajar saja kalau luna
memberitahu bastian, luna kan sangat menyukai bastian dari kecil,,tapi aku jadi
batu halangannya untuk mendapatkan bastian yang sangaat dia sukai.
hah !! gara-gara
bastian, ruang karaoke ini terasa sepi walaupun sebenarnya musik masih mengalun
keras ,tapi gara-gara si kambing jelek itu datang teman-teman ku sibuk
memandangi wajah jeleknya itu .
“teman-teman…
aku berteriak dan
teriak lagi ,aku cuma mendapatkan respon dari bastian yaitu senyuman sintingnya
itu .
”hah sungguh
menyebalkan ! kenapa dia harus datang di saat kita bersenang-senang ,dari pada
naik darah gara-gara teriak-teriak terus ,mendingan aku saja yang bernyanyi,ku
pilih ‘love really hurts’ lagu yesung oppa .
“Nan sumeul swil su obseoyo Kireul ilheo beoryeotjyo Nae kieoki maemalra beoryeoseo Geureondedo geudaen taeyeonhi ahmu sanggwan obketjyo
Majimak ilkeorago aeseo kkeonaejyo Mianhae chongmal mianhae Yi malchochado mianhae Chamsimyeon urin modu ilke dwildenikka Sarang cham apeuda neomu ahpeuda Swimeobsi nal utkehago ggeuteobsi nareul ulrinta”..
giliran aku
menyanyi semuanya melihat ku,apalagi si kambing sinting itu,kenapa dia melihat
ku seperti itu,pasti dia sengaja supaya aku tidak konsen untuk bernyanyi .
“I really hate him”
gerutu ku dalam
hati .
“ya sudah ayo kita
pulang”
teriak ku kesal
pada teman-teman ku .
“kalian ini
sebenarnya teman siapa sih ?.
”lily ..maaf kita sudah capek dari tadi nyanyi terus”
jawab bela tapi
matanya masih melirik si kambing gila itu .
”iya kita jangan
pulang dulu ya kita istiahat dulu atau kita dinner dulu” usul mia. “tidak.,perut
ku tidak lapar,aku pengen pulang saja,kalian bilang kalian capek kan , ya sudah kita
pulang sekarang” jawab ku ketus.
*****
“Lily, kak bastian
itu menyukai mu tapi kenapa kamu abaikan dia ?”
tutur mia dan di
iyakan oleh semuanya ,tentu saja orang yang pertama aku lihat adalah
luna,karena dialah orang pertama yang tidak akan suka jika mendengar itu.
”bicara apa sih
kalian” jawabku .
”ahh kamu ini
pura-pura tidak mengerti ya ?dia selalu menatap mu penuh arti” sambung ayu .
”oh ya aku juga
pernah dengar kalau kamu selalu menolak cintanya,kamu ini kenapa jahat sekali
pada orang se sempurna dia,ganteng,pintar,imut,manis,perhatian,penyayang,tajir....
”apalagi ?”
tanya ku pada yuni
yang ngerocos dari tadi .
”lily,,jangan begitu
dong kasian kakak cakep itu”
sela yuni .
”kalian ini jangan
sok tahu,itu pangeran kalian,saran ku sebaiknya kalian ajak dia saja makan
malam,bukannya tadi kalian bilang mau dinner, ya sudah ajak pangeran kalian
tuh, itu dia datang aku pergi dulu ya masih ada urusan sebentar…daahh”
yes akhirnya aku
terbebas dari kalian,bersenang-senang lah guys dengan si kambing jelek itu….
“anda baik-baik
saja ?”
tanya seorang
penjaga supermarket yang sedang melihat ku merintih .
“oh tidak..aku
baik-baik saja,ini cuma sakit kepala,biasa mahasiswi yang banyak tugas”
jawab ku .
“kenapa bastian
ada disini , yah mana laper lagi,ya sudah aku makan di rumah saja tapi kemana
yuni,bela,mia dan yang lainnya,dalam keadaan ini aku harus ngumpet”
tegas ku pada diri
sendiri.
“Insting orang
yang pintar itu tidak akan pernah salah bukan ?
“hahh..ya ampun si
kambing jelek lagi ,kamu itu membuat ku kaget saja”
“kenapa kamu
menginggalkan teman-teman mu pada ku”
protesnya.
”ya karena mereka
adalah penggemar mu”
Sahut ku sengit.
”kamu ini..!!!”
ayo kita pulang “
”dasar kambing
gila jelek menyebalkan”
*****
“Hei kamu mau
kemana ?pulang sana
!”
teriakku pada bastian
yang masih saja mengikuti ku masuk ke rumah .
”aku akan menginap
disini sekarang,kalau tidak ada aku kamu berani tidak, kamu kan penakut ”
ledeknya.
“apa kamu mau
tidur di sini ?jangan,nanti ayah marah”
”malahan om dan
tante yang menyuruh ku tidur di sini,tidak percaya hubungi saja mereka,kita taruhan kalau aku benar,kamu
harus masak malam ini,bagaimana ?” tawarnya .denga percaya diri aku menyetuijui
taruhan itu,karena aku sangat tahu,ayah dan bunda tidak akan bilang seperti itu
pada kambing ini.
”halo
assalamualaikum.”
” Waalaikumsalam
“..apa lily” jawab ayah di sebrang sana .
”apakah ayah yang menyuruh
bastian tidur sini ?”
”iya ,memangnya
kenapa ?
mendengar jawaban
ayah,bastian tersenyum karena dia berhasil mengerjai ku malam ini .
“ohh tidak apa-apa
yah, lily tutup dulu assalamualaikum “
“bagaimana sapi ?benar
kan kamu sih
tidak percaya,siapkah anda menjadi koki untuk malam ini ? ”ledeknya.
“cepat masak aku
sudah lapar ..
*****
“Kok
lelet banget sih,cepetan dong ?!
Kepala
ku rasanya akan pecah mendengar teriakan bastian yang berulang-ulang itu,dia
sangat menyebalkan,sangat menyebalkan .
“aaaa…
secepat
kilat bastian berlari dari ruang tamu menuju dimana aku berada,dia melihat tangan
ku yang di tumpahi minyak panas.
”kamu
ini,kenapa begitu ceroboh”
ujarnya
seraya mengelap dan mengompres tanganku dengan air hangat dia melakukan itu tanpa
mengucapkan sepatah kata pun .
”kamu nonton televisi
saja,aku yang akan melanjut masak”
ujarnya sambil
mengambil celemek.
”tidak, katanmu di
suruh cepat masaknya,kenapa sekarang berubah pikiran ”
“aku bilang
menonton TV ya menonton TV saja, sudah jangan cerewet “
*****
“Apa masih sakit
?”
tanya bastian
dengan membawa dua piring di tangannya.
”enggak ”jawab ku
singkat.
“lain kali
hati-hati kalau masak ”
ku anggukkan
kepala untuk meng-iyakan sarannya itu .
”jangan hanya
mengangguk perhatikan betul di sekeliling ketika masak ,masak saja tidak tahu bagaimana
bisa kamu hidup di Korea
sendirian “
“aku akan meminta
pacar ku untuk memasak”
Ledek ku.
“kita akan akan
tinggal serumah dan dia akan memasak untuk
ku ,aaa.. kenapa kamu sering memukul kening ku,sakit tau’
“cepat habiskan
makanan mu”
teriaknya.
*****
“benarkah ?
itulah kalimat
pertama yang keluar dari kedua orang tua ku ketika aku menceritakan kalau putri
satu-satunya sudah berhasil dapat beasiswa di seoul .
”rabu depan aku
akan berangkat kesana”
”secepat itukah kamu
akan berangkat ,bunda kan
belum menyiapkan semua keperluan mu”
”tidak usah bun,
semuanya sudah di persiapkan oleh pemerintah,aku hanya tinggal berangkat saja “
”sini biar bunda
peluk dulu putri kesayangan bunda ”
dengan segera ku
menuruti perintah bunda.
“sudah bun jangan
menangis lagi,aku kan mau kuliah di sana “bujuk ku .
”jaga kesehatan,jangan
telat makan,jangan terlalau banyak makan sambal dan jaga sholat ”tambha ayah .
“iya yah”
*****
hari ini aku akan
meninggalkan bunda,ayah ,teman-teman,serta Negara ku Indonesia,senang,sedih
tercampur menjadi satu,kadang ingin menangis,kadang tertawa sendiri .
“Tuhan terima
kasih untuk semua ini,tolong jaga bunda dan ayah serta mereka yang aku sayangi.
bu linda bergabung
dengan keluarga ku untuk mengantarkan ku ke bandara tak tertinggal pula dengan
teman-teman ku ,kecuali bastian ,teman macam apa dia,bastian hanya menelpon ku
tadi pagi,dia bilng kalau dia tidak bisa mengantarku,dasar kambing gila ! ,satu-persatu
ku peluk dan meminta doa nya agar aku baik-baik di seoul,aku sangat sedih
melihat bunda ku yang terus-menerus menangisi ku,ayah sama saja tapi bedanya
ayah tidak menagis,dia hanya menatap ku dan terus menatap ku,tapi aku tahu
bagaimana perasaan sebenarnya,beliau terlihat tegar di luar tapi didalam beliau
juga menangis…
”ayah ,bunda aku
akan segera berangkat jadi berhentilah
menangis dan selalu doakan aku,aku berjanji aku akan belajar dengan giat dan
mencapai semua cita-cita ku,dan membahagiakan kalian,aku bersumpah untuk itu,ayah
,bunda harus tahu bahwa ‘aku
sangat,sangat mencintai kalian’ aku akan segera kembali jadi tunggu aku”
tutur ku dalam
hati.
”bunda,ayah jaga diri
kalian baik-baik,aku selalu mencintai dan merindukan kalian,ya sudah lily pergi
dulu ”
pamit ku sambil menciumi
kedua tangan kedua orang tua tercinta ku ini .
“ingat pesan ayah jaga
kesehatan,sesibuk apapun harus tetap sholat ”
“iya yah ”
jawab ku,bu linda
memeluk ku tak lupa aku berterima kasih padanya,dan teman-teman ,kami
berpelukan .
“aku pasti akan
merindukan kalian”
ucapku.di tengah
kerumun teman-teman ku ini.
“seharusnya bukan kalian
yang menangis tapi aku ,ya sudah aku berangkat dulu tolong jaga ayah dan bunda
ku..dahh “
rasanya kaki ku
berat sekali melangkah meniggalkan mereka semua ,tapi ini adalah pilihan
terbaik yang telah di berikan Tuhan padaku.
*****
Sebenarnya ini adalah penerbangan pertama
untuk ku,tapi rasa takut ku hilang karena terlalu sedih ,ayah dan bunda masih
mengusai pikiran ku,dengan malasnya aku duduk melihat lantai pesawat.
“Sudah jangan
menangis terus,sakit telingaku mendengarkan tangisan mu ”
”apa ”teriak ku.
“telingaku sakit”
ujarnya dan menampakkan
wajahnya yang tertutupi koran .
“kambing ? kenapa
kamu ada disini ?”
aku terkejut
karena aku melihat kambing jelek duduk di samping ku .
”sudah puas
nangis-nangisannya ?”
“tunggu
dulu,,kenapa kamu mengikuti ku sampai kesini ? ”
“siapa juga yang mengikuti
mu aku di sini karena aku juga dapat beasiswa di seoul universitas,bukan cuma kamu saja ”
“bukankah kamu
ingin kuliah di Barcelona tapi kenapa sekarang
mendapat beasiswa di seoul ?”
tanya ku menyanggah
pernyataannya yang aneh itu .
”kalau aku sudah
dapat beasiswa di seoul ,haruskah aku
membuangnya,kan
sayang jadi aku ambil saja”
”tidurlah”
katanya sembari
memejamkan matanya yang sipit itu.
tubuh ku terasa membeku,ribuan salju putih
berjatuhan layaknya dedaunan yang gugur di musim gugur .
“aaaa dingin
sekali,Tuhan aku sangat berterima kasih untuk ini,aku dapat menginjakkan kaki
di Negara impian ku sebelum aku menghadap Mu”
“ini sangat dingin
kenapa main salju,cepat pakai mantel ini.kamu bisa sakit”
“iya kakak ”jawab
ku.
”jangan panggil
aku kakak,,!! kita cari makan ”
ujarnya sambil
berjalan membelakangi ku..
*****
“Kamu pesan apa ?”
tanya bastian dan
menyodorkan buku menu pada ku .
“oppa saja yang
pesen oppa kan
tahu kesukaan ku”
ujarku dengan
manjanya ,ku lihat dia hanya tersenyum menaggapi tingkah laku ku,aku ingat
drama-drama korea
yang aku tonton ternyata restaurant seperti ini yang mereka jadikan lokasi
syuting.
“bagus ya oppa ,,?
bastian hanya
menggangguk tampa
bersuara .
”tangan mu masih
sakit ?”
”enggak dong kan aku kuat” jawabku
yang membuatnya tertawa.
”kamu kenapa hari
ini,jangan seperti itu ,tingkah laku mu itu hanya membuat ku merinding
”jawabnya.
”aku begini karena
sangat bahagia oppa ”
”iya iya sudah
cepat makan..
“Sapi kamu akan
tinggal dimana ?,tinggallah bersama ku”
”apa , tidak. aku
tidak mau ,aku akan tinggal di rumah yang dekat dengan kampus ku ”
”iya aku juga akan
tinggal di sana ,apa
salahnya kalau kita tinggal bersama,lagi pula kalau tidak ada aku siapa yang
akan memasak dan menjaga mu ”
”kenapa harus
tinggal bersama mu ?”
Protes ku yang
mulai agak kesal pada kambing gila ini .
“sudah lah jangan
banyak pikir ,lagi pula apa untungnya bagi se-rumah dengan mu,aku hanya ingin uang mu tidak habis untuk menyewa rumah ”
balasnya sambil
menarik ku pergi,benar juga dari pada uang ku habis buat menyewa rumah,lebih baik aku gunakan uanngnya
untuk keperluan lain.
“baiklah mari kita
hidup se-rumah ”
teriak ku dengan
gembira..
*****
“ayo masuk ”
perintah bastian
yang melihat ku terdiam .
“tidak salah kita
akan tinggal disini.. oh ya kenapa aku harus bingung , bastian kan
kaya biarkan saja dia yang membayar rumah bagus ini ”
Gumam ku setelah
sampai di depan rumah yang mengagumkan ini .
”ayo cepetan di
luar dingin”
bastian mendorong
ku masuk kedalam .
“wah ternyata
isinya juga bagus” kagum ku pada rumah ini.
bastian
menghidupkan alat penghangat ruangan entah apa itu namanya..
”minum ini”
ujar bastian
sambil menyodorkan coklat panas padaku.
”kenapa rumah ini
sudah bersih dan perabotan-perabotan lainnya juga tertata rapi,apa kamu sudah
mempersiapkan ini sebelum kita sampai disini ”
tanya ku pada
bastian yang sedang main game.
”heiii dengar
tidak ” teriakku kesal.
“iya iya aku sudah
mempersiapkannya,kalau aku yang harus menatanya aku akan lelah
” Huh dasar manja”
“biarin,sudah
istirahat sana ,kamar
mu ada di atas sebelah kanan aku sudah memasang wallpaper sincan dan doraeomon
warnanya uga sesuai warna kesukaan mu,aku tidak tahu apakah kamu akan
menyukainya,lihatlah dulu kalau perlu apa-apa bilang”
Sincan ?,doraeomon
?ahh ini seperti kamar ku di Indonesia
,ahhh dia sungguh pengertian.
“baiklah aku akan istirahat,besok kan
pertama masuk kuliah pasti akan ketemu cowok-cowok Korea yang cute plus tampan”
ledek ku .
“jangan-jangan
idola ku juga kuliah di sana
,ku rasa ku butuh tenaga supaya punya energi untuk mantengin dia”
melihat bastian
sepertinya kesal aku putuskan untuk berlari menaiki tangga.
“hei sebenarnya
kamu ingin belajar apa ingin melihat pria disini ?
aku hanya tersenyum
mendengar teriakan itu,aku memang sering sekali menggodanya,,,
Huuuu,,dinginnn…padahal sudah pakai air
hangat tapi tetap saja dingin,, meskipun aku mandi dengan es pun juga tidak
apa,karena dulu waktu di Indonesia
aku sering membayang aku berada di tengah-tengah dinginnya kota
seoul bermandikan
salju yang jatuh ke bumi.
“akan ku lakukan
itu besok”
ujar ku dalam
hati.
Ku lihat rumah besar ini sunyi dan kosong, kemana
si kambing aneh itu,tumben dia tidak mengganggu ku,ku langkah kan kaki ke dapur ternyata ada makanan di
atas meja makan .
“masih hangat”
gumam ku.tapi kemana
bastian , kalau dia keluar seharusnya dia berpamitan dulu pada ku,tapi tidak
mungkin dia akan keluar tanpa mengajak ku.
“bas ,bastian ?”
ku memanggilnya
sambil mengetuk pintu kamarnya berulang-ulang aku melakukannya tapi tidak ada sahutan
sama sekali,aku pikir lebih baik untuk masuk saja ,ku dapati bastian berbaring
di tempat tidurnya serta selimut tebal yang menyelimutinya .
“bas , ayo makan”
aku mencoba untuk
memabangunkannya,tapi tetap saja dia tidak membuka mata.
“bas ,ayo makan,kalau
tidak bangun akan ku habiskan makanannya”
ulang ku ,tetap
saja tak ada respon.
“munkin aku tarik
saja selimutnya biar dia bangun”
Gumam ku.bukan
selimutnya yang ku tarik malah aku yang di tarik oleh si kambing jelek ini.
“heii.bangun tidak
”
teriak ku .
“sudah jangan ganggu
orang tidur,kalau mau menghabiskan makanannya cepat sana habiskan aku mau tidur ”
jawabnya seraya
membuka selimut .
“ya ampun bas,kamu
kenapa wajah mu pucat,badan mu juga panas ,pasti kamu demam”
”mana mugkin aku
demam setiap hari aku berolahraga”
“sudah sakit tetap
saja sok sehat,ya sudah tidur lagi akan ku buatkan bubur ,,
*****
“bas ,ayo makan
dulu buburnya ,supaya bisa minum obat”
“tapi aku sudah
makan,dan aku tegaskan pada mu kalau aku tidak sakit,
itulah yang ku
dengarkan dari kambing ini,aku mencoba membujuknya untuk makan dan minum
obat,tapi entah kenapa dia masih bersikeras untuk tidak melakukan apa yang ku
suruh
“aku jugatidak
akan makan jadi kita akan sakit bersama
.
“baiklah,baiklah”
jawabnya seraya
mengambil semangkuk bubur yang aku pegang.
“makan yang
banyak”
ujar bastian
sembari memakan bubur buatan ku.
“heh kita kebalik
,seharusnya aku yang bilang seperti itu jangan urus urusan orang lain urus
urusan mu sendiri,lihatlah sekarang siapa yang sakit saat ini,suruh siapa
jaketnya tadi di berikan pada ku,jadinya kan
seperti ini”
“apakah karena itu
aku demam”
tanyanya dengan
suara yang hampir tak terdengar .
”kalau bukan
karena itu apalagi , bukannya tadi siang udara sangat dingin tapi kamu malah
mebiarkan tubuh mu yang lemah itu di serang dinginnya musim dingin”
malah dia bilang
aku sok tahu lagi ,menyebalkan bukan,,dasar kambing tengik.
“Kamu mau kemana
?”
suara bastian
mengagetkan ku .
”aku akan pergi ke
kampus “
”tadi aku sudah
minta izin kalau kita akan masuk senin depan jadi j kita dapat waktu empat hari untuk beristirahat .
”mana bisa seperti
itu,itu namanya tidak sopan kita kan
baru masuk kuliah dan hari ini adalah hari pertama kita masuk masak sudah minta
izin”
ujar ku kesal
padanya.
”mereka
mengizinkan kita karena kita baru pindah,lagi pula aku sakit terus siapa yang
akan menjaga ku ? bagaimana kalau aku pingsan ?
akhirnya bastian
mengaku juga kalau dia sedang sakit.
”baiklah ”
aku menyetujui
penjelasannya .
”ayo kita keluar
“mau kemana ?”
tanya ku .
”kita keluar untuk
makan ”
”kamu kan lagi sakit lagi pula
di luar sangat dingin nanti tambah parah demamnya”
ku mencoba menasehatinya
walaupun aku tahu bastian tidak akan langsung menyetujui saran ku
”justru kalau aku
di rumah terus yang ada aku malah tambah sakit ,lantaran aku tidak dapat
menghirup udara bebas”
aku tahu dia akan menjawab
begini,kalau kuliah sakit giliran makan enggak.
*****
“Kenapa kamu
menyetir sendiri ,bagaimana nanti kalau kamu menabrak sesuatu kamu kan lagi demam”
tanya kupadanya
yang sedang menyetir sambil menggigil tapi bastian tidak memperlihatkan kalau
dia sedang kedinginan .
”terus siapa yang
akan menyetir kalau bukan aku,haruskah aku membiarkan mu menyetir mobil ini kalau
kamu yang menyetir yang ada malah kecelakan beruntun” aku kesal sekali padanya
yang selalu meledek ku karena sampai sekarang aku tidak bisa menyetir mobil .
”makanya kamu
harus sering-sering mengajari ku,mengajari dengan sungguh-sungguh bukan malah
meledek ku terus.
“aku sudah
mengajari mu dengan sungguh-sungguh tapi tetap saja otak sapi mu itu tidak bisa menangkap apa yang aku
jelaskan”
bastian terus saja
menganggap dirinya pintar dalam segala hal dari ku ,itulah yang sangat membuat
ku kesal darinya,mata ku tertuju pada jajanan yang di makan actor LeeMinHo di
drama BBF jadi aku menyuruh bastian untuk menghentikan mobil,dari dulu aku
penasaran seperti apa rasanya,melihat idola ku makan dengan lahap sepertinya
enak.
Bola mata ku tertutup ,ku hirup udara sejuk
ini, ku rasakan dinginnya angin winter menyelimuti tubuh ini,akhirnya aku dapat
melihat dan merasakan langsung betapa indahnya sungai Han pada malam hari,hal
pertama yang aku lakukan adalah mengeluarkan ponsel ku dan memotret beberapa
foto untuk ku,akan ku upload di twitter dan facebook ku,pasti akan banyak
komentar yang menyatakan bahwa mereka iri padaku.aku sungguh beruntung,terima
kasih Tuhan akhirnya aku ada di sini juga yang dulunya sering aku lihat di
drama-drama korea sekarang aku dapat menginjakkan kaki disini.
”bas,kesini ayo
kita mengambil foto bersama supaya penggemar mu semakin membenci ku lagi”
teriak ku dari
kejauhan .
“ 1,2,3..ahh
ulang,ulang,aku terlihat jelek di sini ”
protes bastian
pada ku.tapi aku tidak menghiraukannya malahan aku mengupload foto itu .
“kamu ini ..aku kan sudah bilang kalau
foto itu jelek ”
teriaknya dan
mengejar ku yang melarikan diri.
”ini namanya
pembalsan dendam, understand ahjusshi ?
*****
“bas ,??”
bunyi kamera
terdengar berarti aku berhasil mengambil fotonya.
”kamu ini !!kenapa
kamu sering mengambil foto ku diam-diam”
” ke GR banget
sih,aku mengambil foto mu itu karena permintaan penggemar-penggemar mu .
”ya sudah masuk
cepat ,hari ini adalah hari pertama kita kuliah”
“sebelum kamu
mengatakan itu aku masih ingat kalau hari ini dalah hari pertama masuk kuliah”
balas ku tak mau
kalah.
”ya ya cepat masuk
.
Pintanya dengan
segera aku masuk ke dalam mobil dan duduk manis bak princess gitu..
Hal yang dulu aku lakukan saat aku mendengar
aku mendapatkan beasiswa di seoul
sekarang aku lakukan lagi ,bagaimana tidak aku sekarang benar-benar ada di
universitas impian ku .
“ya ampun sekarang
aku benar-benar mahasisiwi seoul
universitas ”
gumam ku dalam
hati .aku meluapkan kegembiraan ku dengan memukul-mukul dan menggelitik bastian
yang biasa aku lakukan jika aku senang,aku tidak bisa diam meyaksikan ini semua
.
“sudah puas
memukul ku”
tanya bastian yang
hanya terdiam saat aku menganiayanya,aku mengangguk tapi masih saja
memuku-mukulnya,
Aku tidak tahu kenapa ada beberapa dosen
yang menggunakan bahasa Indonesia tapi mereka mempunyai wajah orang korea ,dan yang
sangat membuat ku heran dosen-dosen ini selalu tersenyum dan memberikan hormat
pada kambing gila ini “kalau begitu mari kita antarkan ke kelas anda”
kata salah seorang
dosen yang memakai jas ini,aku dan bastian di giring oleh dosen-dosen ini .
”aaa… ya ampun
banyak sekali pria cute di sini aku jadi malu”
gumam ku dalam
hati dan sesekali menundukkan kepala .
”sudah jangan
kecentilan, disini tempat untuk belajar bukan untuk melirik pria-pria sipit itu”.
bisik bastian pada
ku .
”huh dasar kambing
gila,bukankah dia juga bermata sipit !”
balas ku sambil
mengejar bastian yang lebih cepat langkahnya.
Kami pun sampai di
sebuah ruangan lebih jelasnya kelas,tapi kelasnya tertutup dan muridnya pun
sedikit cuma ada sekitar lima
orang .
“ini kelas apa ?”
tanya ku pada diri
sendiri.
“welcome to our
class”
ucap seorang
wanita yang pertama aku lihat di kelas ini.
“ghamzamnida”
jawab ku sambil
membungkukkan badan .
“ku harap kalian
akan enjoy menerima pelajaran di universitas kami”
kata salah satu
dosen yang mengantarkan kita ,aku hanya memberikan senyuman atas ucapan dosen
itu,dan lagi-lagi dosen-dosen itu membungkuk memberi hormat pada kambing gila
itu.
“take a seat”
ujar wanita itu
yang ternyata adalah dosen kelas ini .
“hei kenapa kamu
ikutan duduk di sini ?”
tanya ku pada
bastian .
”kelas ku di sini ,kamu
dengar sendiri kam apa yang di katakana dosen-dosen itu tadi ?”
jawabannya itu
membuat ku bingung tapi biarlah aku tak akan mengurus dia untuk apa
mengrurusnya ,dia bisa melakukan apapun dengan uangnya itu,lagi pula aku
terlalu senang bisa belajar di universitas ini hari ini aku benar-benar duduk
dan melihat dosen ku membimbing kami.
“bastian ” panggil
ku pelan .
”apa ?”
begitulah responnya padaku.
“kenapa
dosen-dosen tadi menghormati mu ?”
”apa ?
jawabannya yang
sama untuk pertanyaan ke dua ,itu sangat membuat ku kesal,aku ulangi lagi pertanyaan ku dengan sabar.
”itu karena papa
ku adalah donatur terbesar disini”
jawabnya dengan
sombong .
“pasti akan begitu”
bunyi-bunyi kamera
membidik objeknya terdengar berulang-ulang di telingaku kini kelas menjadi
tempat konperensi pres yang bermandikan cahaya.
“wahh itu kan actor Kim Jung Si” gumam ku.
“hari pertama
masuk kuliah langsung bisa melihat akto tenar ,dia sangat tampan,imut,keren,dia
sungguh memesona padahal aku bukan penggemarnya apalagi penggemarnya ya,pasti..
”mulai,mulai,keler
lagi deh”
suara bastian
membuyarkan lamunan ku.
semua
mahasiswa-mahasiswi di giring masuk kedalam ruangan yang berada di dalam kelas ,entah mengapa
mereka melakukan hal ini,ku lihat banyak wartawan yang mengikuti Kim Jung Si
dan mendengarkan apa yang dia bicarakan.
“kenapa ?ada apa ?ahh
biarlah mungkin dia,ahh bukan urusan ku yang penting oppa ku baik-baik
saja,kapan ya dia mampir ke sini”
ujar ku berharap
LeeMinho akan datang bukan Kim Jung Si itu.
Hari semakin malam,dingin masih menemaniku
yang sedang duduk di depan komputer.
“aaah..kepala ku
sangat pusing ,kenapa tidak ada inspirasi melintasi otak ku”
ku lihat jam dinding
sudah menunjukkkan jam 12:15,dua jam lebih sudah berlalu tapi cuma dua lembar
saja yang telah terisi,kepala ku tak henti-hentinya berdenyut menyakiti ku.
“sebenarnya apa
yang ada di kepala ku ini,mengganggu konsentrasi ku untuk menulis,sakit kepala
mereda kini mata ku yang tak bisa di ajak kompromi,mata ku panas berhadapan
dengan komputer selama dua jam lebih ,ku coba membuka mata ini selebar mungkin
aku tidak mau bermalas-malasan untuk menulis ,aku ingin tulisan ku akan menjadi
naskah untuk filmnya LeeMinHo oppa.jadi fightinggg..
“Ayo nak bangun ini
waktunya sholat subuh ingat pesan ayah dan bunda untuk selalu menjaga keutuhan
sholat lima waktu,ayo
jangan bermalas-malasan ingat Tuhan telah memberikan apa yang kamu inginkan jadi
kamu harus bersyukur atas itu”
”hei sapi bangun, bangun”
“tapi kenapa ayah
dan bunda juga memanggil ku sapi”
gumam ku tetap
dengan mata tertutup,ku buka kelopak mata ku ,ternyata..wajar saja memanggil ku sapi orang yang membangunkan ku
adalah kambing .
”ayo cepat bangun
sudah waktunya sholat subuh”
sambungnya dan
bergegas keluar dari kamar ku .
“ya ampun berarti
tadi itu mimpi, ayah bunda aku akan
ingat nasehat kalian jangan khawatir,tahukah
kalian aku sangat merindukan kalian”
keluh ku dan
bergegas menuju kamar mandi.
Meskipun udara begitu dingin tapi tubuh ku
terasa panas,aku tahu dia akan menyiksa ku di pagi hari,kalau bukan karena
pesan bunda, aku ogah di suruh dia untuk berolahraga .
“hei bastian
tunggu”
teriak ku pada
bastian yang selalu meningalkan ku .dengan nafas yang tersendat-sendat aku
mencoba berlari mengejar lajunya kambing menyebalkan itu.
”hei ..kamu ini tuli
apa,aku suruh kamu untuk jojing bukan malah lari kayak kambing sinting” teriak
ku pada bastian yang semakin mempercepat larinya.
*****
“oh my God punggung
ku,pasti ini gara-gara aku duduk semalaman di depan computer”
rintih ku sambil memegangi
punggung ku yang sakit .
”makanya kalau
tidak ingin sakit jangan bermalas-malasan untuk berolahraga pagi kalau tidur di
tempat tidur jangan tidur di depan komputer ”
“meskipun aku
tidak berolahrga atau tidur di depan komputer setidaknya itu semua tidak akan
membuat ku demam,dari pada kamu sering berolahraga tapi tetap saja demam”
ledek ku pada
bastian,
”sudah fokus
menyetir , lihat ke depan jangan urus urusan orang lain” sambung ku.
ku lihat
mahasiswi-mahasiswa mengerumuni mading.
“apa yang mereka
kerumuni ?”
“mana aku tahu
kita kan baru
nyampek”
itulah jawaban
yang bastian lontarkan .
“kalau begitu
cepat kamu kesana dan baca”
aku tahu dia akan
menuruti ku jadi aku suruh hitung-hitung buat balas dendam untuk pagi tadi.
”itu adalah pengumuman
bagi mahasiswa yang ingin karya tulisnya di jadikan drama terbarunya Kim Jung
Si.
”benarkah ?”
tanya ku senang ,dia
mengangguk berarti benar,inilah waktu yang aku tunggu dalam hidup ku,kalau
tulisan di jadikan drama untuk Kim Jung Si dan drama itu sukses maka
sutradara-sutrada korea akan melirik ku,dan setelah itu aku akan bisa menjadi
penulis untuk drama LeeMinHo oppa”
ujar ku sambil
senyam-senyum,
”waah iya”
balas bastian tapi
dengan ekspresi meledek .
“tunggu dan lihat
saja”
Jawab ku penuh
percaya diri.
*****
Kurasakan lagi sakit kepala yang aku alami
tadi malam,bedanya kali ini penglihatan ku agak buram.
“kenapa ?”
ku putuskan untuk
keluar dari toilet dan segera masuk ke kelas .
“aauu..
kepala ku tidak
sengaja membentur tembok di samping ku,ada seseorang yang menangkap ku agar
tidak terjatuh,
”apakah kamu
baik-baik saja ?”
tanya orang itu
jika di artikan dalam bahasa Indonesia ,
ternyata itu bukanlah bastian melainkan Kim Jung Si sang super star.
“I’m fine thank’s ”
jawabku singkat,dan
pertolongan Kim Jung Si yang menolong ku juga di foto banyak wartawan.
”jadi seperti ini
kalau jadi selebritis korea
?”
gumam ku sendiri
yang telah di tinggalkan pasukannya ,aku tahu kenapa Kim Jung Si menolong ku
tadi,begitulah artis korea untuk image yang baik mereka akan melakukan apapun
tak terkecuali hal yang mereka tidak sukai,itulah mereka..
Lagi dan lagi kelas di penuhi wartawan yang
mengerumuni Kim Jung Si,bukan satu,dua kali dia datang kemari dalam satu minggu
ini.
“sebenarnya ini
kampus tempat belajar atau tempat untuk artis komperensi pers” gerutu ku sambil
manyun gaje maksunya gak jelas.
“yang datang
KimJung Si terus kapan giliran oppa ku datang kesini ?”
Di sisi lain bastian
melambai kan
tangannya,dengan isyarat menyuruh ku masuk,bagaimana aku bisa masuk melewati
banyak wartawan-wartawan ini,aku pun masuk tanpa menganggu konsentrasi
wartawan-wartawan ini .
“kenapa kelas kita
selalu di jadikan tempat konperensi pers”
tanya ku pada
bastian setelah aku berhasil melewati wartawan-wartawan itu ”karena kelas ini
juga kelasnya”
mendengar jawaban bastian barusan,aku setengah
tak percaya kalau aku satu kelas dengan aktor terkenal korea .
“tapi kenapa oppa
tidak kuliah di sini juga”
gumam ku berharap .
Kini kelas kembali normal seperti sedia kala
tapi..
“kenapa Kim Jung
Si masih ada disini ?”
tanya ku pada
bastian karena hanyalah bastian di sini yang mengerti bahasa Indonesia .
”ya untuk belajar
lah masak untuk syuting”
“iya aku tahu tapi
kan dia
jarang masuk kuliah tapi kenapa sekarang dia masuk kuliah ?”
“mana aku tahu”
jawabnya ketus.
”huh dasar kambing
gila”
gumam ku kesal.
penjelasan dosen membuat mahasiswi dan
mahasiswa disini bersorak gembira tapi entah apa yang mereka dengar dari dosen
sehingga mereka melakukan itu,aku mendengarkan penjelasan dosen itu dari awal tapi
begitulah aku tak dapat mengerti apa yang dia katakan .
“dia mengatakan
kalau dari kelas inilah akan di jadikan penulis oleh agensi Kim Jung Si untuk
drama terbarunya”
Sambar bastian
seolah-olah dia tahu apa isi hati ku.
”kalau kamu mengerti
bahasa mereka dari tadi,kenapa kamu tidak menceritakan pada ku,terus apa yang
mereka katakan lagi ?”
sambung ku.
”siapa yang
beminat besok di harapkan membawa tulisan yang di tulis sendiri temanya bebas”
jawaban bastian
ini sungguh sangat membuat ku senang.
“karena apa ? karena
aku tidak usah berjuang menyingkirkan ribuan pesaing di kampus ini,pesaing ku cuma
lima bastian
pasti tidak ikut, aku yakin bisa mengalahkan anak-anak ini haha..”
dengan penuh
percaya diri aku katakan itu pada bastian.
*****
“Sudah tidur sana , jangan terlalu
memaksakan diri mana bisa otak sapi membuat tulisan yang bagus”
ledek bastian yang
sedari tadi membuat kabur inspirasi-inspirasi ku .
”heh bisa tidak
jangan mengganggu ku,aku sedang menulis,kapan selesainya kalau ada kambing yang
terus berbunyi embbeeeee’ embeee’ ”
ku teriaki dia
tapi bukannya diam malah semakin membuat ku naik darah. “heiiiiiiiiiiiiii…..keluar,keluar”
teriak ku seraya menyeretnya
keluar dari kamar ku.
“dasar kambing
bodoh mana bisa dia membedakan tulisan yang berkualitas dengan yang biasa saja”
ujar ku masih dengan
nada kesal,ku bertekad malam ini aku tidak akan tidur sebelum aku menyelesaikan
tulisan ku,untung saja di Indonesia aku sering menulis,jadi aku tinggal
merevisinya saja,ku beri judul “you are so awesome” ,aku juga telah menyiapkan
karyaku untuk idola ku tercinta judulnya ‘you are my dream’ aku menulisnya saat
aku masih duduk di kelas X SMK,ceritanya pun sangat bagus,tapi aku tidak akan memberikan
ini pada Kim Jung Si,karena ini adalah karya ku yang telah aku siapkan untuk idola
ku.
Satu minggu sudah berlalu semenjak aku dan
teman-teman yang lain mengumpulkan karya tulisan kami dan seminggu pula kami
cemas-cemas menunggu jawaban yang belum di umumkan.
”sudah jangan
berlebihan mana mungkin tulisan sapi di jadikan drama aktor terkenal”
ujar bastian yang
sangat menyebalkan itu,aku beranjak meninggalkan dia yang selalu meledek ku,
kelas kembali ramai artinya Kim Jung Si datang,dengan gelisah aku menunggu Kim
Jung Si mengatakan sesuatu,tapi apa daya aku tidak bisa mengerti apa yang
sedang dia bicarakan,akhirnya aku memilih kembali duduk di samping bastian dan
memintanya untuk menerjemahkan untuk ku,kali ini bastian sangat keterlaluan dia
tidak mau menerjemahkan apa yang di bicarakan Kim Jung Si pada ku .
“baiklah kalau
begitu”
gumam ku kesal.
“Laily Hamsyah
Arafah Oktavia Hanafi’
jantung ku
berdegup kencang ketika aku mendengar nama lengkap ku dibaca oleh Kim Jung Si. jantung
ku semakin berdegup kencang ketika Kim Jung Si dan yang lainnya menoleh kepada
ku,dan sekarang akulah yang di hujani cahaya kamera wartawan-wartawan yang
sedari tadi memotret Kim Jung Si,aku gugup sekali dosen ku menggiring ku duduk di
sebelah tempat dimana Kim Jung Si duduk dan itu rasanya membuat dada ku
sesak,ku lirik bastian tetap saja membaca buku yang dibacanya tadi,ku atur
nafas dan ku lemparkan senyuman khas ku.
*****
“I hope you're
happy to work with me, the future we hope to be a good co-worker”
aku hanya
menganggukkan kepala,Kim Jung Si meninggalkan senyuman pada ku,sekarang dada ku
benar-benar akan meledak,bagaimana tidak mau meledak tulisan ku di nilai bagus
oleh bintang papan atas korea
itu.
“jadi aku akan
menjadi seorang penulis drama di korea ? aaahhh !! ”
aku hampiri bastian
yang masih memandangi bukunya.
“tidak maukah kasih
ucapan selamat untuk keberhasilan tulisan sapi”
Ledek ku padanya.
“jangan senang
dulu kamu akan di buat stres olehnya,ini kan
baru tes berarti kamu harus bekerja keras untuk mengarang naskah untuk Kim itu”
jawabnya dengan gaya yang tak acuh.
”meskipun tulisan
ku itu lolos sebagai tes awal kamu tidak usah mengingatkan ku untuk bekerja
keras karena aku akan bekerja keras untuk mengarang naskah yang akan menjadikan
Kim Jung Si sebagai aktor terfavorit berkat naskah yang ku tulis” teriak ku
kesal.
*****
Semenjak
hari itu ,hari yang mendaulatkan ku sebagai penulis untuk drama terbaru Kim
Jung Si,kini aku jarang pergi kuliah karena jam kuliah ku di tukar untuk menulis
naskah di rumahnya,aku sekarang mengerti mengapa manajemen Kim Jung Si memilih
mahasiswa untuk menulis naskah dramanya,itu dilakukan untuk menutupi skandal-skandal Kim Jung Si dan
menyelamatkan karirnya. pihak manajemen mempublikasikan bahwa Kim Jung Si akan
comeback dengan drama baru yang naskahnya di tulis oleh teman se-kelasnya
sendiri,tapi tidak apa-apa skandalnya memberi ku kesempatan untuk menjadi
seorang penulis yang selama ini aku impikan,beberapa hari lalu aku menghubungi
bunda dan ayah aku memberitahu mereka bahwa anaknya telah menjadi seorang
penulis naskah drama untuk aktor terkenal korea .
“kami bangga pada
mu”
itulah yang mereka
katakana.
”bunda,ayah aku
akan berusaha keras untuk membuat kalian bahagia dan bangga padaku.
Gebrakkk,,,ketika
sedang asyik mengetik,aku mendengar sesuatu jatuh,aku pun bergegas menuju ke
arah suara itu berasal,aku melihat Kim Jung Si tergeletak tepat di depan
pintu,sepertinya dia mabuk .
“are you ok ,hei..
Kim Jung Si”
tanya ku padanya
berkali-kali dan berkali-kali juga aku tak mendapatkan jawabannya,aku
memutuskan untuk membawanya ke tempat dimana biasa dia tidur.
”hei kamu,kamu
orang Indonesia kan ?”
itulah yang keluar
dari mulut seoarng aktor yang sedang ku papah ini .
“kenapa dia bisa
bicara bahasa Indonesia
?”
ujar ku pelan.
”karena ibu ku
adalah orang Indonesia ”
jawabnya yang
membuat ku terkejut,ternyata dia mendengar apa yang aku katakan tadi.
”apakah aku
pembuat masalah ?”
teriakannya mengagetkan ku sehingga dia terjatuh lepas
dari kendali ku,aku berusaha membantunya berdiri tapi lagi,lagi dia roboh,jadi
aku bergegas untuk mengmbil bantal dan selimut.
“cek..cek..kasian
sekali dia,di depan kamera dia tampil maskulin tapi lihatlah dia sekarang,dia
tidur dia atas lantai yang beralaskan selimut kasian juga dia,aku jadi tidak
tega melihatnya seperti ini semoga saja LeeMinHo oppa tidak seperti ini,lebih
baik aku pulang ujar ku sambil memasukkan laptop ku ke dalam tas. ”kamu mau
kemana ?kamu juga berniat meninggalkan
ku ?
mendengar itu aku
langsung menoleh ke arah Kim Jung Si tidur,ku dapati dia duduk sambil tertunduk
.
”karena sudah
malam maka aku akan pulang”
jawab ku.
”kenapa harus
pulang ?”
aku abaikan
pertanyaan itu yang membuat ku bingung .
“dasar orang aneh apakah
kalau orang mabuk akan seperti ini”
ujar ku sambil
bergegas menuju pintu .
”hei kenapa kamu
mengabaikan pertanyaaku hah ?”
teriaknya padaku.
”apa kamu bilang ?aku
orang aneh ?
ada rasa takut
menyelinap ketika dia mendekat pada ku,aku memejamkan mata ngeri melihatnya
begitu dekat dengan ku, brakkk ,,ketika ku buka mata Kim Jung Si sudah lenyap
dari hadapan ku,tapi aku melihatnya seperti tadi saat melihatnya baru pulang.
“dasar menyebalkan
! ”
aku harus
mengulangi adegan tadi yaitu memapahnya.
“kenapa hidup ku
selalu bertemu dengan orang-orang yang menyebalkan ”
ujar ku seraya
mengelap keringat yang mengalir di wajahku.
*****
Dengan wajah kusut
dan capek aku masuk ke rumah yang lampunya sudah di matikan .
“kenapa baru
pulang ?
tanya bastian yang
sedang menonton bola .
“apakah Kim itu
menyiksa mu ?
“kenapa dia harus
melakukan itu ?”
Balas ku sambil
meneguk segelas air dan ku langkahkan kaki menuju kamar ku.
“dasar orangg aneh
masak penulis di siksa oleh aktornya “
ku hempaskan tubuh
ku yang kelelahan di kasur berwarna merah muda ini,tiba-tiba aku ingat pada Kim
Jung Si saat dia melihat ku, sepertinya aku tidak asing dengan tatapan itu tapi
kapan siapa dimana ,aahhh kenapa aku mikirin Kim Jung Si aku harus tetap setia
pada oppa,dari pada mikirin dia sebaiknya aku tidur supaya aku besok fresh dan
banyak inspirasi yang mampir di kepala ku.
Alaram ku sudah berdering artinya kini tiba
saatnya aku menunaikan kewajiban ku sebagai seorang muslimah setelah selesai
melaksanakan sholat subuh tak lupa pula aku berdoa memohon semoga naskah yang
aku tulis akan menjadi naskah yang di terima oleh banyak kalangan dan memperoleh
rating dan respon yang memuaskan dari penduduk dunia,ku akhiri doa ku dengan
amin,kini bastian tidak dapat menyiksa ku untuk berlari di tengahnya dingin
pagi,semenjak aku menulis naskah aku mempunyai alasan untuk tidak mengikutinya
olahraga,dari jendela kamar ku ,ku bisa melihat bastian berlari di waktu pagi
yang dingin membeku, “haha.. bye,bye kambing sinting ”…
Setiap jam Sembilan pagi aku harus berada
di tempat yang sudah di sepakati yaitu rumah pribadi Kim Jung Si,kenapa mereka
menyuruh ku untuk menulis di rumah pribadinya itu di lakukan supaya tidak ada
wartawan yang akan mengangguku,dan supaya aku bisa bermusywarah dengan tokoh
utama ,Kim Jung Si setelah aku pencet belnya berulang-ulang akhirnya pintu
rumah ini terbuka juga aku pun masuk tapi aku tidak melihat siapa-siapa di dalam
.
“kemana Kim Jung
Si ? ”
tanya ku pada diri
sendiri .
“take a seat ”
ujar seorang yang
baru saja keluar dari kamar mandi yang tak lain adalah Kim Jung Si,aku
melihatnya hanya menggunakan handuk aku langsung menundukkan kepala,dia
menyadari kalau aku risih dengan apa yang aku lihat pada dirinya dia pun
bergegas menuju kamarnya .
”I’m sorry ”
ujarnya yang
keluar dengan mengenakan baju .
“bukan kah kamu
bisa berbahasa Indonesia
?
terlihat Kim Jung
Si terkejut dengan pertanyaan ku .
“what did you say”
“sudah jangan
berbohong aku tahu kamu bisa berbahasa Indonesia
,bukankah ibumu dari Indonesia ”
ku lihat dia
bingung sekaligus heran.
”oh dari mana kamu
tahu ?”
balasnya bertanya
padaku .
”dari mu ”
“kapan ? ”
”tadi malam ”
“ada hal lain yang
aku katakan pada mu .
”kamu bilang kamu
bisa bahasa Indonesia karena ibu mu orang Indonesia ”
jawab ku gugup .
”berarti kamu tahu
semuanya ,baiklah ini adalah rahasia antara aku dan kamu,kamu jangan bilang ke
siapa-siapa apalgi ke menejer ku karena dia tidak tahu hal ini”
ujarnya dan aku
pun mengangguk menyetujui permintaanya itu.
Tiga belas hari sudah aku keluar-masuk dari
rumah aktor ini,tiga belas hari juga kita bersama-sama tidak tahu mengapa kita
menjadi begitu akrab satu sama lain kita sering makan,masak,main game bersama entah
kenapa aku juga merasakan senang seperti ini sebelumnya tapi aku tetap cinta
loh pada LeeMinHo oppa.
Braak…aku sudah
hafal betul kalau seperti ini,pasti Kim Jung Si pulang dalam keadaan mabuk lagi,benar
dugaan ku dia tegeletak di depan pintu lagi .
“kalau tidak ada aku
siapa yang akan memapah mu ke dalam kamar mu ,bisa-bisa kamu akan membeku tidur
di lantai ,kamu harus bersyukur karena ada aku”
gumam ku sambil
memapahnya.
”ibu,ibu,jangan
pergi ”
ujar Kim Jung Si lebih
tepatnya dia bicara ketika dia tidur,sudah berkali-kali aku mendengar itu,itu
menandakan bahwa dia sangat sayang pada ibunya tapi..
“kenapa ibunya
tidak pernah datang kesini ”
“karena ibu ku
mencampakan ayah dan aku”
ujarnya seraya
menutupi wajahnya dengan selimut,aku matikan lampu yang ada di atas meja tepat
di samping tempat tidur yang Kim Jung Si tiduri.
“tapi tunggu dulu..
aku menghidupkan
kembali lampu itu,aku melihat foto tante tiara bersama orang korea dan anak
kecil ada di pangkuannya,ku ambil foto itu untuk memastikan kalau di foto itu
benar-benar tante tiara yang tak lain adalah mamanya bastian teman ku,ku lihat
belakang dari foto itu ternyata ada tulisan dan tulisan ini menggunakan bahasa
Indonesia,ku baca setiap kalimat yang tertulis,dan kalimat terakhir berbunyi
‘ibu bisakah kau melihat anak mu,aku sangat mencintai mu ibu kenapa kau
campakkan aku dan ayah,aku benci ibu ,membaca kalimat terakhir itu sangat
membuat ku terkejut,aku tahu sekarng orang yang di panggil ibu olehnya tidak
lain adalah tante tiara yang aku kenal sebagai ibu teman ku bastian.
“ada apa ini
sebenarnya ? ”
apakah bastian dan
Kim Jung Si saling mengenal, saat mereka bertemu kenapa tidak saling bertegur
sapa, sekarang otak ku di penuhi berbagai pertanyaan.
Keluar dari rumah Kim Jung Si bukannya membuat
otakku berhenti berfikir tapi semakin membuat otak ku semakin keras
berfikir,bertubi-tubi pertanyaan singgah di otak ku,tak satu pun terjawab ,mungkin
karena banyak berfikir aku merasakan kesakitan di kepalaku ketika aku
menundukkan kepala,aku hanya membingungkan satu hal,kenapa Kim Jung Si
memanggil tante tiara dengan panggilan ibu,dari pada aku pusing mencari
jawabannya,lebih baik aku tanyakan pada bastian,iya benar itu adalah yang
terbaik,,
Jam sudah menunjukkan angka sembilan,kini
telah tiba waktunya aku menulis naskah di rumah Kim Jung Si,aku bergegas menuju
kamar bastian karena ingat kejadian tadi malam terdengar suara orang memasak di
dapur,jadi aku urungkan niat ku untuk pergi ke kamar bastian karena aku yakin
yang masak itu adalah bastian,ketika ku hendak menuruni tangga aku mendengar
bastian memanggilku dari belakang,aku menoleh ternyata benar dia .
”lalu siapa yang
memasak , loh,kalau ini kamu lalu yang di dapur ”
” itu mama ,waktu
kamu tidur mama datang”
aku kaget
mendengar itu entah kenapa..
“selamat pagi
tante tiara ”
inilah pertemuan
pertama ku dengan tante tiara di seoul
ku ciumi tangannya dia pun menciumi pipi kiri-kanan ku .
”kenapa tante
tidak menghubungi ku kalau mau datang ke sini ?, kalau aku tahu pasti aku jemput
di bandara .
”tante datang kan bukan untuk
merepotkan mu jadi tante tidak kasih tahu dulu” ”tante masak apa ? ”
tanya ku sambil
meolongo ke arah wajan yang di gunakan tante untuk memasak. “tante sedang
memasak makanan kesukaan mu dan bastian,sana
gih duduk,biar tante yang urus semua ini”
”ehh jangan
tan,tante pasti capek baru datang ,sekarang biar aku yang menyiapkan ini semua”
“jangan.. sudah
kamu duduk manis saja”
perintahnya.
Bastian telah mengantar ku ke rumah Kim Jung
Si,tapi pikiran ku masih tertinggal di rumah,aku masih memikirkan teka-teki
yang ada di kepala ku,niat ku ingin bertanya pada bastian tapi aku takut dia
tersinggung dengan pertanyaan ku “apa sebaiknya aku tanya ke tante tiara saja
ya,iya sebaiknya aku pulang untuk memastikan ini”
tak lupa aku
tinggalkan pesan untuk Kim Jung Si kalau aku akan datang terlambat dengan segera
aku tinggalkan rumahnya dan kembali ke rumah.
Ku
terduduk diam merunduk,iseng memainkan jari-jemari tangan ku,ku
goyang-goyangkan kepala ku kekiri dan ke kanan itu aku lakukan karena bosan
menunggu tante yang pergi entah kemana,aku sudah menunggunya dua puluh menit
yang lalu,tapi tak ada tanda-tanda akan kemunculan tante,ponselnya pun tidak
dapat aku hubungi.
“kemana perginya
tante ? ”
karena tante tiara
tidak kunjung datang aku putuskan untuk kembali pada pekerjaan ku sebagai
seorang penulis,ini bukan urusan ku lagi jadi..terdengar suara pintu yang di
buka waktu yang bersamaan aku juga mendengar suara isak tangis yang sedikit di
tahan, aku berjalan pelan untuk mengetetahui apa yang sebenarnya terjadi,ku
melihat tante tiara menyandarkan tubuhnya pada pintu yang ada di belakangnya,ku
terkejut dengan apa yang aku lihat ,aku melihat tante tiara menangis entah karena
apa,dia berhenti menangis ketika dia melihat ku menyaksikan cucuran air matanya
berjatuhan.
”tante kenapa ?”
tante tiara
mengelap air matanya ketika aku dia tahu aku berjalan menghampirinya ”tante
tidak apa-apa ,kenapa kembali lagi ? ada yang ketinggalan ? ya sudah tante ke
atas dulu ya”
tante tiara
setengah berlari menjajaki tangga,ku melihat sesuatu terjatuh dari tas tante ku
pungut benda itu berniat untuk mengembalikan pada tante tapi.. “bukannkah ini
adalah tulisan yang aku baca di kamar Kim Jung Si,ya ampun fotonya sama persis,
aku tidak mungkin salah lihat karena dari tadi malam foto ini menjadi topik
hangat dalam otakku,yang membedakan foto ini adalah huruf yang tertulis disana
, ketika di baca menjadi ‘f a t h a n’ku ulangi lagi ‘fathan, aku memejamkan
mata ku, ku berkelana ke masa lalu dimana saat aku masih kecil. ”kamu jangan
menangis karena aku ada disini aku tidak akan pergi kemana-mana”
fathan,fathan tanpa
sadar aku membasahi foto yang aku pegang,sekarang aku ingat semuanya.aku ingat
seorang anak laki-laki yang kecil yang selalu mengatakan itu pada ku,seorang
anak laki-laki kecil pemberani yang selalu melindungi ku.
Dengan aliran air mata aku berlari ke jalan
menyetop taksi,cepat-cepat aku menduduki kursi belakang taksi.
“aku minta maaf
karena tidak mengenali mu ”
pikiran ku
berkelena ke masa lalu,aku menangis,menangis dan menangis,aku menangis karena
aku takut pada kegelapan apalagi waktu itu aku baru berumur Sembilan tahun .
“tenanglah,redakan
suaramu nanti mereka akan kemari”
ujar seorang anak
kecil pada ku,mendengar perintahnya perlahan-lahan tangisan ku tak terdengar
lagi.
”bagus seperti itu,kemarilah
berikan tangan mu”
ku berikan tangan
ku yang terikat pada bocah kecil itu,aku menatapnya sendu. “apakah kita akan
keluar dari sini ?”
“tentu saja
setelah ayah ku datang ”
jawabnya .
”apakah ayah mu
tahu kalau kita sedang berada di sini ? ”
dia hanya
mengangguk,terlihat dia tersenyum berkat bantuan cahaya bulan yang menerobos
masuk ke ruangan gelap ini,kami berhasil melepaskan ikatan yang mengikat tangan
kami,dengan cepat kami berjalan mencari jalan keluar agar bisa keluar dari
ruangan gelap ini .
“mereka kabur ”
teriak seseorang
yang tidak aku ketahui ,bocah itu memegang erat tangan ku dan membawa kulari,ku
dengar hentakan-hentakan kaki menyusul dari belakang ,kami terus berlari,
berlari dengan cepat.
”mau lari kemana
kamu bocah-bocah kecil”
aku sangat
takut,aku takut kami tertangkap aku menangis ketika kami menemui jalan buntu
dan orang yang mengejar kami semakin dekat .
“tidak ada pilihan
lain kita harus meloncat ”
ujar bocah itu,aku
meringis ketakutan setelah melihat tanah begitu jauh dari jendela itu.
”ayolah.. jangan
takut aku ada disini ,percayalah”..
bocah itu mencoba
meyakinkan ku,tapi aku sungguh ketakutan waktu itu,hentakan-hentakan kaki seram
itu semakin dekat dengan posisi kami.
”sudah tidak ada
waktu lagi jangan menangis peganglah tangan ku”
aku tidak ada
pilihan lain selain menuruti apa yang di katakannya,kami pun melocat
bersama-sama,aku merasakan kaki ku sangat sakit karena menghantam benda keras ,ya
aku jatuh membentur sebuah batu dan batu itulah yang membuat ku menangis
kesakitan .
“aku minta maaf”
ucap bocah itu
berkali-kali seraya memijat-mijat kaki ku,dia berlari menggendong ku .
”aku minta maaf setelah
sampai di rumah aku akan mengobati luka mu”
ujar bocah berumur
10 tahun ini.
“Ayah ,ayah ”
teriak bocah ini sambil mengedor-ngedor pintu rumah
yang kami datangi ini,tak lama kemudian muncullah seorang pria berwajah tampan
seumuran dengan Ayah,ku lihat dia meneteskan air mata melihat kami,dia
mengambil ku dari bocah itu,ku dengar lelaki dewasa itu berbicara keras seperti
orang marah,tapi aku tidak mengerti dengan bahasa yang mereka gunakan,aku duduk
dengan kaki yang di perban oleh ayah bocah itu,ku mendengar suara mobil
menderu-deru, dengan waktu yang bersamaan bocah laki-laki itu dan ayah keluar
dari kamar mereka. “kita pergi lewat pintu belakang sebelum mereka mengepung
kita”
ujar lelaki dewasa
itu.
ku mendengar pintu
yang di gedor-gedor dari mobil yang sudah jauh dari rumah tadi,kepanikan
terlukis di wajah ayah dan anak ini,aku tak mengerti apa yang sebenarnya
terjadi,kepanikan itu bertambah ketika mobil-mobil itu membututi kami dari
belakang,mobil yang kami tumpangi tiba-tiba mogok.
“cepat keluar ! ”
teriak ayah bocah
itu .
“cepat ! ”
ulangnya,bocah itu
menangis,bocah itu menarik ku tapi aku tidak dapat keluar dari mobil karena
perban yang membungkus luka kaki ku tersangkut sesuatu,ayah bocah ini membuka
pintu belakang dan berusaha melepaskan perban ku yang tersangkut,aku menahan
rasa sakit yang luar biasa,lampu mobil yang mengejar kami menerpa wajah kami,mobil
itu semakin dekat lajunya kencang, dan…benturan keras terdengar oleh ku,kini aku
tidak melihat lelaki itu lagi “ayaaaaaaaaaaaaaaaahhh!!! ”
teriak bocah
itu,aku menangis ,aku menangis bukan karena kaki ku yang sakit melainkan aku
melihat lelaki yang berusaha melepas perbanku tadi tergeletak berlumuran darah
di jalan raya,bocah itu berteriak histeris melihat keadaan ayahnya.
Dokter memegang alat seperti setrika kecil
kemudian di letakkan di atas dada lelaki itu,berkali-kali dokter melakukan itu,tubuh
lelaki itu terangkat-angkat ke atas ketika benda itu di letakkan di
dadanya,bocah itu terus saja menangis melihat ayahnya dari luar,aku berdiri
menemaninya menangis.
”aku minta maaf seandainya
tadi dia tidak melepaskan perban ku mungkin dia masih hidup sekarang”
sesal ku dengan
terbata-bata .
“maafkan aku,semua
ini salah ku ”
dia tidak merespon
apa yang aku katakan dia hanya menangis,menangis dan menangis .
“lily..
aku mendengar dan
melihat bunda dan ayah berteriak seraya menghampiri ku,mereka memeluk ku,aku
juga melihat tante tiara,om hari,dan bastian juga datang,kemudian tante tiara
merangkul bocah yang berlumuran darah itu,ke duanya menangis
tersedu-sedu,semenjak hari itulah kami tidak pernah bertemu lagi.yang kumaksud bocah
laki-laki itu adalah fathan,ya fathan namanya yang aku ketahui setelah aku
menemukan liontin yang bertuliskan fathan serta foto yang ada di dalam liotin
itu,dan yang tertabrak sekaligus lelaki yang telah menolong ku itu adalah
ayahnya.
“nona ,nona ”
suara itu
membuyarkan lamunan ku .
“sudah sampai”
ujar supir taksi korea ini.aku
sudah di depan rumah bocah itu sekarang aku menghapus air mata ku.berjalan
dengan air mata..
Pintu terbuka setelah
aku mengatakan aku lily,ku lihat ferel duduk di sofa,sepertinya dia
menangis,aku tahu sekarang mengapa tante tiara tadi menangis pasti mereka sudah
bertemu .
”apakah kamu
merindukan ibu mu ?
itulah pertanyaan
pertama ku .
”apa yang kamu
bicarakan ?”
jawabnya pelan.
“bukan kah kamu
selalu mengatakan aku rindu,jangan tinggalkan aku ibu”
”apa yang kamu katakana
?!”
teriaknya.
“bukankah setiap
malam kamu mengatakan itu”
”keluar !!”
dia menyuruh ku
keluar sambil teriak-teriak .
“bukankah tadi
pagi kamu sudah bertemu dengan ibumu”
”siapa yang aku
temui !!apa urusan mu”
“bukankah nama ibu
mu tiara”
mendengar itu
fathan menghampiri ku.
”oh aku tahu
sekarang ,kamu tahu dari mana,silahkan jual informasi itu pada wartawan matre
itu ,jangan pernah kembali lagi ke rumah ini”
bentaknya yang
membuat ku meneteskan air mata.
”bukankah ibu mu
mencampakkan mu dan ayah mu “
ujar ku dengan
terbata-bata.
”diam! Diam”
“bukankah ayah mu
telah meninggal ”
”aku minta
maaf karena ku ayah mu tertabrak mobil”
teriakku ketika
dia mendorong ku keras dan memegang kerah baju ku, fathan menatap ku dan
melepaskan tangannya dari baju ku setelah mendengar apa yang aku teriakkan .
”maafkan aku,karena
membantu ku melepaskan perban di kaki ku ayah mu meninggal,itu terjadi karena
kesalahan ku”
tak terasa air
mata ku bercucuran membasahi pipiku.
“aku sungguh minta
maaf”
ujar ku berulang,fathan
menatap ku dengan air mata yang mengalir dari kelopak matanya.
Aku sudah tidak tahu berapa jam suasana hening menyelimuti rumah cantik ini, di luar jendela
yang tak tertutup ku lihat ribuan butiran-butiran salju berjatuhan
ketanah,lantai yang aku duduki terasa seperti es,tubuh ku menggigil ,kaki
terasa beku,lebih beku lagi melihat fathan yang sedari tadi diam tidak bergerak
tidak pula mengatakan sesuatu,ponsel ku berdering rupanya bastian menelpon ku.
”tidak kah ini
waktunya pulang”
ujar seorang di
sebrang sana .
”iya sebentar lagi
”
”cepat keluar aku
sudah ada di luar”
ku beranjak
berdiri dari duduk ku .
“aku pulang dulu..”
aku berpamitan
padanya tapi fathan tetap pada posisinya tidak mengatakan apapun,mungkin dia
sangat membenci ku atas kematian ayahnya ,aku melihat bastian berdiri di
samping mobilnya yang tertutupi salju di bagian atas.
“lily ”..
ku mendengar nama
ku di panggil,aku pun menoleh fathan berjalan cepat menghampiri ku dan mendekap
ku erat-erat.
”maafkan aku
karena aku tidak mengenali mu,maafkan ucapan-ucapan kasar ku tadi,apakah aku
menyakiti mu”
tanyanya,mendengar
itu aku hanya menangis dalam pelukannya.
”tahukah kamu aku
selalu berdoa agar aku bisa bertemu mu kembali ,tahukah kamu betapa sedihnya
aku waktu itu kenapa kamu membiarkan ku sendirian”
aku bisa merasakan
air matanya yang jatuh menetes di pundak ku, gebbrakkk …tubuh ku terlepas dari
pelukannya,fathan terjatuh pipinya merah lebam.
”don’t touch her
again if you do that I’ll kill you”
teriak bastian
setelah melayangkan tinjunya padanya. belum sempat aku menanyakan keadaannya ,bastian
sudah menarik tangan ku menjauh darinya yang masih terduduk sambil memandangiku
meninggalkannya.
Aku percepat langkah ku meninggalkan bastian
yang masih berdiri di depan rumah .
”apakah kamu marah
!! kenapa kamu biarkan artis itu memeluk mu ”
aku mengabaikan
teriakannya.
”mungkin dia akan
mempermainkan mu seperti artis-artis yang dia kencani ,sudah berapa banyak
skandal yang dia buat,dia…”
“cukup !!!
aku tak maksud
membentak bastian tapi dia sungguh keterlaluan.
”cukup bas, Kim
Jung Si maksud ku fathan bukanlah orang seperti itu, apakah kamu ingat dulu
waktu di rumah sakit ingatkah kamu ada
bocah laki-laki kecil menagis memeluk ibu mu dia menangis karena ayahnya meninggalkan
karena ku,dialah fathan sekaligus adik mu”
jawab ku pelan lalu
meninggalkannya,ku lihat bastian tampak kebingungan dengan apa yang aku
katakan.
Catatan panggilan keluar di ponsel ku di
penuhi nama Kim Jung Si yang telah aku ganti fathan,aku sangat khawatir padanya,aku
bisa merasakan apa yang dia rasakan pahitnya hidup tanpa seorang ayah yang
begitu mencintainya,mungkin dia tidak akan se-sedih ini jika ayahnya tidak
menolong ku,masih tergambar jelas peristiwa
mengerikan itu yang telah merenggut nyawanya.
”maafkan aku
fathan aku berjanji akan menebus kesalahan ku”
dari dalam kamar
ku bisa mendengar teriakan-teriakan bastian yang meminta penjelasan pada tante
tiara tentang fathan,aku bahagia ketika mendengar tante menjelaskan dengan
jujur siapa fathan sebenarnya.
Hari masih pagi tapi aku sudah berada di
depan rumah fathan,ini memang bukan jam seharusnya aku mulai bekerja tapi aku
sangat menkhawatirkannya,pintu terbuka rupanya fathan sudah menyadari akan
kedatangan ku.
”apakah..
belum lengkap aku
mengatakan apa yang ingin aku katakan,kepalanya sudah membentur keras di pundak
ku.
”oppa ,fathan oppa
”
panggil ku
berulang-ulang padanya
“sadarlah “
aku hanya bisa
menangis dan memboyongnya masuk ke rumah.
ku
rasakan suhu badannya yang begitu tinggi,keringat dingin bercucuran di
wajahnya, aku sudah mengompresnya tapi suhu badannya malah semakin
meninggi,fathan terus-menerus mengingau memanggil ayahnya,air mata ku tumpah
ketika dia menjerit-jerit memanggil ayahnya,mungkin peristiwa itu datang dalam
mimpinya.aku memegangi tangannya sambil menangis tersedu-sedu itulah yang hanya
bisa aku lakukan..
Mata ini terbuka kepala ku terasa berat
fathan masih tertidur ku sentuh keningnya, Alhamdulillah suhu tubuhnya menurun
itu artinya dia sudah melewati masa-masa demamnya ,ada yang menarik tangan ku
saat aku berdiri.
”kamu mau kemana
?”
ujarnya dengan
suara yang terdengar lemah .
”kamu sudah baikan
? ”
dia hanya tersenyum
mendengar apa yang aku tanyakan .
”apakah kamu
menangis semalaman,lihatlah mata mu sembab “
tanyanya sambil tersenyum
.
”tidak...aku tidak
melakukan itu,tidurlah ini masih pagi akan aku bangunkan ketika sarapan sudah
siap sambung ku.
“kenapa kamu
kesini ,cepat sana
tidur ”
ujar ku pada
fathan yang tak ingin pergi dari dapur,dia hanya tersenyum mendengar perintah
ku.
”jangan melihat ku
seperti itu aku tidak akan konsentrasi jika kamu melihat ku seperti itu ,kenapa
tertawa ?”
Protes ku.
”apakah kamu
benar-benar bisa memasak ?”
“tentu ”
jawab ku sambil
menaggukkan kepala .
”kalau kamu bisa
memasak kenapa lama sekali memasaknya ?”
“tunggu sebentar
lagi ..
”aku ragu apakah
kamu benar-benar bisa memasak ”
ujarnya seraya
tersenyum meledek pada ku
”dasar
menyebalkan!! aku pandai dalam segala hal ,memasak adalah hal kecil bagi ku,
tunggu dan nikmati nanti”
“dulu aku sering
membayangkan ada seseorang yang memasak di dapur ini untuk ku”
mendengar itu aku
menatapnya.
”ini salah ku pasti
kamu sangat kesepian”
sesal ku dalam
hati.
”cepatlah sedikit,apakah
kamu akan membiarkan orang sakit kelaparan”
protesnya di
sertai senyuman jahilnya itu,aku hanya tersenyum melihatnya melakukan itu.
”kelak kamu harus
sering memasak untuk ku karena telah membiarkan ayah meninggalkan ku ”
aku terkejut dia
mengatakan itu dengan ekspresi yang
biasa-biasa saja seperti tidak terjadi apapun .
“baiklah aku janji
..
“bagaimana ?”
tanya ku padanya
saat memakan buburnya di sendok pertama,dia tidak protes ataupun menjawab apa
yang aku katakan,ku menarik kesimpulan bahwa masakan ku tidak bermasalah,ku
bahagia melihat dia lahap memakan sarapan yang aku buat. ”jangan melihat ku
seperti itu aku tidak akan konsentrasi jika kamu melihat ku seperti itu,apakah
aku terlalu tampan sehingga membuat mu tak berhenti melihat ku,saran ku sebaiknya
jangan terlalu lama menatap ku karena itu akan membuat mu jatuh cinta pada ku”
”apa terlalu
tampan ?siapa yang mengatakan kalau kamu itu tampan ?” “penggemar-penggemar ku
,sudah jangan mengelak ”
mendengar itu
telingaku terasa panas
“aku mau pulang ”
“kenapa,jangan!!
“kenapa,jangan”
tanya ku mengulang
apa yang dikatakannya.
”kalau aku demam
lagi bagaimana ?”
“kalau kamu demam
lagi kamu tidur saja dan jangan banyak bicara aku harus pulang sekarang juga.
“kenapa harus
pulang “
“aku harus pulang
dan harus mandi”
jawabku serta
melayangkan senyuman.
”kenapa tidak
mandi di sini saja atau kita…
”ihhhh ogah dasar
yadong ..
”yadong kenapa? ”
tanyanya dengan
memasang wajah polos”
“Ihh aku pulang dulu dadah..
*****
ku melihat bastian
duduk di sofa, ku hampiri dia.
”sudah sarapan ?”
“kenapa kamu tidak
pulang semalam ?”
bastian balik bertanya
pada ku.
”fathan sakit jadi
aku menjaganya ”
hening sesaat..
”setidaknya kamu
menghubungi ku kalau kamu akan bermalam di luar ”
“ohh maaf aku lupa
aku ketiduran “
”ayo kita sarapan”
ajaknya meskipun
perut ku sudah terisi aku tidak menolak ajakannya aku tidak mau mengecewakannya.
“kemana tante ?”
tanya ku.
”mama sudah pulang
tadi pagi dia menitipkan salam untuk mu”
“ohh..kenapa cepat
sekali ”
“sudah jangan
bicara makan makanan mu selama masih hangat …
Ponsel ku tak hentinya berdering semenjak jam
dua belas malam tadi,itu di karenakan hari ini tanggal dua puluh oktober
,tanggal yang sangat istimewa bagi ku,bagaimana tidak pada tanggal dua puluh
oktober bunda telah melahirkan ku dua puluh tahun lalu,meskipun pesan masuk
memenuhi kotak masuk ku dan bisa di bilang menggangguku ,aku sangat bahagia karena
banyak yang mengirim ucapan selamat ulang tahun dan mendoakan ku,itu menandakan
masih banyak yang menyayangi ku di dunia ini,bahkan bastian sudah mengerjai ku
habis-habisan tadi malam,dia memang kambing yang menyebalkan karena telah
menyiram telur yang di campur tepung pada ku,kamar ku kini di penuhi banyak
kado dari teman-teman ku di Indonesia maupun di seoul api aku berharap fathanlah
orang yang pertama kali mengucapkan selamat ulang tahun pada ku,boro-boro dia
menjadi orang yang pertama ,sampai saat ini pun dia belum mengucapkan selamat
ulang tahun pada ku,dia memang menyebalkan atau apakah dia sibuk ,aduh..kenapa
aku jadi mengharapkan dia melakukan itu,huuuuu…aku mengacak-ngacak rambut ku,ku
raih ponsel ku yang berdering aku tersenyum ketika melihat di layar ponsel ku
tertera huruf ‘fathan oppa’.
”halo ?..
“kenapa tidak
datang ke rumah?”
”aku sibuk jadi
aku libur hari ini”
jawab ku singkat.
”bagaimana bisa
begitu kapan selesainya naskah ku jika si penulisnya bermalas-malasan menulis”
“iya.. iya pelit banget
sih orang cuma satu hari.
“cepat kerumah ku
ambilkan laptop yang ada di kamar ”
“kenapa harus
aku,minta saja menejer mu melakukan itu untukmu”
jawab ku ketus.
“sekarang aku
sedang syuting dan menejer ku sedang ke luar kota bantulah aku sebentar,ya
sudah aku tunggu kamu 10 menit dari sekarang akan ku kirimkan alamatnya lewat
pesan.
hah dia mengakhiri
telepon nya tanpa mengucapkan bye atau apalah,dasar menyebalkan, tahunya
menyuruh saja.
Kasian sekali rumah sebagus ini sering tidak
ada penghuninya,lampunya pun tidak di hidupkan.
“bagaimana
ini,bagaimana caranya aku masuk kedalam kalau rumahnya gelap” gerutu ku pada
diri sendiri.
“masuk apa enggak
ya aku takut ”
aku kumpulkan
keberanian,ku buka pintu ini .
“aaauu..
ku menjerit kaget,tiba-tiba
terdengar dentingan irama piano dan di susul lilin menyala balon-balon
berjatuhan ku lihat fathan menyentuh tuts-tuts piano,dia melemparkan senyuman,
aku terharu melihatnya,dia berjalan menuju arah ku dengan memegang kue yang di atasnya
berdiri beberapa lilin,.
“selamat ulang
tahun ya semoga menjadi putri kesayangan bunda ayah,dan jadi anak yang berbakti
semoga panjang umur sehat selalu ”
ujarnya dan di
sambung dengan nyanyian ulang tahun dalam bahasa korea.
”aku minta maaf
karena aku baru mengucapkan selamat ulang tahun sekarang ,aku tidak ingin
ucapan selamat ulang tahun dari ku tercampur dengan ucapan-ucapan orang
lain,ini hadiah ulang tahun mu”
ucapnya sambil
menyodorkan sebuah tas kecil.
“aku juga minta
maaf karena baru sekarang aku memberi kado ulang tahun sekarang karena aku
tidak ingin kado ku bercampur denga kado-kado orang lain dan mungkin akan
terabaikan ,bukalah ”
pintanya pada
ku,aku menuruti perintahnya ku ambil sebuah kotak kecil berwarna biru dari tas
kecil tadi, ku lihat benda berkilauan di dalamnya setelah aku buka, ku
menatapnya heran.
”tanggal dua puluh
oktober adalah tanggal yang sangat istimewa bagi mu,tapi kamu harus tahu bahwa tanggal
ini adalah tanggal yang sangat istimewa
bagi ku juga,karena tanggal dua puluh oktober dua puluh tahun lalu telah lahir
gadis mungil nan cantik yang membuat hari-hari ku begitu berharga,aku sangat
bahagia sejak pertama bertemu dengan
mu,hati ku bergetar ketika ku melihat senyum mu,hanya padamu,jiwa ku ingin
pulang ,aku tidak mempunyai kata-kata untuk menyanjung mu,aku tidak mempunyai
kata-kata untuk mengungkapkan betapa indahnya diri mu,aku tidak mempunyai
kata-kata untuk melukiskan rasa ini pada mu, satu kata yang aku punya untuk mu
“ aku mencinta mu”kamu adalah kebahgiaan yang tak pantas aku lupakan,
“dapatkah aku
menggurat sejuta warna yang bisa membuat
mu indah ?kalau ada satu hal yang dapat langsung di kabulkan Tuhan untuk ku,aku
akan minta keabadian,keabadian untuk mencintai mu dan I love you 3 kata yang
tak akan pernah bosan ku ucapkan”
aku merasa
melayang setelah mendengar itu.
“itulah satu-satunya
kata yang aku punya dan lily adalah satu-satunya nama yang terukir dalam hati
ku ,mau kah diri mu menjadi satu-satunya wanita yang aku punya dalam hidup ini?”
tuturnya seraya
menyodorkan cincin padaku,mata yang berkunang-kunang menatapnya tanpa berkata
sepatah kata pun, hening menyelimuti rumah ini sesaat..
”aku juga tidak
mempunyai kata-kata apapun kecuali aku juga mencintai mu ”
balasku ,dia
tersenyum dan berdiri.
“satu kata ingin kau
ingat untuk ku,jangan pernah tinggalkan ku ”
aku mengangguk mengiyakannya,dia
menyelipkan cincin di jari manis ku.
“satu kata terakhir
yang aku punya,aku begitu mencintai mu,bukankah ini waktunya..”
sebelum dia
mengatakan yang aneh-aneh pelukan ku berikan padanya.
”terima kasih ini
adalah kado terindah dalam hidup ku”
tutur ku dalam
dekapannya,.
“bukan kah ini
terlalu biasa untuk sebuah kado terindah ”
godanya,aku hanya
tersenyum bahagia mendengar komentarnya.
*****
Ku sandarkan tubuh ku pada jendela putih
yang tertutupi salju,iseng saja ku menyentuh permukaan jendela dengan telapak
tangan kanan ku,seketika dingin menjalari wajah dan telapak tangan kanan
ku,dari balik tirai ini aku dapat melihat gumpalan-gumpalan salju berjatuhan dari
langit,sembilan belas hari sudah hati ku di miliki orang lain dan sembilan
belas hari sudah bastian meninggalkan rumah ini,aku tidak tahu dia pergi kemana
tapi aku tahu alasannya dia pergi,aku mengerti alasannya pergi dari rumah,dan
aku juga mempunyai alasan mengapa aku mencintai Fathan,bastian pergi dari rumah
setelah mengetahui hubungan ku dengannya, aku tahu bastian menyukai ku,
tapi...aku mempunyai perasaan pada Fathan yang tak bisa di jelaskan,mungkin
meninggalkan rumah menjadi pilihan terbaik untuknya saat ini.
“bastian aku minta
maaf…
Ping…terdengar bunyi halus messanger dari
ponsel ku,sebuah amplop kecil berada tepat di tengah layar ponsel ku, dari
seseorang yang sangat mencintai mu,ku buka pesan itu ada foto imut yang muncul
di layar, aku tersenyum melihat itu,ku balas pesan itu.
“kamu sibuk ?”
diam sejenak,sebuah
pesan baru muncul lagi.
“tidak,kenapa kamu
tidak ke rumah”
Tulisnya,jari ku menari
di atas keyboard untuk membalas it.
”bukankah kita
sudah sepakat kalau aku mempunyai hari libur setiap minggu”
“maksud ku bukan
itu,tidak rindukah pada ku ?”
“rindu ?tadi malam
kita bertemu,setiap waktu kamu mengirimi ku pesan” “meskipun kita sudah
bertemu,selalu mengirim pesan atau bahkan jika kita selalu bersama ,aku akan
tetap selalu rindu pada mu”
”huuuuu gombal”
“cepat kesini
kalau kamu tidak kemari aku tidak akan makan”
“terserah pada mu”..
itulah yang
terakhir ku ketikkan ,karena pesan-pesan ini kotak pesan ku penuh dengan
pesan-pesannya.
Suara mobil berhenti di depan rumah,segera
ku berlari dan ku tengok dari jendela kamarku,terlihat bastian keluar mobil
berwarna silver itu,aku bergegas keluar rumah.
“kamu dari mana
saja ?”
tanya ku.
”kenapa ?kamu
mengkhawtirkan ku ?
” bagaimana aku
tidak khawatir kalau kamu pergi tampa pamit”
ucapku seraya melototi
bastian .
“sudahlah jangan
marah-marah yang penting aku tidak apa-apa kan ”
”kamu sudah,,
pembicaraan kami
terpotong ketika lampu mobil yang sangat terang menyilaukan mata kami.
“fathan..
ujar ku ketika
melihatnya keluar dari mobil.
“ kenapa dia bisa
kemari ?”
tutur ku dalam
hati.
”hei,,!!
berani-beraninya kamu tidak membalas pesan ku”
teriak fathan
mengagetkan ku.
”bukan seperti itu
aku sibuk mengetik naskah mu kalau aku terus membalas pesan mu mana ada waktu
untuk mengetik”
jelasku pada
fathan menyebalkan ini.
”sudah-sudah
jangan ribut disini nanti ada orang yang melihatnya,lebih baik kita masuk”
ujar bastian
menengahi aku dan fathan.
“Kenapa mereka
terlihat akrab ?”
heran ku sambil
menyeduh teh untuk mereka.
“tunggu dulu,
kalian saling mengenal ?”
tanyaku pada
mereka, merekapun menangguk secara bersamana.
”aneh,apakah
kalian tahu hubungan kalian apa ?
mereka kompak mengangguk
secara bersamaan pula.
”baiklah berarti
aku tidak usah repot-repot mengenalkan satu sama lain”
ujar ku dan
tersenyum.
*****
“Jangan
menggangguku “
pinta ku pada
fathan yang sedari tadi mengganggu ku yang sedang mengetik.
“apakah kamu tidak
bosan berjam-jam duduk di depan laptop itu ?”
aku masih tidak
menjawab aku masih kesal padanya karena tidak memberitahukan bahwa dia dan bastian
sudah akrab satu sama lain semenjak kami masih di Indonesia ,tapi aku masih
heran kalau mereka sudah akrab satu sama lain kenapa waktu di kampus dulu
mereka tidak saling tegur sapa,aku sudah mencari jawaban ini tapi yang paling
kuat adalah karena Fathan adalah seorang artis maka dia tidak menegur sapa tapi
bagaimana dengan waktu bastian memukulnya terus kenapa bastian meminta
penjelasan pada tante tiara dulu,,ahhh aku bingung tapi aku percaya pada mereka
karena tante tiara yang menceritakan.
“aku bilang jangan
menggelitik ku ketika aku sedang mengetik itu membuat inspirasi ku hilang”
teriak ku, fathan
sih berhenti menggelitik ku tapi dia melihat ku sambil menyentuh pipi ku
berulang-ulang.
“heiiiii Kim Jung
Si”
aku meneriaki nya
karena sebal.
“apa ”..
jawabnya sambil
mengangkat-ngangkat dagunya,melihat dia melakukan itu aku tidak bisa
berkata-kata lagi karena itulah kelemahan ku ,aku tidak bisa melihatnya
mengangkat-ngangkat dagu dan memandangi ku, karena jika dia melakukan itu ada
rasa aneh di hati ku.
”heiiiiiii…jangan
melakukan itu,itu menggangguku ”
di awal volume
teriakan ku tinggi tapi di bagian belakang aku mengucapkannya dengan halus,dia
merespon ku dengan senyuman menyebalkannya itu.
aku pun kembali
mengetik,tapi dia mencium ku,,,
”haaaahhhh…
teriak ku .
“kenapa tidak
boleh ?”
ujarnya sambil
tertawa.
”hei bagaimana
bisa kamu melakukan itu pada penulis naskah mu ?
“kenapa bukankah..
dia mengatakan itu
sambil mendekatkan wajahnya,kalau kamu marah aku mencium pipi mu baiklah akan
aku ambil lagi ciuman ku,dia mencium ku lagi.
”hei..
teriak ku .
“ohh marah lagi ?
dia mencium ku
lagi.
“dasar
menyebalkan”
ujar ku.
”menyebalkan ?kalau aku masih menyebalkan karena telah
mengambil ciuman ku,atau jangan-jangan kamu ingin aku mencium mu ?”
ujarnya sambil menyentuh
bibirku.
”heiiii…
teriak ku karena
dia kembali mendekatkan wajahnya.
“satu kali saja,
jeongmal ..”
ujarnya dengan
manja.
”ogah ..”
“ ogah ?baiklah,baiklah..”
“aaaa..
dia mengelitik ku.
“ampun ,ampun
hentikan ”
ujarku di
sela-sela teriakan ku...
*****
ku putar lagu favorit ku,tangan ku memegang
pena yang sedari tadi menari dari ujung kiri ke kanan buku kuliah ku,alangkah terkejutnya
ketika aku melihat cairan warna merah
menetes dari hidung.
“darah ?
melihat darah itu
membuat ku parno, aku teringat pada film yang pernah aku tonton salah satu tokoh
di film itu juga meneteskan darah karena dia banyak belajar membaca buku ,lelah
dan stress.
“mungkin aku
melakukan itu berlebihan jadi aku juga mengalami mimisan sekarang”
tebak ku,ku usap
darah yang mengalir di hidung ku dengan tisu putih ku berusaha menulis
lagi,tapi tulisan di buku ku seketika buram dan tak terlihat,ku pejamkan mata
dan aku berhasil mendapatkan kembali penglihatan ku,kini tangan ku memegangi
kepala ku yang tiba-tiba sakit,kepala ku terasa di
tusuk-tusuk,denyutan-denyutan di kepala ku terasa teramat sakit,mungkin aku
terlalu memaksa otak ku untuk berfikir sehingga kepala ku menjadi sakit,aku
putuskan untuk membereskan buku-buku ku dan segera tidur,mungkin setelah aku
tidur kepala ku akan berhenti memberikan ku rasa sakit.
“dar..
ku mencoba
mengagetkan bastian yang sedang duduk di bangku taman kampus. ”kamu ini..”
ujarnya dengan
ekspresi kaget.
”lagi ngapain ?”
”yang kamu lihat
?”
“lagi duduk doang”
”kalau sudah tahu
ngapain masih tanya”
“huuu begitu ya,kejam
amet”
goda ku pada
bastian yang menjawab ku datar.
”lihat,gadis-gadis
itu sedang melihatmu mereka cantik,imut ,manis,sana gih dekati mereka”
bujuk ku.dia hanya
berbalik arah dan membaca buku yang dia pegang.
”hei, jangan
begitu”
ujar ku sambil
menarik bastian.
”kapan kamu akan
memabawa wanita mu kepada ku ?”
mendengar
pertanyaan ku ekspresinya datar, ku lihat dia berdiri dan meninggalkan ku tampa
mengatakan sepatah kata pun, aku tahu seharusnya aku tidak mengatakan itu tapi,
kalau aku tidak mengatakan itu,mungkin dia akan sendirian dalam hidupnya, aku
tidak mau bastian terus berharap pada ku sudah ada Fathan di sisi ku,dari dulu
sampai sekarang bastian aku anggap seperti kakak ku sendiri,jadi maafkan aku
bas..
*****
“oppa ?,bagaimana
kalau tokoh utama wanita mempunyai penyakit yang akan merenggut nyawa,dia akan
berjuang melawan penyakit yang di deritanya dia juga berjuang melawan
perasaannya pada kekasihnya,akan banyak adegan-adegan sedih yang akan aku buat
di film ini,dengan begitu aku yakin rating film ini akan tinggi dan penonton
terharu menonton film ini ?
“jika suatu hari
nanti aku bersikeras tuk pergi,tolong ingatkan betapa aku pernah lebih keras
memintamu unutk bertahan”
Nanti wanitanya
akan mengatkan ini dan dengan penuh cinta prianya akan membalas seperti ini.
“aku akan
mengingat itu,tapi tahukah kamu ,tangan ku ada dua,satu untuk memelukmu dan
satu lagi untuk menghapus air mata mu,karena meskipun kamu meingggalkan ku aku
tak akan membiarkan tangan mu terlepas dari genggaman ku”
tanya ku meminta pendapat
padanya.
“bagaimana ?”
“bagaimana ?
bukankah ini romantis ?”
ulang ku lagi
karena dia masih tidak menjawab ,dia memandangi ku.
“iya ,terserah
yang penting kamu jangan terlalu bekerja keras untuk ini ”
responnya yang
tidak ada bosannya melihat wajah ku ketika kita bersama.
”hehh kamu ini,
aku serius”
ujar ku .
“aku juga serius
,serius mencintai mu”
balasnya di sertai
senyuman.
“huuu..gombal ,
aku ke kamar mandi dulu”
sambung ku seraya
berdiri.
”mau aku temani ?”
aku tak mendengarkan
apa yang dia katakan.
“dasar artis lebay
“cibir ku…
“Kenapa masih
sakit ?”
gerutu ku sambil
memegangi kepala ku.
”kamu kenapa ?”
ujar fathan dan
berjalan menghampiri ku terasa tangannya menyentuh bibir ku,dan aku melihat
darah di tangannya,dia mengambil tisu dan menyuruh ku duduk,aku pun
menurutinya.
“apakah kamu sering
menaglami ini ?”
tanyanya,
“tidak ini baru
yang ke dua kalinya setelah aku ke seoul ”
”menengadahlah “
intruksinya, setelah
darahnya berhenti kita akan pergi ke dokter .
“ah tidak nanti bagaimana
kalau dalam perjalan ke rumah sakit ada yang mengenali mu ?”
balas ku untuk menolak
ajakannya,dia terdiam sejenak..
”aku akan menyamar
jadi kita akan pergi ke rumah sakit”
”tidak, biar aku
saja yang ke sana,lagi pula tidak ada yang perlu di khawatirkan mungkin aku cuma
kelelahan .
“makanya jangan
sering terlalu lama duduk di depan komputer,kamu sih sering melihatnya berjam-jam
coba seandainya kamu melihat ku berjam-jam pasti kamu tidak akan begini”
Aku hanya
tersenyum sinis mendengar itu.
*****
“ayo kita sarapan
”
ajak ku pada
bastian yang turun dari tangga.
”siapa yang masak
ini ?”
tanyanya ketika mencicipi
masakan ku.
“aku..
”ohh rupanya sapi
ku sekarang pandai memasak ?”
ledek nya.
”dasar kambing
jelek menyebalkan,kamu kira aku tidak memasak .
”baiklah aku akui
sekarang kamu pandai memasak ”
“oh ya hari ini
adalah hari terakhir syuting filmnya fathan,sebagai penulis aku di haruskan
datang,mungkin aku akan bermalam di lokasi syuting”
“kenapa harus
bermalam di lokasi syuting juga ?”
tanya bastian.
”karena tempat lokasi
syutingnya di pulau jeju ,sebaiknya kamu juga ikut bagaimana ?”
tawar ku.
tawar ku.
“akhir-akhir ini
aku sibuk jadi aku tidak bisa pergi dengan mu ”
”oh begitu ,sesibuk
apakah ?”
“jam berapa akan
berangkat ?
“jam sebelas..”
“ aku akan
mengantar mu”
“tidak usah fathan
akan menjemput ku ke sini”
ujar ku memotong
tawarannya.
”seperti itu,ok
hubungi aku ketika sampai di sana”
sambung bastian.
“aku sudah memsukkan
beberapa makanan di kulkas jangan sampai telat makan,pakailah pakaian yang tebal
jangan sampai demam lagi”
perintah ku pada
bastian.
”iya,iya sudah pergi
sana, nanti terlambat”
“kamu membuat ku
cemburu bas”
ledek fathan.
”bagaima bisa
seorang wanita memberi perhatian pada pria lain di depan prianya sendiri”
protesnya yang membuat
aku dan bastian tertawa.
”maaf”..
sahut ku singkat.
”baiklah asalkan
jangan di ulangi lagi”
balas fathan.
”ya sudah kami
berangkat dulu,ketika ada waktu cepatlah menyusul kami.
pinta fathan pada
bastian,dia hanya mengangguk dan tersenyum ,aku pun memasuki mobil yang membawa
fathan ke rumah,ku lambaikan tangan dari dalam mobil yang segera meluncur meninggalkan
rumah ku dan bastian.
”sepertinya
bastian sangat menyukai mu”
ujar ferel pada
ku.
”jangan sok tahu ”
”aku bukannya sok
tahu,itu terlihat jelas di matanya, pandangannya tidak pernah beralih dari mu dia
juga selalu tersenyum ketika melihat mu, pemandangan itu sungguh membuat ku
terganggu”
”kenapa mengganggu
?”
”bagaimana bisa
aku tidak terganggu ketika aku melihat wanita ku di pandangi seperti itu di
depan mata ku sendiri pula”
“tidak usah
seperti itu ,jangan merasa terganggu bastian memang seperti itu,dari kami kecil
sampai sekarang kita tumbuh bersama”
”apa ? dari kecil
?”
tanya fathan dan
tidak melanjutkan protesnya tapi dia hanya melukiskan ekspresi kesal di wajahnya.
*****
Matahari akan terbenam beberapa menit
lagi,hawa dingin menembus masuk hingga ke tulang,warna jingga matahari terlukis
di atas air laut yang bening ,pasir putih bersih yang aku jajaki ,sehingga
membuat suasana menjadi begitu romantis, aku jadi ingat pada film ‘boys before
flowers’ waktu itu aku lihat LeeMinHo oppa ku romantis-romantisan dengan lawan
mainnya goo hye sun,
“seandainya oppa ku
sekarang ada disini”
harap ku,.
”ehem...oppa ku,siapa
yang di sebut oppa ku ?”
tanya fathan
setelah mendengar apa yang ku ceritakan tanpa sengaja terucap keluar dari mulut ku,.
“kamu tahu
LeeMinHo adalah idola ku sejak aku masih duduk di bangku SMP,dia adalah sumber
inspirasi ku aku sangat mencintainya.
“apa coba yang
kamu sukai dari dia itu?”
”karena dia tampan
”
”tampan ?aku lebih
tampan darinya”
jawabnya
menyombongkan diri.
“tidak dia lebih
tampan dari siapa pun”
sanggah ku.
“kamu ini
sebenarnya menyukainya atau menyukai”
tanyanya kesal.
”dua-dua nya ”..
“apa ? dua-duanya
bagaimana bisa kamu membagi hati mu pada pria lain ? “LeeMinho adalah idola ku
semenjak aku masih remaja, jadi mana bisa aku melepasnya ?”
jelas ku.
”dia akan menjadi
oppa di hati ku selamanya ”
”apa ? oppa di hati selamanya ?”
mendengarnya
mengatakan itu, aku langsung bangun dari duduk ku dan berlari,
”oppa selamanya ?awas
kamu jika kau melakukan itu,aku tidak akan melepaskan mu ”
teriaknya seraya
berlari mengejar ku.
”weeee***
cibir ku dan terus
berlari..
*****
“Karena kamu sudah
berjanji akan menjadikan aku sebagai satu-satunya oppa buat mu,maka aku akan
mengajak mu ke tempat syuting BBF di sini”
itulah bunyi pesan
yang fathan kirimkan pada ku,membaca pesan itu sangat membuat ku senang.
”ghamzahapnida
oppa saranghae good night and sleep well oppa”
ku kirimkan pesan
yang ku ketik,selang beberapa detik ada pesan balasan darinya,dia menulis.
“aku berharap kamu
hadir ku dan beberapa gambar hati ..
Mantel tebal berwarna merah muda membentengi
ku dari serangan dinginnya salju,hamparan salju tertabur dimana-mana,layaknya
tanah yang berwarna putih,gigi ku seperti es yang membeku, ku berdiri mematung
memandangi langit yang berwarna biru bening,ku teringat adegan-adegan ‘boys
before flowers’ yang syuting di sini.
”kemana dia kalau
dia tidak cepat datang mungkin sebentar lagi aku akan mati membeku”
protes ku karena
kesal pada fathan yang tak kunjung datang, suara messanger ponsel ku berbunyi,ku
buka pesan itu, dari fathan.
“tunggu lah
sebentar jangan cemberut,dari seseorang yang sangat mencintai mu”
”huh dasar..
mungkin dia takut
keluar karena takut akan ada orang yang mengenalinya ku coba menebaknya
sendiri..
sekarang aku sungguh tidak bisa menahan
angin yang bertiup begitu dingin,gigi ku sekarang terasa tidak bisa di gerakkan
lagi, ku pegang pipi ku yang dingin bahkan lebih dingin dari salju yang berada
di kutub, tubuh ku seperti coklat yang
di dinginkan .
“dia sungguh
keterlaluan membiarkan ku menunggunya berjam-jam di tengah-tengah hamparan
salju ini”
gerutu ku dalam
hati.
”lily..
teriak seseorang.
aku berusaha
menebaknya tapi tetap saja aku tidak mengetahui siapa dia yang berpakaian
mistirius itu.
”kenapa kamu masih
disini”
tanyanya pada ku
dengan menggunakan bahasa Indonesia,dia pun membuka masker dan penutup
kepalanya.
“oppa?”kenapa lama
sekali kamu tahu aku sudah menunggu mu sejak dua jam lalu”
protes ku, dia
tampak khawatir ketika aku mengeluh padanya.
“aku sudah mencoba
menghubungi mu berkali-kali ku sudah mengirim pesan ,tapi tetap saja kamu tidak
menjawab panggilan ku maupun pesan yang aku kirimkan”
ku ambil ponsel ku
yang bersemayam di kantong jaket ku.
”oh baterainya
habis “..
“kamu ini ,aku
tidak langsung ke sini, rupanya ada banyak wartawan yang menyusul ku kesini”
ceritanya seraya
menoleh kemana-mana.
“apakah mereka
sudah pergi ?”
“aku tidak tahu
pasti,tapi aku yakin mereka tidak akan menemui ku di sini”
“ya sudah ayo kita
main ski”
ajak ku.
”main ski ?ini
sudah malam,lagi pula aku takut kamu akan demam sebaiknya kita pulang saja dan
istirahat”
”tidak aku tidak
mau,aku mau main”
tegas ku ,dia
memegangi ke dua pipi ku ada kehangatan ketika dia melakukan itu, ”tidak,tidak
kita harus pulang, besok baru main aku janji,pipi mu begitu dingin”
”aku tidak apa-apa”
dan melepaskan
tangannya dari pipi ku’
“ini adalah hal
wajar ketika seseorang berdiri di tengah turunnya salju berjam-jam,aneh jika
pipi ku hangat”
sanggah ku .
“ayolah main
sekarang saja,oppa,oppa ,fathan oppa ayolah”
bujuk ku,dia hanya
tersenyum melihat apa yang aku lakukan.
”hahh kamu
ini,sejak kapan pintar merayu ?”
“sejak aku
mencintai mu”
”ohhhh,kamu sering
mengatai ku gombal sekarang lihatlah yang gombal siapa ?” aku menyuguhkan
senyuman untuk nya.
”baiklah kita main
sekarang tapi ada syaratnya”
tawarnya.
”apa syaratnya ?”
“asalkan ,..
dia
menunjuk-nunjuk pipinya sambil mendekatkan wajahnya pada ku.
”hah dasar…
kulayangkan ciuman
pada padanya,.
”satunya”
ku menurutinya.
”sekarang giliran
ku,, ”
“apa ?giliran ?tidak,tidak,ayo
sekarang main ”
teriak ku padanya.
”kenapa berteriak,kamu
tadi sudah mencium ku jadi aku harus membalasnya”
tutur nya sambil
mengedipkan mata .
”aku lakukan itu
karena perintah mu”
balas ku kesal.
**
Ku merasakan belaian lembut menyentuh wajah
ku,mata ku terbuka dan melihat fathan di depan ku.
”aaaa..
teriakku kaget.
”kenapa kamu bisa
masuk kesini”
“aku masuk lewat
pintu”
balasnya polos.
”ya aku tahu tapi..
dia menarik ku
sehingga aku terjatuh di hadapannya, aku berusaha bangun tapi dia terus menahan
ku.
”sudah tidur”
Ujarnya,aku menutup
wajah ku dengan selimut dia mencoba membuka
dan aku berusaha menutupnya kembali.
”heii..
teriak ku.,aku
berteriak karena aku bisa melihatnya di dalam selimut,aku membukanya dan
berbalik membelakanginya.
”kalau kamu tidak
segera tidur,mungkin aku akan menginap disini”
“aku akan tidur jadi
cepatlah kembali ke kamar mu”
bujuk ku.
”tidak,tidak mau ,aku
tidak akan pergi sebelum aku melihat mu tertidur”
”baiklah aku akan tidur,,,
”bagaimana aku
bisa tau kalau kamu sudah tertidur atau tidak jika kamu terus membelakangi ku”
Protesnya.
”iya,iya “
jawab ku dan
mengubah arah tidur ku.
”sebelum kamu
kesini aku sudah tertidur karena mu tadi aku terbangun”
”ya ya maaf,aku
sangat gembira ketika aku melihat mu terlelap jadi aku kesini,sudah pejamkan
mata mu dan segeralah tidur”
ujarnya,aku mulai
memejamkan mata ku di hadapan pria ini,meskipun aku memejamkan mata ku tapi aku
merasa tidak nyaman.
”jangan melihat ku
seperti itu”
ujar ku dengan
mata terpejam.
”kenapa belum
tidur ?”
“bagaimana aku
bisa tidur jika ada seorang pria di ranjang ku”
terdengar gelak
tawanya.
”sudahlah tidur..
*****
Kepala ku terombang-ambing ,sesekali aku terbangun
karena kepala ku membentur jendela mobil ,hari masih sangat pagi tapi aku sudah
di paksa bangun oleh fathan.
“bisakah kamu
duduk dengan benar”
ujarnya yang
sedang menyetir.
aku tidak
mendengar apa yang dia katakan,aku tetap tidak bisa mengendalikan mata ku yang
tertutup,kepala ku kembali membentur keras jendela, remang-remang aku melihatnya
menyandarkan kepala ku di pundaknya.
“apa kamu tidak
akan bangun ?”
tanya fathan
sambil menggoyang-goyangkan kepalaku,mata ku terbuka dan melihatnya dan ku tutup
kembali ke dua bola mata ku.
”katanya ingin
melihat matahari terbit sebentar lagi mataharinya terbit jadi cepatlah bangun”
”iya aku bangun”
aku berjalan.
“hampir saja
terjatuh,bangunlah”
ujar fathan sambil
menahan ku.
”bangun ,bangun,
mataharinya terbit”
pintatanya
berkali-berkali sambil mengoyang-goyangkan tubuh ku.
”iya ,aku sudah
bangun ”
ku lihat matahari
terbit untuk pertama kalinya,hitungan detik bola orange raksasa itu sudah
meninggi pemandangan yang begitu cantik pesonanya membuat ku terjaga untuk
beberapa saat dan kepala merunduk kembali dengan mata terpejam di dada
bidangnya.
“kamu akan
mengajak ku kemana ?”
tanya ku heran.
”sudah jangan
cerewet nanti kamu akan tahu sendiri balas fathan sambil menarik ku ke sebuah
helikopter yang sudah terparkir di sana,baling-baling helikopter sudah
berputar beberapa saat kemudian helikopter
ini melayang di udara.
”kenapa pakai
helikopter segala ?”
”aku sudah
mengatakan nanti kamu akan tahu sendiri”
“tapi aku
penasaran”
“bersabarlah …
“lihatlah…
“ya ampun itu ,
aku tidak bisa
berkata-kata ketika melihat..
”bukankah ini yang
di lakukan Gu Jun Pyo pada jandi”
tuturnya sambil tersenyum.
aku bisa melihat
gambar hati yang di lihat geum jandi,aku tersenyum bahagia padanya.
“bukankah
ekspresinya juga di perlihatkan oleh jandi ketika jun pyo melakukan seperti apa
yang ku lakukan sekarang,aku juga akan melakukan apa yang di lakukan oleh gu
jun pyo untuk mempertahankan cintanya untuk jandi apakah kamu juga akan
melakukan hal yang sama dengan apa yang geum jandi lakukan untuk jun pyo?”
tanyanya pada ku.
aku sangat terharu
dia melakukan ini untuk membuat ku bahagia.
”iya..
jawab ku .
“aku akan mencintai
mu seperti jandi mencintai jun pyo sambung ku.
*****
Ku melihat darah di wastafel ketika aku membasuh
wajahku,ku lihat cermin ada darah keluar dari hidung ku.
”hahh mimisan
lagi,kenapa akhir-akhir ini aku sering mengalami ini ?”
gerutu ku seraya
membersihkan darah yang mengalir dengan tisu,kepala ku kembali sakit,aku sudah menduganya,pasti
ini akan terjadi kalau aku mimisan.menyebalkan ,ku mengambil obat sakit kepala
ku dari tas biru ku.
”sebaiknya aku
segera pergi ke dokter,aku tidak mau ,mimisan dan pusing kepala mengangganggu
ku..
“Laily Hamsyah
arafah oktavia Hanafi”
panggil seorang
suster meskipun kesulitan membaca nama ku tapi akhirnya dia memanggil ku juga,aku
pun berdiri dan mengikutinya masuk ke ruangan yang dia masuki.
” dokter dita ?”
panggil ku ketika
melihatnya menduduki kursi dokter.
”lily kenapa bisa
ada di sini ?”
”aku kuliah disini
dok,dokter sendiri kenapa bisa di sini ?”
”aku bekerja di
rumah sakit ini”
balasnya sambil
tersenyum.
”duduklah ..
sambung dokter
cantik ini.
”dok akhir-akhir
ini aku sering mimisan dan aku juga sering sakit kepala”
“mungkin kamu
kecapain kali ,masak seorang penulis naskah aktor terkenal tidak pusing
memikirkan naskah yang harus di buat sebagus mungkin”
sahutnya kemudian
di susul sebuah senyuman.
”ahh dokter bisa
saja,kok dokter bisa tahu hal itu?”
“ya pasti
tahulah,seluruh dunia pun tahu kalau kamu adalah penulis naskah film terbarunya
aktor tampan itu,dunia juga tahu kalau kalian menjalin hubungan special”
”apa sih dok
enggak kok”
jawab ku datar.
”sudah jangan
bohong jujur saja lagi pula aku bukan
penggemar Kim Jung Si yang akan meneror mu seprti yang dilakukan
pengemar-penggemarnya”
kita tertawa
hampir bersamaan .
”dokter ,sudah dok
jangan meledek ku, bagaimana keadaan ku ?aku kenapa ?”
“ini tidak
apa-apa,ini karena kelehan saja jadi jangan khawatir ”
“jadi saya tidak
apa-apa ?”
tanya ku ulang.
”iya ,minumlah ini
dua kali sehari”
ujarnya sambil
menyodorkan obat yang di ambilnya dari rak obat di belakangnya, ”ini apa ?”
“ini adalah obat
penenang mungkin ini akan mengatasi sakit kepala mu”
”kalau begitu aku
akan pulang”
pamit ku.
”hati-hati ya ,awas
ada penggemar-penggemar Kim Jung Si”
”ahh apaan sih
dok,selamat siang”
*****
aku menceritakan
pertemuan ku dengan dokter dita pada bastian.
”wah hebat ya dokter
dita,tapi,,kenapa kamu ke rumah sakit ?”
tanya bastian pada
ku sambil menyuruput teh hangatnya.
”aku ke rumah
sakit karena sering mimisan dan sakit kepala”
”kenapa tidak
memberi tahu ku ?aku sudah bilang kamu harus sering-sering berolahraga,tapi
tidak mendengarkan ku,itulah akibatnya”
celotehnya tampa
memberi kesempatan pada ku untuk menjawab.
”dengarkan
dulu,kata dokter dita aku tidak apa-apa,ini terjadi karena faktor kelelahan
saja”
“beristirahatlah
jangan bekerja terlalu keras”
“iya iya”..
jawabku
berkali-kali,aku tahu bastian sangat mengkhawtirkan ku dan aku juga tahu dia
masih marah pada ku karena memilih fathan dari pada dia,aku minta maaf bas,hanya ini yang bisa aku katakan aku tak
berdaya mencintai fathan.sering ku melihatnya bersedih ketika fathan datang
menemuiku.dengan begitu aku sudah tidak tahu lagi,apa yang harus ku perbuat,aku
selalu berdoa untuknya,aku yakin dia akan mempunyai pasangan yang lebih baik
dariku dan aku juga mendoakan untuk kebahagiaannya,aku tidak mau dia mengurung
hatinya untuk ku yang telah menutup hati ku untuknya.
Aku minum obat dari dokter dita seperti
biasa,dan seperti biasanya kepala ku sakit,tapi bedanya kali ini adalah sakit
kepala ku tidak kunjung reda aku sudah lama menjerit-jenrit tampa suara dalam
kamar mandi ku,aliran air mata ku mengalir bagaikan keran yang di hidupkan .berkali-kali
bastian mengedor-ngedor pintu kamar yang kunci.
“lily.. cepat buka”
teriak bastian,sakit
kepala ku semakin sakit dan sakit,aku tidak bisa menahannya lagi.aku harus
bagaimana ?ya Tuhan ada apa dengan kepala ku ini, aku tidak ingin bastian
melihat ku seperti ini,.
Tanpa bersuara aku bangun dan diam-diam
pergi sambil menahan rasa sakit kepala ku aku tidak tahu harus kemana lagi
kalau bukan ke dokter dita, ya Tuhan kepala ku ,aku mencoba menahan rasa sakit
yang aku rasakan ,sesekali aku menjambak-jambak rambut ku, setidaknya itu yang
aku lakukan dapat memberhentikan sesaat sakit kepala ini.
Aku menjelaskan apa yang aku rasakan setelah
aku sampai di rumah sakit,dokter dita yang melihat ku menangis sambil
memukul-mukul kepala ku langsung membawa ku ke ruangannya,aku melakukan CT scan
sesuai rekomendasi dokter dita,dokter dita dan susternya akhirnya datang juga
menemuiku setelah aku lama menunggunya dia menghampiri ku,dia memasang wajah
yang kurang enak di pandang dia menatap ku kemudian menghela nafas.
”bagaimana dok ?”
“apakah kamu
mempunyai keluarga di seoul?”
aku menggeleng.
”tapi aku harus
memberitahukan ini pada keluarga mu”
“keluarga ku ada di
Indonesia jadi cepat katakan pada ku hasil CT scan kepala ku”
“tapi…
”ahh dok cepatlah
kepala ku sakit nih ku”
memotong
pembicaraannya.
“ini tidak bisa
aku katakan pada penderita”
ujarnya yang
membuat ku heran.
”penderita ?”
tanya ku.
“cepatlah katakan
saja”
tambah ku
meyakinkan dokter dita yang tidak mau memberi tahu ku.
“lily kamu harus
sabar ya”
”aku sudah sabar
dok,tapi sekarang aku tidak bisa sabar karena kepala rasanya ingin pecah”
jawab ku.
”bukan itu,tapi
kamu harus sabar,karena kamu adalah penderita kanker otak” mendengar itu aku
terkejut sambil tersenyum tak percaya apa yang dia katakan, ”dok jangan
bercanda dong aku sudah bosan bercanda seperti itu dengan teman-teman ku”
“lily saya tidak
sedang bercanda”
ujarnya sambil
menatap ku dalam ,bibir ku bergetar mendengarnya bola mata ku berkunang-kunang masaAllah,aku
bagaikan di sambar petir di siang hari.
”mungkin hasil
tertukar dengan pasien lain coba periksa lagi dok”
desak ku.
”tidak lily ini
benar sakit kepala yang kamu rasakan itu,karena kanker di otak mu,kanker otak
mu sudah stadium akhir, maafkan kalau aku harus mengatakan ini”
dokter dita
merunduk dan kembali menatap ku.
”mungkin umur mu
kurang dari satu bulan setengah lagi,maaf tapi aku harus mengatakan ini ”
mendengar
itu,tubuh ku seperti melayang di udara,air mata ku semakin deras mengucur.
“dokter bohong
kan,dokter bohong kan”
”ini memang sulit
di terima,tapi saya akan berusaha untuk menyembuhkan mu ”
ujarnya seraya
memegang tangan ku, mendengar dia mengatakan seperti itu,jangtung ku terasa
berhenti berdetak.
”dokter ini
bagaimana hah !! katanya ,aku cuma kelelahan tapi kenapa sekarang berubah”
tanpa sadar aku
membentak –bentak nya,aku tidak tahu harus bagaimana ,yang bisa aku lakukan
adalah menangis,menjerit dan marah.
”lily,saya
berjanji dengansekuat akan tenaga menolong mu”
“menolong ?bagaimana
caranya menolong ku yang satu setengah bulan akan menjadi mayat”
teriak ku .
“lily jangan
seperti ini,itu cuma prediksi seorang dokter kita tidak tahu apa rencana Tuhan
untuk mu”
ku lihat dia
mengatakan itu sambil meneteskan air mata, aku menggigit bibir ku keras-keras
mungkin sampai berdarah,ku menepis keras dokter dita yang mencoba memeluk ku.
”ini bohong kan ?bohong
kan”
teriak ku sambil
menggoyang-goyangkan tubuhnya.
”jangan seperti
ini,ini akan mempengaruhi kanker otak mu”
“ini juga akan
mempengaruhi kanker otak ku,aaaa..”
aku berteriak dan
membiarkan dokter dita memeluk ku.
Ku biarkan jendela taksi terbuka dan angin
masuk menerpa wajah ku,ku melihat dunia ini sudah tidak berwarn lagi,kata-kata
dokter dita masih terngiyang dalam otak ku,dengan mata terpejam dan bibir yang
bergetar menjadi saksi bisu tangisan ku yang tak terhenti,.
”satu setengah
bulan ?ya Allah aku tidak menyangka, Engkau akan segera mengambil nyawa ku,ya
Allah hamba ingin tetap hidup,hamba mohon,,
Kaki terasa tidak menyentuh tanah lagi untuk
berjalan sempoyongan berjalan ke rumah,aku tidak kuat berdiri,aku tidak tahu
apakah ini di sebabkan oleh kanker otak ku atau aku terlalu sedih untuk
menghadapi semua ini,ku biarkan tubuh ku merosot hingga terduduk di belakang
pintu kamar ku,kapan air mata ini akan kering,aku bingung aku harus bagaimana.
”aaaa…
ku merintih
menderita kesakitan ini yang begitu luar biasa
Ku raih ponsel yang sedari tadi terus
berdering,ku lemparkan itu ke tembok hingga terbagi menjadi beberapa bagian,
aku ingin mengangkat telepon dari fathan itu,tapi aku tidak tega mengatakan apa
yang sedang aku alami,umur ku setengah bulan lagi,aku tidak boleh egois,fathan
akan sangat terluka setelah aku tiada nantinya,aku tidak ingin membuatnya
kehilangan orang yang di cintai untuk kedua kalinya,tapi apa daya aku tidak
bisa melakukan apapun untuknya dan akhirnya aku akan memberikan kesedihan
untuknya.dan bastian bagaimana aku harus menghadapinya,dalama hidupnya aku
sering menyakitinya,aku tidak ingin menyakitinya lagi dengan penyakit ku ini.
”aku harus
bagaimana !! ,..
Deruan mobil terdengar,,ku lari untuk
melihat dari jendela,tubuh ku melemas ketika melihat orang yang turun dari
mobil hitam mengkilat itu.
”fathan,bastian..
aku langsung
mematikan lampu kamar ku,dan bersembunyi di balik selimut,telingaku mendengar
pintu kamar terbuka serta terdengar juga fathan memanggil ku berulang-ulang.
”kamu ini sungguh
keterlaluan”
aku menahan air
mata ku untuk mengalir,dia duduk
disamping ku.
”lily ,apakah kamu
tidur”
tanyanya seraya
menyingkap selimut ku.
“hah kamu ini
sangat keterlaluan,bagaimana bisa kamu tertidur tanpa menemuiku dulu kamu tahu
seharian aku merindukan mu,ya sudahlah yang penting aku sudah melihat mu
sekarang,jadi aku bisa tidur dengan nyenyak “
keluhnya seraya
mencium tangan ku yang dia pegang erat.ingin rasanya aku berlari melarangnya
untuk keluar dari kamar ku dan menangis di pundaknya,tapi..aku tidak bisa
melakukan itu.
Lampu-lampu yang berkelip-kelip bertebaran
di seluruh kota,ku melihatnya dengan tatapan kosong,air mata ku tak
henti-hentinya mengalir ,hidup ku tak mempunyai semangat lagi ketika aku di
vonis menjadi penderita kakner otak stadium akhir,ku merasa benda-benda di
sekitar ku menghilang,aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan kecuali
mengeluh pada sang Khalik, bibir ku bergetar,ingatan ku kembali menerawang masa-masa
indah ku bersama fathan dan bastian,aku tak kuasa menahan air mata ku,hati ku merintih
ketika ku mengingat semua kenangan indah itu,apalagi kenangan manis bersama
ayah dan bunda,aku tak kuasa membendung air mata ku lagi,terlalu banyak
kenangan yang mereka bungkus dengan cinta untuk ku,aku bisa membayangkan jika
bunda tahu akan keadaan ku sekarang,aku tidak mau melihat mereka sedih,aku
tidak mau,tapi seorang pasien penderita kanker otak harus mendapatkan perhatian
lebih dari keluarga,aku ragu untuk memberi tahu mereka rasa
takut,sedih,bersalah tercampur rata di benak ku, aku belum sempat membahagiakan
mereka itulah yang sangat membuat ku sedih,bagaimapun aku sudah berjanji akan
membahagiakan ayah dan bunda,Tuhan berilah hamba kekuatan..
Untuk terakhir kalinya aku memandangi kamar
yang baru saja aku tempati,ku lihat satu persatu benda yang ada di kamar ku,tak
luput pula dengan jam weker berwarna merah muda yang selalu di gunakan bastian
untuk membangunkan ku,ku ingat setiap pagi bastian memutarnya keras-keras dekat
telinga ku,kadang aku ngambek ,marah karena dia melakukan hal yang membuat ku
kesal, melihat dia selalu melindungi ku,menghibur ku,masa-masa di sekolah ,aku selalu
marah ketika dia membaptis kening ku,air mata ku menetes mengingat semua itu.
”bas ,kenapa kau
harus memberikan kenangan indah pada ku,maafkan aku ..ku bersimpuh tak kuasa
melihat dia mengetahui keadaan ku sekarang,aku tidak ingin membuatnya sedih,aku
yang selalu membuatnya sedih, aku sumber kesedihannya di hidupnya”
jerit ku dalam
hati.
Ku turuni tangga yang setiap hari ku lalui,seperti
pagi biasanya ,aku melihat bastian menyiapkan sarapan untuk ku,apa yang dia
lakukan sekarang membuat ku semakin sedih.
”lily ayo cepat
makan ”
ujarnya yang
sedang berkonsentrasi dengan sarapan yang dia buat.
“tapi kenapa kamu
bawa koper segala”
tanyanya dengan
tatapan bingung,aku tidak menjawabnya ku mencoba menahan bendungan air di bawah
kelopak mata ku supaya tidak pecah di hadapannya, ”begini aku,aku,aku..”
ujar ku
berbata-bata, ku kuatkan diri ku,ku angkat kepala ku yang sebelumnya merunduk.
”aku akan tinggal
di rumah teman ku,rumahnya dekat dengan kampusdan tempat kerja ku jadi aku akan
pindah”
ujar ku seraya
tersenyum padanya,aku sudah menebaknya ,bastian memasang ekspresi yang membuat
ku semakin bersalah.
”tapi kenpa harus
pindah ?kalau di rumah ini masih jauh dari kampus atau tempat kerja mu kita
bisa pindah ke rumah yang lain.
“bukan seperti
itu,aku rasa sudah saatnya aku hidup mandiri tanpa selalu berlindung di
belakang mu,aku harus pergi .
”tak bisakah kamu
urungkan niat mu,kalau kamu tidak merasa nyaman dengan keberadaan ku,aku yang
akan pindah keluar kamu tetap di rumah ini.
“maafkan aku tapi
aku yang akan keluar”
teriak ku pada
bastian yang berjalan cepat keluar.
“aku akan pergi
jaga baik-baik diri mu”
tambah ku dan
memutar balik arah ku.
“apakah karena
fathan ?”
ujarnya seraya
menahan langkah ku.
”ini bukan
karenanya atau karena siapa, ini adalah kemauan ku sendiri”
“aku harus pergi
sekarang”
sambung ku.
“apakah kamu tidak
bisa mendengar ku !! tetaplah disini,hanya itu yang aku pinta sekarang ”
teriaknya dan
tangan yang masih menahan tangan ku dengan eratnya.
”hanya ini yang
aku pinta,aku mohon jangan pergi,ku mohon”
ujarnya dengan
volume rendah, kata-kata itu semakin membuat hati ku teriris pedih.
”maafkan aku bas
tapi aku harus pergi”
ucap ku sambil
melepaskan genggamannya ,air mata ku pecah,aku terus melangkah tanpa menoleh
kebelakang,aku sudah memutuskan untuk meninggalkan orang-orang yang mencintai
ku,kelak ketika aku sudah meninggalkan dunia ini,aku hanya akan memberikan
kesedihan pada mereka,aku tidak ingin memberikan kesedihan itu di hari kematian
ku.
”maaf bas,,
hanya ini yang
bisa aku lakukan untuk mu di sisa-sisa hidup ku ini.
Butiran-butiran salju putih berterbangan di
udara,ku melihat salju-salju itu jatuh ke tanah bersama salju yang telah dulu
menempel di tanah,salju itu sama dengan manusia,satu setengah bulan lagi
mungkin aku juga bergabung dengan hamba-hambaNya yang telah Dia panggil
terlebih dahulu,ku rasa ini tidak adil,kenapa harus aku ? ya Tuhan kenapa harus
aku ! aku selalu melakukan apa yang Engkau perintahkan, tapi mengapa harus aku.
”ingat, kita tidak
boleh mengeluh atas apa yang Allah berikan pada hamba-hambaNya, kita sebagai
hambaNya harus mensyukuri semua yang telah Dia berikan,sebagai hambaNya yang
hina kita tidak berhak memprotes apapun yang telah dia tetapkan”
ku mengingat pesan
yang selalu di katakana ayah pada ku.
”ayah aku harus
bagaiman,aku takut,Tuhan maafkan hamba mu yang bodoh ini,bukan maksud hamba
untuk menyalahkan Mu atas apa yang aku alami,hanya saja aku belum siap,hamba
mohon jika umur hamba tidak lama lagi,jagan biarkan mereka yang menyayangi ku
bersedih atas kepergian ku,cabutlah kesedihan dari hati mereka,hamba tidak
ingin melihat air mata mereka saat aku berada di dalam liang lahat.
Kondisi ku sudah tidak ada keseimbangan
untuk berdiri,syaraf mata ku sudah sakit, telingan berdengung dan terasa panas,
ku duduk dengan lemah,di samping ku ada dokter dita yang menemani ku,dia
memutuskan untuk merawat ku di Indonesia,dia sangat perhatian pada ku itu di
karenakan aku sangat mirip dengan putrinya yang sudah meninggal beberapa tahun
lalu karena kecelakaan,dia merawat ku seperti dia merawat putrinya,bahkan dia
menitikkan air mata ketika aku mengeluh kesakitan dan menjambak rambut ku .
”lily,apakah kamu
baik-baik saja ?bertahanlah sebentar lagi ?”
bujuk dokter dita
yang mendengar ku merintih kesakitan,di dalam otak ku sekarang hanyalah fathan,aku
begitu merindukannya,aku juga tak kuasa menghadapinya,jadi aku putuskan pulang
ke Indonesia tanpa memberikan penjelasan sepatah kata pun,aku bisa membayangkan
ekspresi wajahnya ketika dia tahu aku pulang ke Indonesia dengan keadaan
seperti ini,aku tidak ingin membuatnya sedih,aku tidak ingin dia tahu tentang
keadaan ku,ada rasa bersalah karena aku akan membuat fathan bersedih untuk
kedua kalinya.
”fathan oppa aku
sungguh minta maaf,aku sangat mencintai mu”…
“sebentar lagi
bertahanlah”
ulang dokter dita
pada ku,sambil mendekap ku dalam pelukannya.
”tante,,apakah aku
bisa sembuh ?
tanya ku.
”selama lily masih
ada keinginan untuk sembuh,tante akan berusaha sekuat tenaga untuk menyembuhkan
mu jadi bersabarlah”
balas dokter dita
di sertai dengan jatuhan-jatuhan air mata dari bola matanya yang indah.aku
berharap bertemu dengan fathan untuk terakhir kalinya,aku juga berharap dia
akan berlari menghampiri ku,seperti yang di lakukan oleh tokoh pria di film
romantis,tapi sepertinya tidak,ferel tidak akan melakukan itu, fathan
‘saranghanika’.
Remang-remang aku mendengar lagu yang
familiar bagi ku,ku buka mata ku,langkah ku terhenti lagu itu adalah lagunya
LeeMinHo ‘you are my angel,dan suara itu,suara itu, itu adalah suara fathan
oppa,lagu yang di nyanyikan itu terdengar di seluruh bandara, aku hanya bisa
menangis mendengar lagu yang selalu kita nyanyikan bersama.
”lily,aku tahu
kamu masih ada di bandara ini,aku mohon biarkanlah aku menemui mu ?”
ujarnya dengan
menahan tangisnya yang bisa aku dengar.
”apakah kamu
berniat menyiksa ku”
teriaknya,aku
mendengar dia mengatakan itu dengan tangisan.
“aku tak berniat
untuk mebuat mu tersiksa tapi,aku hanya bisa menangis tak berdaya”
“aaaaa…Kim Jung Si
oppa..oppa..
aku menoleh ke
belakang ,suasana ini seperti suasana dimana aku bertemu dengan fathan untuk
pertama kalinya,teriakan histeris,kelap-kelip kamera yang menyambar,tiba-tiba
aku melihat ferel dengan air mata yang mengucur,dia berlarian sambil di ikuti
banyak wartawan,dan para gadis yang berteriak ,matanya berhenti di arah ku
berdiri,dia menagis,aku tak sanggup melihat air matanya yang jatuh,ku ingin
berlari ke arahnya tapi apa daya aku tak mampu melakukan itu,ku lihat
bodyguard-bodyguard menahan ferel yang meronta-ronta sambil berteriak memanggil
nama ku,wajahnya kini mengingatkan ku akan kejadian kematian ayahnya,fathan
berteriak seperti ini, cucuran air mata ku semakin deras mengalir,mendengar dia
memanggil-manggil nama ku dengan meronta-ronta hanya membuat hati ku semakin perih
dan sakit,hati ku hancur melihat air matanya mengalir dan mengalir.
”ayo”..
ajak dokter dita.
“pesawat akan
segera lepas landas”
Tambahnya.
hati ku semakin
menjerit ketika dokter dita memapah ku untuk meninggalkan fathan yang masih
meronta-ronta.
”lily,..
teriakan itu
melengking di telinga ku,hati ku tersayat-sayat meninggalkannya seperti ini.
“Tuhan sebelum aku
meninggal,kelak di kehidupan mendatang aku ingin menjadi udara,agar aku tidak
usah meninggal,aku ingin terbang bebas bersama orang yang aku cintai,aku tidak
mau mati seperti manusia,aku ingin menjadi udara dan menemani orang yang aku
sayang selamanya.
“maafkan tante,ini
tidak akan terjadi jika tante tidak memberi tahu semua ini pada Kim Jung Si”
ujar dokter dita
mengejutkan ku,aku menatapnya tajam .
”apa maksud tante ?
tanya ku .
“tante telah
memberi tahu Kim Jung Si.
”apakah ferel tahu
dengan keadaan ku ?”
ku lihat dia
mengiyakan pertanyaan ku.
”kenapa tante
lakukan itu”
teriak ku,pramugari
berdatangan mencoba menenangkan ku,mungkin pramugari-pramugari ini tidak mau
penumpang yang lain terganggu.
”tante melakukan
ini karena kamu selalu memanggilnya dalam tidur mu”
balasnya sambil
memeluk ku.
”kenapa tante
melakukan itu ?”
ulang ku dengan volume
yang hampir tak terdengar.
”maafkan tante,,,
*****
Dengan mata yang
berkunang-kunang,ku kembali melihat rumah ku di Indonesia. ”tante,bagaimana
dengan bunda dan ayah ?aku takut mereka akan ..
”biar tante yang
akan menjelaskan semuanya”
jawab dokter dita
memotong keluhan ku.
”Assalamualaikum..
panggil tante
sambil memencet bel.
”iya,waalaikumsalam,tunggu
sebentar”
mendengar suara
bunda ku bibir ku bergetar,aku tidak tahu harus bagaimana, tak lama kemudian sosok
wanita muslimah berparas ayu membuka pintu .
“lily ”
itulah kata pertama
yang di ucapkan oleh bunda ku.
”lily kenapa kamu
nak ?kenapa wajah mu pucat sekali ?
ujarnya,titikan
air mata terjatuh dari kelopaknya,aku hanya tersenyum mencoba menguatkan diri.
”ada apa bun”
suara ayah
terdengar dari luar.
”lily,.
ayah mengatakannya
seperti apa yang di katakan bunda,rasanya aku tak kuat menahan air mata ku
melihat orang tua ku seperti ini,aku menangis dan memeluk bunda.
”ini ada apa
sebenarnya ?”
tanya bunda.
”mari kita bicarakan
di dalam”
ayah dan bunda
mematuhi yang di pinta oleh dokter dita.
“bawalah lily ke
kamarnya supaya dia bisa beristirahat”
tambah dokter
dita.
Dari kamar aku mendengar tante memperkenalkan
dirinya sesuai profesinya.
”sebenarnya apa
yang terjadi dok ?”
tanya bunda.
“ibu dan bapak
harus tabah menghadapi ini,lily menderita kanker otak stadium akhir”
cerita dokter
dita,hening sejenak,mungkin ayah dan bunda terkejut seperti ku waktu pertama
kalinya aku mendengar itu.
”apa ini ?apa yang
dokter katakana ?”
aku hanya menangis
mendengar bunda berteriak-teriak pada tante.
”maafkan aku
bundaayah aku hanya membuat kalian sedih,aku minta maaf”
seandainya aku mampu
berjalan,akan ku hampiri bunda yang tengah pingsan,terdengar suara ayah yang
mencoba membangunkan bunda dari pingsannya.
*****
telinga ku
mendengar bunda menagis di samping ku,beliau terus-menerus menagis hingga tak
terdengar suaranya,dokter dita berdiri disampingnya.
”ibu jangan
seperti ini jika ibu seperti ini terus,itu akan mempengaruhi ke stabilan
lily,jadi aku minta ibu berhentilah menangis,ini hanya akan membuat lily merasa
bersalah dan sedih”
”apakah ada seorang ibu yang tidak menangis
ketika putri satu-satunya terbaring sekarat ?”
“iya ,saya sebagai
perempuan juga mengerti,tapi ini hanya akan membuat kankernya semakin
parah,karena dia terlalu sedih memkirkan ibunya yang terus menangisinya,apakah
ibu mau lily sedih ?”
bunda menggeleng
mengibaskan air matanya.
”kalau ibu tidak
mau,ibu jangan menangis di hadapannya,ibu harus memberi perhatian ibu sebesar
mungkin,dan membujuk dia untuk menjalani pebgobatan sampai dia sembuh,dengan
begitu insyaAllah lily akan bisa melewati ini dengan bantuan sang pencipta,,,
Sunyi ku rasakan dalam kamar ,ku masih terbaring,ku
rasakan tangan ayah mengelus-ngelus kepala ku,beliau di samping ku sambil
memegangi tangan ku,ku lihat beliau merunduk.
”maafkan ayah
nak,saat seperti ini abi tidak bisa melakukan apapun untuk mengurangi rasa
sakit kepala mu,ayah hanya bisa menitikkan air mata”
begitulah ayah,dia
terlihat tegar di hadapan banyak orang tapi sebenarnya beliau rapuh,serapuh
kapur tulis yang terendam air.
”ayah,ayah kenapa ?”
ku suguhkan
senyuman.
”oh kamu sudah
bangun ?
jawabnya sambil
mengelap air matanya.
”kamu mau minum ?”
aku mengiyakan
tawaran beliau,cepat-cepat beliau meraih gelas berisi air beliau mengangkat
kepala ku supaya dengan leluasa aku dapat meneguk air.
”apakah kepala mu
sakit ?”
aku menggeleng.
”benarkah ?kalau
sakit jangan di tahan”
aku tersenyum pada
beliau dan beliau pun membalas dengan senyuman juga.
”sudah tidur lagi
gih”
Pintanya.
”ya sudah aku
tidur “
ujar ku yang tidak
melepaskan senyuman dari wajah ku.
”sudah cepat tidur
”
ku pejamkan mata
agar beliau tidak khawatir,aku tahu ayah sangat sedih sehingga dia tidak ingin
aku melihatnya meneteskan air mata,biarkanlah aku saja yang mennderita penyakit
ini,dari pada ayah atau bunda yang mengalaminya,aku tidak tahu ,aku harus
menangis atau harus menghibur,aku bersyukur bukan mereka ,tapi aku sungguh
terima kasih ,terima kasih atas apa yang Engkau gariskan pada ku, lebih baik
aku yang merintih menahan sakit ini,dari pada aku yang harus melihat mereka
menahan sakit,karena aku tak akan mampu menyaksikan itu.
Sebelumnya aku tidak pernah melihat tempat
ini,tempat yang sangat indah yang belum pernah aku kunjungi,tak terlihat seorang
pun di tempat ini,entah apa namanya,ku berjalan ke arah dimana matahari akan
kembali ke peraduannya,aku di kejutkan dengan lajunya mobil yang menuju ke arah
ku.
“aaaaa….
aku berteriak,terdengar
suara keras menghantam sesuatu, aku tak tahu apayang terjadi apakah aku sudah
mati,,aku merasa tangan bergetar sangat hebat.
”ayaaaaaaaahhh ..”
terdengar keras
seseorang berteriak memanggil kata ayah,ku buka perlahan mata ku,mata ku
terbelalak melihat seorang bocah kecil menangisi seorang pria di
pangkuannya,air mata ku mengucur melihat air mata bocah itu mengalir.
”fathan ?”
”seharusnya kamu
tidak pernah muncul dalam ke hidupan ku,maka ayah mu tidak akan mati !!
ku terpengangah
melihat siapa yang mengatakan kata-kata itu dengan nada yang mengancam.
”om Hari ?”
aku terheran-heran
melihat apa yang aku lihat sekarang ,ku lihat fathan memasang wajah ketakutan
luar bisa ketika om hari berjalan ke arahnya.
”aku peringatkan,jangan
pernah muncul dalam di depan ku apalagi di depan istri ku,jika itu kau lakukan
maka hal yang terjadi dengan ayah mu sekarang juga akan terjadi pada mu”
bentak om hari sambil
memegangi kerah baju fathan yang berlumuran darah itu,aku sangat marah melihat
om hari melakukan itu,kenapa ferel hanya diam,adegan itu mulai memudar kini
sayup-sayup ku dengar seseorang menangis di samping ku,remang-remang ku dapati
bastian yang mulutnya berkomat-kamit tapi ku tak bisa mendengar apa yang ia
bicarakan,telingaku berdengung,dia memegangi tangan ku,sesaat ku pejamkan mata
ku.
”lily,..
kini ku mendengar
apa yang di ucapkan bastian berulang-ulang pada ku.
”kamu baik-baik
saja ?”
aku hanya
tersenyum menjawab pertanyaan bastian,ku merasakan peluh keringat membasahi
wajah ku,ingin rasanya aku bangkit tapi apa daya aku tidak bisa melakukan
itu,tergambar jelas kekhawatiran yang mendalam dari wajah bastian, ”apa yang
kamu lakukan,aku tidak apa-apa”
ujar ku.
”kamu sungguh
keterlaluan,kenapa kamu tidak mengatakan pada ku”
“bastian kalau
kamu ceramah di sini mungkin aku akan tambah sakit,jadi diamlah”
pinta ku memotong
cerocosan bastian…
“kamu mau buah ?”
tawar bastian pada
ku,aku hanya memberikan senyuman untuk menanggapinya.
”kamu harus cepat
sembuh,jadi aku bisa cepat-cepat mencari wanita lain”
ledeknya pada ku.
”kalau kamu terus
seperti ini,mana bisa aku berkencan dengan gadis lain?”
tambahnya seraya
tersenyum.
”tolong ambilkan
remot TV dong”
bastian melakukan
apa yang aku pinta,badan ku lemas seketika ketika televisi yang aku tonton
,fathan ada di sana ,infotement korea mengekspos nya sempoyongan di papah sang
menejer,tiba-tiba dia ambruk ,orang-orang yang memegang kamera itu mengerumi
dia hingga dia tak terlihat oleh ku,hati ku terhenyak melihat apa yang terjadi
padanya,air mata yang ku sembunyikan dari tadi meleleh,dengan susah payah
akhirnya kaki dapat menyentuh lantai kamar rawat ku.
”lily,kamu mau
kemana .
”aku..
belum sempat aku
menyelesaikan ucapan ku, tubuh ini terjatuh ,bastian berlari ke arah ku.
“aku mohon jangan
seperti ini”
“tidak ,aku harus
menemui fathan”
balas ku dan mencoba
berdiri,setapak demi setapak ku lalui dengan langkah sempoyongan.
”sakit pun kamu
masih memikirkan keadaannya,tak bisakah kamu peduli pada dirimu sendiri untuk
saat ini”
aku terdiam
sejenak mendengar apa yang dikatakannya.
”tapi aku harus..
”kenapa kamu harus
pergi”
teriak bastian tak
membiarkan ku melanjutkan kata-kata ku.
”kenapa ?tak
bisakah kamu melihat ku,kenapa di mata mu selalu hanya ada dia,aku di sini,coba
melihatlah ke arah ku,tak bisakah kau melakukan itu”
air mata tak
terbendung lagi.
”maaf kan aku
bas,tapi aku harus”
“kenapa kata
maaf selalu kamu ucapkan ,pada waktu
bersamaan pula kau selalu hacurkan hati ku”
bastian menahan
langkah ku.
“tinggalkanlah
aku,jangan pernah memunculkan diri mu di hadapan ku,jika aku selalu
menhancurkan hati mu”
teriak ku.
“lepaskan aku !”
! “sebesar itu kah
cinta mu pada fathan,sehingga kau seperti ini”
”maaf bas ,bukan itu maksuk ku tapi aku harus pergi”
ku mencoba mencari
keseimabangan untuk berjalan.
”kenapa kau tidak
mengerti ku”
ujarnya .
“sebentar lagi aku
akan mati”
Teriakku.
“aku akan mati
,terkubur di tanah sendirian”
bastian mendekap
ku.
“aku berjanji akan
berusaha sekuat tenaga untuk menyembuhkan mu,jadi kamu tidak boleh bilang
seperti itulagi”
air mataku
membasahi bajunya.
”aku tidak ingin
mati,aku tidak mau,aku takut,aku ingin sembuh”
ujar ku dengan
terbata-bata,.
“aaaah..
kugigit bibir ku,sakit
kepala menyerang ku lagi,luar biasa sakitnya,telinga ku berdengung dan sangat
panas, di sekeliling ku mulai memudar,ku tak bisa mendengar apa yang di katakan
bastian,kepala ku terasa di tekan hingga aku tidak bisa menahannya,,
*****
Kepala ku berdenyut-denyut,tercium bau obat
yang sangat menyengat,di sekeliling ku berwarna putih.
”apakah kamu sudah
sadar “
sayup-sayup ku mendengar itu
sayup-sayup ku mendengar itu
”oh syukurlah “..
ternyata itu
adalah suara bunda”
“lily sudah sadar
teriak bunda yang
berlarian keluar,beberapa orang memasuki di mana aku terbaring,ku melihat
cahaya yang di arahkan ke mata ku
bentuknya seperti senter kecil.
”apakah kamu bisa
mendengar tante?”
tanya nya.
tanya nya.
“jika kamu
mendengar tante pejamkan mata saja kalau iya”
sambung dokter
dita,aku memenjamkan mata sesuai apa yang di pintanya.
”oh syukurlah,,
kalimat yang tak
henti-hentinya keluar dari mulut bunda ku,beliau mencium kening ku,ku bisa
merasakan air matanya jatuh ke pelupuk mata ku.
“lily,lily,apakah kamu bisa mendengar ku ?”
ku membuka mata
ku.
“apakah kamu
baik-baik saja ?”
tanyanya lagi,ku
mencoba menjernihkan pandangan ku.
”fathan oppa ?”
“iya ini
aku,apakah kamu baik-baik saja ?”
ulangnya,ku
melihatnya berdiri di samping ku,tetesan air matanya dengan lembut menetes
mengenai pipi ku.
”jangan menangis”
bujuk ku sambil
menyungingkan senyuman.
”ini semua salah
ku,aku membiarkan mu berfikir terlalu keras ”
”jangan bicara
seperti itu”
ucap ku dengan
terbata-bata.
”jangan terlalu
banyak bicara,diamlah dan dengarkan suara ku saja,bukan kah kamu merindukan ku
sekarang kau bisa mendengar suara ku dan wajah ku yang tampan ini ?”
ucap nya seraya
menghapus aliran air matanya.
”aku yakin kamu
bisa mlewati ini semua,jadi bertahanlah untuk ku”
ku lihat bibirnya
bergetar dan bola matanya di penuhi oleh air mata yang tertahan disana.
”bertahanlah untuk
ku,tunggu aku..
dirinya mulai
memudar dari pandangan ku,rasanya ku menjerit-jerit memanggilnya,tapi apa
daya,kini hanya gelap yang dapat kulihat.
”lily,lily..
mata ku terbuka
karena suara itu,bola mataku berputar-putar mencari fathan tapi dia tidak ada.
”kamu kenapa ?”
tanya bastian yang
ku lihat berada di samping ku.
”aku tidak apa-apa”
balas ku seraya
membalikkan badan ku, bantal ku basah karena air mata ku tak berhenti
mengalir,ternyata itu hanya mimpi,bukan sungguhan ,hal yang tak dapat ku lihat
adalah melihat fathan meneteskan air matanya.
Remang-remang ku melihat ke dua orang tua
ku ,bastian,dan beberapa orang berpakain serba putih mengelilingi ku sambil
mendorong ranjang yang aku tiduri,kita terhenti di sebuah pintu ,orang –orang
yang berpakaian serba putih itu tidak membolehkan bunda masuk ke dalam,ku lihat
bunda menangis tersendu-sendu,ayah dan bastian ada di sampingnya menahan bunda,pintu
di tutup sehingga aku tidak bisa melihat bunda,cahaya yang sangat terang
menyilaukan mata ku,cahaya itu berasal dari lampu-lampu yang berada tepat di
atas ku.
”apakah dia masih
sadar ?”
tanya seseorang yang
berada sangat dekat dengan ku.
”iya dok”
“kalau begitu
cepat suntik dia dengan obat bius”
tanpa menjawab dia
melakukan sesuai apa yang di perintahkan oleh yang dia panggil dokter
itu,terangnya lampu yang tadi menyilaukan mata ku,sekarang mulai meredup,ku tak
lagi melihat orang-orang itu,dan kegelapan yang dapat aku temui.
Perlahan aku dapat terbangun dari tidur
ku,ruangan ini sangat sunyi tidak ada seorang pun di sini,ingin ku membuka
selimut yang menyelimuti,tapi..kenapa selimut tidak bisa aku pegang,ku cobanya
berulang-ulang tapi tetap saja tangan ku tak bisa menyingkap apalagi memegang
selimut itu,aku begitu panik gara-gara itu,aku turun dari ranjang ku,astaga aku melihat seseorang yang mirip
dengan ku terbaring di tempat itu,ku lihat banyak kabel yang terpasang di tubuh
ku.
”apakah aku sudah
mati ?”
aku berlari dan
membuka pintu,tapi seperti tadi aku tidak dapat memegangnya,aku menembus pintu
itu dan berlari berniat mencari bunda ku,tiba-tiba seseorang berlari kearah
ku,ku pejamkan mata ,lama ku melakukan itu,tapi tidak terjadi apa-apa,ku buka
mata ku kembali lalu ku pejamkan mata ku lagi karena melihat seseorang yang
tidak sama berlari ke arah ku juga,tapi seperti yang pertama tadi, mereka tidak
bertabrakan dengan tubuh ku,ku buka mata ini kembali terlihat seseorang melakukan
adegan yang sama ,ku biarkan mata ku terbuka aku ingin tahu apa yang
terjadi,dia berjalan di mana aku berdiri tanpa berbenturan dengan tubuh
ku,beberapa orang melakukan hal yang sama ,yaitu melewati ku tanpa berbenturan
dengan tubuh ku,artinya mereka berjalan menembus badan ku.
”apa yang
sebenarnya terjadi pada ku ?”
ku pukulkan tangan
ku pada seseorang yang melintasi ku,tapi aku tak merasakan apa-apa dan mereka
tidak memarahi ku.kini aku mengerti orang aku lihat di kamar tadi itu adalah
tubuh ku,dan ini ,ini adalah roh ku.
“begitu kah apakah
aku sudah mati sehingga roh ku keluar dari tubuh ku ?”
Ku duduk di sofa
seraya memandangi tubuh ku yang terbaring di ranjang.
”sampai kapan anak
ku akan tidur seperti itu ?”
tiba-tiba
terdengar suara bunda ku sambil menangis,ku melihat kedua orang tua ku dan
dokter dita memasuki kamar ku,tapi mereka tidak melihat ku,mereka berbicara di
dekat diamana tubuh ku terbaring.
“sabar ibu,lily
ini koma semenjak operasi kankernya”
jawab dokter dita.
”tapi ini sudah
tiga hari”
teriak bunda.
”kita hanya bisa
menunggu ibu,menunggu dia sadar dari komanya”
balas dokter
dengan tenang,ku melihat ayah memandangi tubuh ku dengan tatapan sendu,sesekali
beliau menghela nafas,ku lihat beliau mengusap air matanya yang mengalir.
”sudah tiga hari
aku seperti ini,dan dokter dita bilang kalau aku koma,itukah yang terjadi ?jadi
aku belum mati,aku cuma koma syukurlah aku masih hidup terima kasih ya Allah
karena Engkau belum menyabut nyawa ku.
Aku ingin menemui fathan,tapi bagaiman
caranya aku pergi ke korea,apakah aku harus membeli tiket pesawat,membuka pintu
saja aku tidak bisa apalagi membeli tiket dibandara,aku harus bagaimana supaya
aku bisa ke korea,apakah aku harus terbang,atau menghilang seperti di
drama,biasanya roh-roh itu bisa terbang atau menghilang,tapi bagaimana cara
melakukannya,apakah aku harus mengepak-ngepakkan tangan ku seperti yang di
lakukan burung ,atau aku harus pejamkan mata dan tiba-tiba muncul di tempat
tujuan.
”aahh itu mana
bisa,oh ya aku kan tidak bisa terlihat oleh manusia jadi aku naik pesawat
saja,pemeriksa tiket tidak akan bisa melihat ku jadi meskipun aku masuk ke
pesawat tanpa tiket,mereka tidak akan menghalangi ku masuk,oh ho…ide brilian
let’s go…”
Akhirnya aku sampai di Bandara juga,asyik
aku ke sini naik taksi tapi tidak usah bayar,senangnya..ku menyentuh
berulang-ulang si pemeriksa tiket ini entah apa nama professi ini,jadi aku
panggil bapak si pemeriksa tiket saja,ku
melambai-lambaikan tangan ku tepat di depan mata bapak si pemeriksa tiket
ini,tapi bapak ini tidak marah,berarti dia tidak melihat ku,
“weeeeekk***
“aku tidak punya
tiket tapi aku akan masuk yah bapak pemeriksa tiket, dadah..terima kasih
pak,aku masuk dulu ya.
Aaahhhhh sebel banget,di pesawat ini cuma ada
aku dan dua orang yang menyebalkan,mereka ini sungguh tidak tahu malu.
”hei..kalau mau
bermesraan jangan di depan publik dong,aku kan masih kecil jadi jangan
memperlihat itu pada ku”
teriak ku pada dua
orang ini yang sedari tadi mengganggu penglihatan ku.
”heiiii kalian
dengar tidak!! Ini di pesawat jadi bagaimana bisa kalian melakukan ini kalau
ada orang nanti bagaimana ! ,heeiiiiiiii….”
“teriak ku,kalau
kalian tidak berhenti mesra-mesraan terpaksa,aku yang pindah, kalian ini tidak
bisakah menghormati orang lain berbicara hah ?”
ahh kenapa aku
teriak-teriak kan percuma saja mereka kan tidak bisa melihat ku,kenapa otak ku
bisa lupa ,ya sudah kalian bisa melakukan apa saja,aku akan pergi bye..!!
Horeee,,akhirnya aku sampai juga di korea,ku
mengganggu orang-orang yang berlalu-lalang,tapi mereka tidak marah haha…ini
sungguh menyenangkan,bahkan aku tidak kedinginan meskipun tidak memakai mantel
yang tebal.
“sebaiknya aku
cepat-cepat ke rumahnya fathan”
ujar ku setelah
puas bermain-main dengan orang-orang yang tidak bisa melihat ku.
Sekarang aku sudah ada di depan rumah yang
memberikan begitu banyak kenangan bersama fathan,hampir lupa lagi,aku tidak
usah memencet bel maupun memanggilnya dari luar,aku kan bisa menerobos pintu
itu,ku lihat di sekeliling ku, “apakah fathan tidak membersihkan rumah ini
kenapa seperti kapal pecah kotor sekali ?”
ku berjalan menuju
kamarnya dan ku lihat fathan sedang menangis sambil memegang foto ku.
“hai oppa ,oppa
aku di sini jadi jangan menangis lagi,hei lihatlah aku jangan hanya melihat
foto itu sambil menangis,oppa,oppa..”
terdengar suara
dari luar yang memanggilnya dari luar,dia melompat ke tempat tidurnya lalu
menutup diri dengan selimut.
”fathan,sampai
kapan kamu akan seperti ini”
ujar seorang pria yang
juga fasih berbahasa Indonesia ini,.
”fathan,bangunlah,jangan
seperti ini terus, presedir menyuruh ku untuk membawa mu ke kantor”
ujarnya lagi
sambil memasang wajah memelas.
”aku tidak mau
,aku tidak mau cepat keluar”
teriaknya dari
dalam selimutnya,hah sungguh kekanak-kanakan..
”tapi ..tidak ada
tapi-tapian,aku akan ke kantor setelah aku pergi ke indonesia,fathan memotong
pembelaan pria ini.
”Kim Hae Young –a,.aku
mohon kita pergi ke Indonesia aku mohon”
pinta fathan
sambil membuka selimutnya.
”tidak ,tidak bisa
kalau presedir tahu matilah aku”
balas pria yang di
panggil Kim Hae young ini.
”lebih baik kamu
tidur seperti ini dari pada harus pergi ke Indonesia”
”kamu bukannya
takut kepada presedir kan ?”
kim hae young
hanya berdiam diri tidak menjawab pertanyaan yang di tanyakan fathan padanya.
”ya sudah kamu
tidur saja,aku akan memeberitahu presedir kalau kamu sedang sakit”
tuturnya seraya
berjalan menuju ke pintu.
”kalau hyung pergi
dari kamar ini, sekarang juga aku akan pergi ke Indonesia” teriakan fathan ini
membuat langkahnya terhenti.
”kalau hyung melarang
mu,jangan membantah itu mengerti”
“hyung ,dia
sekarat orang yang aku cintai sedang terbaring sekarat di rumah sakit,dia
mungkin ketakutan di sana sendirian,apakah aku pantas di sebut pria kalau
membiarkan wanitanya terbaring sendirian?”
teriak ferel dengan
mata yang berkunang-kunang.
“apakah kamu
begitu mencintai wanita itu,sehingga kau mengorbankan segalanya,bahkan nyawa mu
sendiri,lagi pula ada keluarganya yang tak akan membiarkannya sendiri,kim hae
young berbalik meneriaki fathan.
”aku tidak peduli,aku
tidak peduli dengan ancama om hari itu,yang aku inginkan sekarang adalah
menemani lily di sana”
”om hari ?bukankah
om hari ayah bastian ?kenapa fathan bilang dia tidak takut dengan ancaman om
hari?”
tanya ku tentu
pada diri sendiri.
”tidak ingatkah
kamu waktu dia mengancam untuk membunuh mu seperti dia membunuh ayah mu,jika
kamu muncul di depannya,sadar lily itu adalah kerabat dari tante tiara,mungkin
tante tiara akan melihat mu di sana”
“aku tidak
peduli,meskipun aku mati aku tidak akan menyesal”
“om hari ?om hari
membunuh ? membunuh ayah fathan,om hari yang melakukan itu ?apakah karena
hubungan tante tiara dan ayahnya,apakah itu ?”
”kamu boleh saja tidak peduli tapi aku akan peduli terhadap keselamatan mu” “kalau kamu peduli ikutlah aku pergi ke Indonesia”
”kamu boleh saja tidak peduli tapi aku akan peduli terhadap keselamatan mu” “kalau kamu peduli ikutlah aku pergi ke Indonesia”
pinta ferel,kim
hae yong tidak menjawab bahkan dia melangkahkan kakinya untuk membuka pintu.
”kalau hyung
melangkah satu langkah saja ,hari ini juga aku akan pergi ke Indonesia”
teriak ferel untuk
sekian kalinya,mendengar itu kim hae young tidak menghentikan langkahnya dia terus
berjalan meninggalkan fathan.
“hyung apaan ?dia
kira aku tidak bisa pergi sendiri,lihatlah sekarang aku akan segera terbang ke
Indonesia”
celoteh fathan
pada dirinya sendiri, haha ..aku tidak bisa menahan tawa ku ketika melihat
ferel menyamar seperti ini,dia memakai masker jaket besar dan kacamata
hitam,aku geli melihatnya,dia seperti maling idiot kalau kayak gini,fathan
meletakkan kopernya dan mengambil ponselnya yang berdering.
“ada apa lagi
hyung ? ”
ternyata telepon
itu dari kim hae young.
”aku kan sudah
bilang aku akan pergi ke Indonesia kalau hyung melangkah satu langkah lagi jadi
aku sekarang akan ke Indonesia ”
ku dekatkan
telingaku pada telepon itu aku penasaran apa yang di bicarakan fathan
dengannya.
“ya sudah tunggu
aku di bandara aku akan ikut pergi bersama mu”
“ahh jangan-jangan
hyung jangan ikut,kalau hyung ikut urusannya akan rumit,kalau media tahu
bagaimana ?hyung di sini saja,bereskan semua masalah ku,kepergian ku ke
Indonesia jangan sampai tercium ke media ,mengerti hyung ?” “kamu ini,sejak
kapan kamu menyuruh-nyuruh hyung mu ini hah,awas sampai kamu pulang ke korea
dengan luka sedikit pun aku akan menghajar mu,mengerti !! jaga diri mu
baik-baik kalau ada apa-apa hubungi hyung ?”
“siap hyung”…
Aku sangat bahagia bisa melihat fathan
tertidur lagi,aku menyentuh bulu matanya yang lentik ,dia tertidur sejak
pesawat lepas landas tadi,meskipun dia tertidur dia tidak bisa membuang
kesedihan yang terlukis jelas di wajahnya,aku minta maaf oppa karena membuat mu seperti ini,aku tak
akan membiarkan orang lain menyakiti mu apalagi om hari aku berjanji akan menjaga
mu sampai akhir hayat ku,aku tak akan membiarkan om hari menyentuh mu walau
sehelai rambut.
Rupanya bastian menunggu fathan datang,bastian
melambaikan tangannya dia pun melihat lambaian itu,ku mengikuti fathan dari
belakang.
”hei jangan
cepat-cepat dong”
teriak ku tapi tetap
saja dia tidak mendengar ku.
”apakah kamu tidak
di ikuti oleh fans fanatik mu ?”
”kamu ini, tentu
saja aku tidak akan di ikuti oleh siapapun, kamu tahu penyamaran ku itu seperti
FBI”
balasnya ,mereka
berjalan sambil berbincang-bincang entah apa yang di bincagkan.
“itu mama ”
ujar bastian yang
menunjuk kearah tante tiara yang tengah duduk bersama orang tua ku.
”bas,jangan bilang
dulu kalau aku datang ke Indonesia.
“tapi kenapa ?”
“sudah jangan
sampai ada yang tahu kalau aku ke Indonesia jadi lebih baik mama tidak perlu
tahu kalau aku ke Indonesia”
aku tahu bukan itu
sebenarnya mengapa fathan tidak ingin menemui tante tiara,dia takut,dia takut
untuk…
”ma bisakah aku
memeluk mu tanpa rasa takut,ku ingin seprti anak-anak yang lainnya yang bebas
menemui ibunya ,fathan ingin seperti itu ma,ketika kata-kata itu di hembuskan
oleh fathan rasanya aku ingin menjadi tante tiara untuknya.
“kok lama banget
tan ?”
sambar bastian
ketika fathan keluar dari toilet.
”tadi aku sakit
perut”
“oh ya ayo kalau
mau ke kamar dimana lily di rawat,aku sudah mengatur semuanya tidak akan ada
orang yang akan menganggu kalian berdua,aku jamin itu”
keduanya tersenyum
,aku bahagia mereka bisa akur seperti ini,terima kasih bas untuk semua ini,aku
tahu meskipun kamu melakukan ini dengan tersenyum tapi hati mu ,aku bisa
merasakan itu.
“ayo cepat masuk
bidaddari mu ada di dalam”
tegur bastian yang
melihat fathan hanya mematung di depan kamar rawat ku,dia menjulurkan tangannya
dan meraih ganggang pintu,perlahan dia membuka pintu itu dia berjalan menuju
tubuh ku.
”lily,maafkan aku
karena baru datang ,kamu ketakutan berada di sini tanpa aku, kedepannya aku
berjanji akan selalu ada di sini untuk mu ,bertahanlah untuk ku jangan
tinggalkan aku”
ku lihat air matanya
mengalir seperti anak sungai,dia meremas-remas tangan ku yang tidak bergerak
sama sekali , melihat itu aku cuma menangis tanpa ia ketahui.
”apakah kamu tidak
rindu pada ku bukalah mata mu ,tahukah kamu apa yang paling ku benci dari mu”
tanyanya pada
tubuh ku yang terbaring itu .
“hal yang paling
aku benci dari mu adalah ketika aku melihat mu menutup mata,aku benci itu,cepatlah
bangun !!”
teriaknya
berulang-ulang ,ku lihat bastian masuk dan mencoba menenangkan fathan.
”oppa aku akan
cepat bangun jika Allah mengizinkan ku.
*****
“tidak kah kamu
bosan terbaring di sini, ini sudah hari ke lima belas apakah kamu berniat
menyiksa ku ?”
tutur fathan
sembari membersihkan wajah ku .
“lily,lily,,”
tiba –tiba ferel
berteriak memanggil nama ku kemudian dia berlari keluar berteriak memanggil
dokter,air mata ku menetes ketika melihat benda seperti komputer kecil entah
apa namanya itu menggambarkan garis lurus .
“apakah aku sudah
mati?”
Lily bangunlah ,ku
coba menggoyangkan tubuh ku meskipun aku tahu itu tidak akan berhasil ,fathan
kembali datang dengan air mata yang membasahi pipinya di susul oleh orang tua ku serta dokter dan
suster yang membawa entah apa yang di bawanya.
“dok cepat lakukan
sesuatu”
teriak fathan
dengan berderaian air mata,bunda jatuh pingsan melihat tubuh terangkat-angkat
di sentuh alat seperti setrika kecil itu,ferel berteriak-teriak memarahi dokter
yang melakukan itu pada ku,sukma ku menjerit melihat adegan itu .
”apa yang terjadi
?”
tanya bastian yang
baru datang ,tante tiara dan om hari ada di belakangnya ,fathan dan tante
tiara,mata keduanya bertemu,mereka bertatapan cukup lama.
“waktu kematiannya
catat 19:30”
“apa ?waktu
kematian cepat lakukan sesuatu dok !!”
teriak ferel yang
mendengar apa yang di ucapkan dokter itu .
”lily..
bangunla,,bangun”
teriak fatha yang
menguncang-guncang tubuh ku,tante tiara berlari dan memeluknya yang
mengguncang-guncang tubuh ku,dia meronta-ronta seperti yang dia lakukan di
bandara.
”apakah aku
benar-benar mati ?aku mohon Tuhan berikan satu kesempaan lagi aku mohon”
doa ku sambil
memejamkan mata.
“dok jangtungnya
kembali hidup”
dokter pun kembali
setelah mendengar suster meneriakkan itu ,fathan melepaskan pelukan tante tiara
dan menciumi tangan ku berulang-ulang .
”jangan pernah
tinggalkan ku seperti ini aku mohon bukalah mata mu”
Ucap fathan
lembut.
”aku tidak tahu
aku harus bagaimana menjalani hidup ku tanpa mu di sisi ku”
tambahnya ,tante
tiara mendekati fathan dan memeluknya .
“mama yakin lily
akan segera sembuh jadi hapus air mata mu”
ujar tante tiara sembari
menghapus air mata ferel,ayah berdiri dengan wajah pucat pasi mungkin beliau
shock melihat ku tak bernyawa tadi,isak tangis pecah ketika bunda ku datang
dengan dua suster di sampingnya,beliau menangisdi samping ku persis yang di
lakukan fathan tadi ,om hari memeluk ayah dan membawa beliau duduk ,bastian masih
tetap mematung di tempat semula,terlihat keringat peluh dan air matanya
tercampur menjadi satu di wajahnya.
Sunyi tenang menyelimuti kamar rawatku
sekarang ,jam yang tergantung di dinding sudah menunjukkan jam 01:17
a.m,kecuali aku manusia tertidur lelap tak terkecuali dengan fathan yang
tertidur di samping ku sambil memegangi tangan ku,rambut blondnya menari-nari
terhempas oleh tiupan kipas angin,kadang dia terjaga dan membenarkan selimut ku
yang sebenarnya sudah benar menyelimuti tubuh ku,bastian juga menunggui ku ,dia
tertidur di sofa kadang tubuhnya terjatuh dari sofa kecil itu,pintu kamar ku
terbuka ku lihat dua orang masuk mata ku tidak bisa melihat dengan jelas karena
lampu kamar ku dimatikan ,kedua orang itu mendekat ke ranjang ku ,ya ampun
mereka memakai topeng .
“apakah mereka
maling ?”
mereka meluarkan sapu
tangan berwarna putih, fathan terbangun dari tidurnya dia tersentak berdiri melihat
kedua orang itu,salah satu dari mereka memegangi tanggan fathan dan yang
satunya menutup mulut fathan dengan sapu tangan tadi,dia berusa melawan tapi
lama-kelamaan matanya tertutup dan tubuhnya melemas.
”hah mereka
penculik mereka membius fathan”
ku lihat bastian
menyaksikan apa yang di lakukan dua orang ini pada fathan tapi bastian tidak
melakukan sesuatu apapun kemudian ke dua orang ini menyeret tubuhnya keluar
dari kamar.
”aku harus
bagaimana apa yang harus aku lakukan?,bastian lakukan sesuatu”
pinta ku padanya
,bastian berdiri dan keluar mengikuti ke dua orang itu tanpa meninggalkan
suara.
mereka memasukkan
ferel ke dalam mobil ,ku mengikuti masuk ke dalam mobil itu dia masih tidak
sadarkan diri.
“fathan bangun ,bangun
mereka menculik mu”
ucap ku berkali-kali
walaupun dia tidak bisa mendengar ku,ku melihat mobil bastian mengikuti mobil
ini dari belakang ,kedua penculik ini menambah laju mobil sehingga kepalanya
terbentur kemana-mana .
”heii kalian
berdua ini,kalau menyetir jangan ugal-ugalan nanti bisa di tilang polisi”
teriak ku ingin
rasanya aku memukul kepala mereka dengan pemukul bola baseball yang ada di
dalam mobil.
Kedua orang itu meletakkan fathan ke dalam
ruangan gelap dengan tangan dan kaki terikat ferel tetap tak sadarkan diri ,bukan
kah ini seperti sebelas tahun lalu,waktu aku dan ferel di culik.
”apakah om hari di
balik semua ini ?”
tebak ku.
”aahh kepala
ku,aku ada dimana ?”
ku melihat ferel
terbangun dan memegangi kepalanya,ekspresi sebelas tahun lalu kembali terlihat
di wajahnya, dia mencoba melepaskan ikatan tangannya.
”seandainya aku
bisa membantu melepaskan ikatannya”harap ku.
Pintu terbuka dan membiarkan cahaya di luar
masuk menerpa wajah fathan yang bercucuran keringat,terlihat beberapa orang
memasuki ruangan gelap ini .
“nyalakan lampu”
pinta sesorang
yang berada di depan .
”om hari ,kenapa
om hari bisa disini ?”
“apa kabar
fathan?”
itulah kalimat
pertama yang di ucapkan oleh om hari .
”melihat dari
penampilan mu aku bisa menebak kalau kamu baik-baik saja bukan?” “apa yang kamu
inginkan sekarang ?”
ferel meneriaki om
hari.
“jangan seperti
itu,apakah ini yang di ajarkan oleh ayah mu ketika sudah lama tidak bertemu dengan
orang lain.
“jangan menyebut-nyebut
ayah ku dari mulut kotor mu itu”
aku terkejut mendengar
apa yang dikatakan fathan ,om hari menampar keras ferel “apa yang kamu lakukan
om?”
teriak ku.
”rupanya
keberanian mu ini di wariskan oleh ayah mu yang pengecut itu?”
“apakah kamu tuli
jangan sebut ayah ku dengan mulut kotor mu itu”
dia berteriak lagi
,tamparan kedua di layangkan padanya .
”om,jangan sentuh
fathan kalau om berani menyentuhnya lagi aku akan..”
belum selesai aku
menyelesaikan apa yang ingin aku katakan om hari sudah menamparnya lagi.
“berani-beraninya
kamu meneriaki ku hah ?”
om hari balas
meneriaki ferel .
”apakah kamu ingin
mati seperti ayah mu,apakah kamu tidak ingat apa yang aku katakan padamu
dulu,kenapa kamu muncul di hadapan ku lagi ”
om Hari mengatakan
itu dengan volume yang terus meninggi .
“ini hidup ku,yang
berhak menentukan jalan hidup ku adalah aku sendiri bukan orang bejat seperti
mu”
“apa kamu bilang
orang bejat ?”
ferel menggigit
bibirnya ,pipinya bengkak dan ada darah disitu akibat pukulan yang dilayangkan
om hari .
”apakah salah
seorang anak ingin menemui ibu yang melahirkannya ke dunia ?”
“apa ?ibu?seandainya
ayah mu yang keparat itu tidak menggoda istri ku maka kamu tidak akan pernah
ada”
om hari mengatakan
itu dengan mata di bakar amarah.
“ayah ku
keparat,gelar keparat itu seharusya di sandang pada mu”
balas fathan.
”kamu ingin mati
sekarang ?”
teriak om hari dan
memukul kepalanya berulang ,melihat cucuran darahnya aku hanya bisa menangis
,percuma aku berteriak suara ku tidak akan terdengar oleh orang-orang jahat ini.
“hajar bocah
tengik ini ,jangan langsung bunuh siksa dulu sampai dia merintih kesakitan”
perintah om hari
sembari keluar meninggalkan ruangan gelap ini.
”hentikan !”
teriak ku sambil
menangis menyaksikanyal di pukul secara bergantian, oppa bertahanlah,aku harus
bagaimana ,aku mohon jangan sakiti dia…
**
“apakah kamu baik-baik
saja ?”
tanya ku pada
fathan yang sudah jelas tidak bisa melihat ku,kemeja putihnya berlumuran darah
yang menetes dari wajahnya.
”maafkan aku saat
seperti ini aku hanya bisa menangis melihat mu merintih kesakitan”
”fathan,fathan
kamu bisa mendengar ku ,ku mendengar seseorang memanggil fathan”
”bastian
,syukurlah cepat bantu ferel melarikan diri ?”
”fathan kamu bisa
mendengar ku ?
tanya bastian
sambil meletakkan kepala ferel di pangkuannnya.
”maafkan ayah ku
yang selama ini mangancam mu,berkat kejadian hari ini aku tahu teka-teki
mengapa kamu tidak ingin menemui mama”
tutur
bastian,fathan tersenyum mendengar itu .
“ya sudah ayo kita
pergi ,aku tak kan membiarkan mu mati di sini karena lily masih membutuhkan mu
,fathan pun berdiri dengan bantuan bastian.
Peristiwa ini bukankah seperti saat sebelas
tahun lalu ,jangan-jangan akan ada yang meninggal setelah ini,laju mobil
,ekspresi dan suasana ini sama seperti sebelas tahun silam,aku mohon semoga
mobil ini tidak mogok seperti kejadian itu “mobilnya kehabisan bahan bakar”
aku merinding dengan apa yang di katakana
bastian,akankah kejadian itu akan terulang lagi saat ini,hamba mohon ya Allah jangan
biarkan salah satu dari mereka meninggal,ku lihat mobil yang mengejar kami
semakin dekat,
”ya Tuhan semoga
tidak terulang lagi”
“cepat keluar ”
perintah
fathan,bastian membantu fathan keluar dari mobil.
“cepatlah kamu
pergi”
ujar fathan
sembari mendorong bastian .
“tidak aku akan
bersama mu”
“cepat pergi
mereka akan segera sampai”
teriak fathan
“aku tidak mau
meninggalkan mu seperti ini bukankah mereka suruhan papa ku”
bastian memapah
fathan ,tiba-tiba fathan terjatuh.
“sudah pergi
!pergi”
teriak fathan.
“aku mohon berdiri
dan berlarilah fathan kalau tidak kamu akan tertabrak, ayo cepat berdiri”
teriak bastian
pada ferel yang mendorongnya pergi, bersikukuh bastian membantu fathan berdiri
.cahaya lampu itu
“cepatlah lari”
teriak hati ku
,mobil itu semakin dekat bastian mendorong fathan dan suara itu,suara benturan
keras itu kini terdengar lagi,rasanya lutut ku bergetar air mata ku
tumpah,fathan kembali berteriak seperti waktu itu tapi kali ini bukan ayah
tapi..
”bas..bastian ,!! Bastian”
tergeletak di
jalan.
”bastian kamu bisa
mendengar ku ?”
teriak fathan ,aku
memang tidak berguna saat seperti ini aku tidakbisa membantu apapun .
”bastian ,bas..
”sudah jangan
berteriak-teriak aku bisa mendengar mu”
jawab bastian
dengan terbata-bata,ku melihat darah segar keluar dari mulutnya.
”apakah kamu
merasa sakit,dimana yang sakit?”
tanya fathan.
“ini tidak sakit”
jawab bastian
singkat seraya tersenyum ketir menahan sakit .
“kamu ini, saat
seperti ini masih saja bisa bercanda”
“aku tidak
bercanda tan,ini tidak seberapa sakitnya daripada aku harus berpura-pura
bahagia melihat orang yang aku cintai mencintai orang lain”
balas bastian
,fathan hanya terdiam mendengar pengakuan itu.
”aku hanya
bercanda Kim Fathan”
”kamu harus
bertahan”
tambah fathan
semabri menyeka air matanya ..
*****
Ku kembali dapat merasakan indahnya musim
dingin ,ku melihat ke atas serpihan-serpihan es kecil berhamburan dari
langit,beberapa dari sekian banyaknya butiran yang jatuh ke bumi terjatuh di
wajah ku seketika itu dingin langsung menggerogoti wajah ku.
”lily..
aku menoleh ke
arah berasal suara itu,seperti biasa aku selalu tersenyu.
“sudah lama di
sini ?”
tanya ferel.
“lihat pipi mu
memerah dan dingin sekali”
tambahnya seraya memegangi wajah ku.
“terima kasihTuhan
untuk ini,aku masih bisa melihat orang yang sangat aku cintai fathan,Kim
Fathan.
”yee lebay banget “
balas ku singkat.
“lebay ?,kalau
nanti sakit bagaimana ?”
“kalau aku sakit
berarti sudah waktunya sakit”
“heh kamu ini, kesini ..”
“ada apa ?”
tanya ku sinis.
”kalau aku bilang
ke sini ya ke sini”
ujarnya sambil
menarik ku dan menyelimuti ku dengan jaket yang juga di pakainya.
”bagaimana ,apakah
masih dingin ,aku hanya tersenyum mendengar pertanyaannya.
”di tanya malah
senyum atau masih kedinginan ,sini biar oppa peluk”
”apaan sih ingat
kita lagi di Nam san kalau di lihat fans mu,celakalah kita”
“biarin aku memang
ingin memperlihatkan ini pada fans ku kata teletabis mari kita berpelukan.
“mana tangan mu ?”
ku memberikan
tangan ku padanya,dia menggenggam tangan ku dan memasukkan ke dalam kantong
jaket yang kita kenakan.
”tapi ,tunggu
..sepertinya ada sesuatu”
ucap ku sambil
mengambil benda di dalam kantong jaket ini.
”cincin..”
tutur ku .
“kamu suka cincin
itu”
tanya fathan pada
ku,aku mengangguk tanda setuju apa yang dia tanyakan padaku, dia mengambil
cincin itu dan berlututdi hadapan ku,orang-orang di sekitar kita melihat adegan
itu.
”bukankah itu Kim
Jung Si oppa ?”
itulah kata-kata
yang dapat ku terjemahkan ke bahasa Indonesia.
“bangunlah ,jangan
seperti ini fans mu meneriaki mu”
pinta ku pada
ferel yang masih saja berlutut pada ku.
”will you marry me
?
ketika dia
mengatakan itu semua orang bersorak-sorak,,pipiku terasa panas mendengar
itu,dada ku penuh sesak membuat ku tak bisa berkata-kata.
”aku ulangi,Will
you marry me ?”
mendengar itu
darinya untuk ke dua kalinya aku tersenyum dan mengangguk, semua orang yang
melihat ku menerimanya langsung bertepuk tangan.
”ayo cepat berdiri”
pinta ku padanya
yang tetap berlutut mematung.
”aku tidak akan
berdiri sebelum di cium”
“hah kamu ini lihat
di sini banyak orang”
“cepat berdiri ”
ku palingkan wajah
ku darinya karena malu.
”tidak mau mencium
ku,ya sudah..biar aku yang mencium mu”
dia menarik ku
sehingga aku terjatuh di pangkuannya dan selanjutnya ya gitu deh….
Ku melihat orang berlalu lalang ,mereka
sibuk dengan aktivitas mereka, hari ini adalah hari bersejarah di hidup
ku,karena hari ini adalah hari ulang tahun ku sekaligus hari pernikahan ku
dengan fathan ,kanker yang dulu hampir merenggut nyawa ku menyadarkan aku
betapa aku dicintai dan mencintainya,ini bisa dianggap hidup kedua dari
Tuhan,aku sangat bersyukur karena masih hidup sampai saat ini,semoga keluarga
ku menjadi keluarga yang sakinah,mawaddah,warohmah, Tuhan maha cinta hamba mu
berdoa semoga cinta kami menjadi cinta yang di ridhoi Mu dan hanya maut yang
memisahkan cinta kita .
“lily,selamat ya
akhirnya kamu nyusul mbak juga”
ujar mbak jihan
mengagetkan ku akan kedatangannya,
”mbak jihan,katanya
tidak bisa datang”
tanya ku sembari
memeluknya erat-erat,mbak jihan mengikuti suaminya tinggal di paris beberapa
hari yang lalu aku menghubungi memberi tahunya akan pernikahan ku, mbak jihan
bilang kalau dia tidak bisa pulang ke Indonesia karena sibuk,tapi sekarang mbak
jihan ada di hadapan ku,kebahagiaan ku hari ini berlipat ganda terima kasih
untuk ini Tuhan.
”mbak dengar artis
Korea tapi bukan LeeMinHo,katanya mau nikah sama LeeMinHo kok sekarang orang
lain,bagaimana dengan oppa nya itu ?”
ledeknya,mbak
jihan memang tahu kalau aku sangat mengidolakan LeeMinHo,memang waktu aku masih
SMP dan SMA aku selalu mengatakan kalau aku akan menikah dengan LeeMinHo tapi sekarang
biarlah Oppa ku adalah fathan oppa bukan LeeMinHo ,tapi aku masih menyukai
LeeMinHo.
”ayo gimana dengan
LeeMinHonya kok di campakkan ?
godanya pada ku,
“cinta sejati itu
ada,namun jikaakhirnya tak bisa bersatu,itu hanya Tuhan ingin kamu bersama
seseorang yang lebih baik”
Jawab ku dengandan
hanya senyuman yang ku berikan pada mbak tersayang ku ini.
Dengan lembut angin laut malam membelai gaun
pengantin ku,ku berjalan di bantu oleh fathan yang berada di samping
ku,deburan-deburan ombak menghantam kapal yang kami sewa menjadi tempat resepsi
pernikahan kami di seoul,Kim fathan tak henti-hentinya memandangi ku entah ada
apa dengannya malam yang cantik ini,dia yang tampan semakin tampan memakai tuxedo
berwarna putih berpadu kemeja biru ,aku bahagia melihatnya senyuman khasnya
ketika melihat ku,aku bahagia melihatnya menjadi oppa ku menggantikan oppa yang
aku idolakan dulu,dan aku juga bahagia karena tempat resepsi pernikahan kami di
selenggarakan di tengah laut pulau jeju,hahh aku bahagia sekali .
”apakah kamu
bahagia malam ini”
tanyanya pada ku .
”ya tentu saja”
“apakah kamu tidak
ingin memberi hadiah pada suami mu ini”
“untuk apa
”karena sudah
menyetujui resepsi di selenggarakan di sini”
”karena
itu,baiklah nanti akan ku belikan hadiah untuk mu”
“bukan itu ,tapi..
ujarnya seraya
menyentuh bibirnya.
”dasar genit”
“oh baiklah kalau
tidak mau memberikan hadiahnya aku akan melompat kelaut”
ancamnya seraya
medekati pagar kapal.
”ya ya baiklah
kesini”
dia menuruti
perintah ku
”dekatkan wajah mu
“
ferel
membungkukkan badannya ,aku membaptis keningnya seperti yang dia lakukan pada
ku.
“auuuu..sakit
kenapa kamu memukul kening ku ?”
Protesnya.aku
mencium keningnya yang aku pukul.
“ya sudah pukul
saja wajah ku”
ujarnya dengan
genit,seraya mengedipkan mata.
“ahh pukul saja
sendiri,aku mau nemenin tamu,daaahhh…
Aku melihatnya
tersenyum menganggapi tingkah laku ku yang bisa di bilang seperti anak
kecil,aku hanya ingin melihatnya tersenyum seperti senyumnya saat ini,Tuhan
jangan pernah mengambil senyumnya.
Malam ini begitu indah bintang yang
menghiasi langit dan hati yang di sesaki rasa bahagia,wajah yang tak
henti-hentinya menyuguhkan senyuman ,ku melihat keluarga dan kerabat-kerabat
kami begitu bahagia atas penikahan ku dan fathan,tapi tetap saja terselip rasa
sedih di hatiku,bagaimana tidak di hari resepsi pernikahan ku bastian tidak
ada,aku merindukannya ,aku duduk berandai-andai bastian hadir seperti
pernikahan mbak jiha dulu,waktu itu dia berfoto menyanyi dan tertawa
bersama-sama ,tapi sekarang bastian tidak disini,
”bas..aku rindu
saat-saat bersama mu seperti dulu.
*****
Mobil yang ku tumpangi bersama fathan
berhenti di depan rumah mewah ini,fathan membukakan pintu untuk ku.
”ayo kita masuk”..
kita berjalan dan
memencet bel ,selang beberapa waktu pintu terbuka dan muncul seorang perempuan
mungkin umurnya mendekati setengah abad
namun parasnya tetap ayu .
“fathan,lily ayo
masuk”
kita meuruti wanita ini yang tak lain adalah
ibu mertua ku tante tiara.
”ma papa dimana?
tanya ferel dengan
manja.
”itu main catur
sama kakak mu”
balas tante tiara
,ferel pergi meninggalkan ku dan tante tiara.
“masak apa ma”
ini mask kesukaan
mu dan fathan”
“loh mama kok bisa masak…
”iya soalnya
fathan sudah menghubungi mama kalau kalian akan ke sini”
jawab tante tiara
tanpa mendengar lengkap pertanyaan ku.
“ohhh apa yang
bisa aku bantu ma.
“sudah rapikan
meja makan sana “
”ok ma..
aku merapikan meja
makan sesuai perintah mertua ku ini.
“bagaimana lily enak
?”
tanya tante tiara
pada ku.
”wah enak ma”
“kamu than kenapa
makan sedikit ?ayo tambah lagi ”
tegur om hari,ya
om hari kini Alhamdulillah hubungan antara fathan dan om hari seperti anak dan
ayah pada umumnya,aku sangat bersyukur untuk itu.
”bastian kenapa cuma
bengong saja”
ujar tante tiara.
”siapa yang
bengong ma ,aku lihat lily nih makannya rakus banget kayak sapi”
”enak saja aku di
panggil sapi aku makan kayak gini karena makanannya enak”
jawab ku tak mau kalah
.
“dasar kambing
jelek “
ledek ku pada
bastian,semuanya tertawa karena ledekan ku.
Aku berjalan sambil memapah bastian ,aku
fathan dan bastian memutuskan untuk berjalan-jalan di taman sekalian piknik
,aku membantu bastian duduk di taman.fathan mengeluarkan makanan dari keranjang
yang kita bawa dari rumah, ”pelan-pelan dong makannya bas,lihat baju mu kotor
sekarang”
tegurku pada
bastian sembari membersihkan bajunya dengan tisu.
”aigoo,aigoo hati
ku memanas lihat istri perhatian pada pria lain di depan mata”
ledek ferel yang
sedari tadi sudah menggoda bastian .
”apa sih ,bastian
belum benar-benar pulih,jadi jangan iri pada kakak mu sendiri”
balas ku.
”iya adek itu
tidak boleh iri pada kakaknya sendiri,ya kan
lily”
ujar bastian
dengan nada manja.
”hahh kalau
kakaknya sering bikin cemburu aku nyemplung nih ke sungai”
ancamnya seraya
tersenyum ,kami tertawa melihat fathan bertingkah seperti itu. Tuhan terima
kasih untuk semua kebahagiaan yang telah Engkau berikan pada kami ,bastian
masih hidup setelah tabrakan maut itu dan aku bisa hidup dengan orang yang
mencintai dan aku cintai serta sahabat yang selalu disamping ku,hamba mencintai
fathan sebagai pasangan ku dan mencintai bastian sebagai sahabat terbaik dalam
hidup ku ,hamba semakin yakin bahwa bahagia dan mati ada di tangan Mu.semakin
yakin karena ku merasa menjadi udara untuk orang-orang yang aku sayangi